Vote
Siang ini begitu terik. Matahari menyengat kulit tanpa ampun. Sedari tadi Seulgi mengusap keringat yang menetes di dahi dengan dasi sekolah.
“bus nya pada ke mana sih? Sepi banget,” ucap Seulgi sambil melihat kanan kiri jalan.
Berharap ada kendaraan umum yang bisa mengantarnya pulang. Setelah lelah menunggu, Seulgi putuskan untuk berjalan kaki.
Baru beberapa langkah pergi, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.
“Hey!”
“Uuwaaa!” Seulgi terkejut.
Orang itu membungkam mulut Seulgi.
“Hey, jangan takut! Ini gue Jimin. Bukan pencopet.” Katanya.
Seulgi tersenyum tipis. “Oh Jimin. Kirain siapa.”
“Iya,” ia tersenyum. “Maaf sudah buat lo kaget.”
Seulgi mengangguk. “Nggak papa kok. Tumben?” Seulgi heran.
“Tumben apanya?” jawab Jimin.
“maksud gue tumben bawa motor sendiri. Biasanya dianterin.” Seulgi menunjuk motor.
Jimin nyengir, “iya. Nggak pulang?”
“Ya pulang. Tapi gk ada bus umum.”
“Nebeng gue yuk!” tawar Jimin.
Ssulgi menggeleng, “nggak usah, Jim. Gue jalan aja.”
“Ayolah,” paksanya.
“Kalau nggak mau, nggak usah temenan sama gue!” ancam Jimin lagi.“Ih.. ngancem."
Jimin memandang Seulgi yang hanya menatapnya tak percaya. “Nggak mau ya udah!” Katanya.
“Eh, iya deh. Daripada jalan kaki.”
-----------------------
Jimin adalah kakak laki-laki sahabat Seulgi, yaitu Joy. Meskipun Seulgi dan Jimin sering bertemu, tapi mereka berdua tidak terlalu akrab. Tapi saat Seulgi ke rumah Joy, dia selalu punya alasan untuk mengganggu Seulgi. Untung saja Seulgi bertemu dengannya, kalau tidak terpaksa harus jalan kaki.
Saat di kompleks rumah Seulgi dan rumah Jimin, Seulgi lihat ada Gadis, anak dari seorang dokter di kompleks perumahan, Jimim langsung berhenti. Karena berhentinya mendadak, jadi tubuh Seulgi terdorong ke depan.
“Aduhh… gimana sih Jim? Jangan ngerem mendadak dong!” keluh kesal Seulgi.
Namun Jimin tak memperdulikan Seulgi. Ia malah asyik berbicara dengan Gadis.
“Ayo pulang, Jim!” ajak Seulgi.
Tetap saja Jimin asyik berbicara, bahkan Seulgi seperti tak dianggap ada!
Sudah Seulgi pukul-pukul, Seulgi cubit punggungnya, tapi tetep aja!
Karena kelamaan menunggu Jimin, akhirnya Seulgi putuskan untuk turun dari motor dan berjalan kaki.
Seulgi pulang tanpa pamit dan berterima kasih kepada Jimin. Saat sudah melewati dua rumah Seulgi menoleh ke belakang dan Jimin tak mengejarnya!
“Dasar playboy! Ada maunya aja deketin gue. Kalau ada cewek lain pasti ganti cewek itu yang dideketi! Huh, playboy bau kencur!” umpat Seulgi kesal. Sesampainya di rumah Seulgi langsung ganti baju, mencuci kaki dan tidur siang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.“Pagi Minggu yang cerah!” ucap Seulgi pada hari Minggu ini setelah bangun tidur.