Vote
Jimin adalah seorang pengacara terkenal di kota nya, dia memiliki paras yang rupawan bak boyband BTS.
Jimin dikenal sebagai sosok yang ramah, cepat beradaptasi dan kaya raya. tapi entah ada angin dari mana semua sifat baiknya itu berubah 360 derajat.
Waktu itu arloji menunjukkan pukul 18.30, Jimin akan bertemu dengan kekasihnya Seulgi, mereka berjanji untuk bertemu di salah satu cafe tempat dimana mereka bertemu pertama kali, Seulgi sudah menyiapkan makan malam yang super romantis, hanya ada 2 orang yang berada di sana, Seulgi dan seorang pemain biola. Kedatangan Jimin pun disambut hangat oleh Seulgi.
“Ada apa ini?” Ucap Jimin bingung melihat keadaan di cafe tersebut.
“Ayo duduk dulu, aku sudah menyiapkan ini semua untukmu” jawab Seulgi
“Untuk apa kamu mempersiapkan ini semua? Ini bukan hari ulang tahunku, bukan pula hari aniversarry kita kan?”
----------
Pemain biola pergi meninggalkan mereka berdua. Tanpa ada sepatah kata pun terlontar dari mulut Seulgi membuat Jimin semakin penasaran tentang apa yang sebenarnya akan dikatakan Seulgi. Selang beberapa menit mereka saling bertatap muka dan terdiam, tiba tiba Seulgi menangis, hal tersebut tambah membuat Jimin bingung bukan kepayang.
“Jim... Jimin... Aku.. Aku..” ucap Seulgi dengan nada terbata bata
“Kamu kenapa Seul? Ceritalah padaku” Jimin memeluk Seulgi untuk menenangkannya
“Aku..” Seulgi tetap tidak berkata apapun kecuali hanya aku..
“Seulgi.. Ceritakan padaku apa masalahmu”
“Aku hamil” jawab Seulgi dengan bibir gemetar
Seketika keadaan di cafe tersebut menjadi hening, hanya suara tangisan Seulgi yang tertahan dan Jimin melepas pelukannya terhadap Seulgi.
‘Apalagi ini.. Mengapa hal sial selalu menghampiriku.. mulai dari perceraian orangtuaku hingga sekarang kekasihku hamil karenaku.. Apa salahku?’ Gerutu Jimin dalam hati
Jimin menjambak rambutnya sendiri
“Sebelum ada banyak orang yang tau.. Aku ingin kita segera menikah Jim” ucap Seulgi mencairkan suasana
“Tidak..” Jawab Jimin dengan lantangnya
“Mengapa?? Mengapa Jim..? Yang ada di kandunganku sekarang ini anakmu Jimin”
“Tidak.. Aku tidak akan menikahimu.. Tidak” Jimim tetap menolak menikah dengan Seulgi dan memberikan segepok uang kepada Seulgi
“Untuk apa uang ini? Aku tidak butuh uang ini Jimin.. Aku butuh kamu” Seulgi berdiri dan membuang uang pemberian Jimin
“Aku tidak bisa” ucap Jimin meneteskan airmatanya
“Mengapa? Kamu meragukan janin yang ada di kandunganku?”
“Aku.. Aku.. Tetap tidak bisa. Aku takut nanti jika kita menikah, kita akan seperti clien clienku.. Menikah dan akhirnya bercerai.. Aku tidak ingin hal itu terjadi pada kita” jawab Jimin menjelaskan semuanya kepada Seulgi
“Oke kalau kamu tidak mau bertanggung jawab.. Akan aku adukan kelakuanmu kepada ayahmu” Seulgi mengusap air matanya
“Jangan Seul.. Jangan lakukan apapun”
“Mengapa? Kau tidak mau bertanggung jawab”
“Iya.. Aku mau bertanggung jawab”
“Benarkah Jim?” Seulgi sangat bahagia mendengan ucapan Jimin
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Selang beberapa minggu mereka menggelar pernikahan mewah.
“Mba.. Mas.. Apakah bisa dimulai sekarang?” Tanya penghulu kepada Jimin dan Seulgi.
Jimin menganggukkan kepala pertanda dia menyetujuinya
“Saya nikahkan saudara Park Jimin bin Park Hyunsik dengan Kang Seulgi binti Kang Haneul dengan mas kawin seperangkat alat solat dibayar tunai” ucap penghulu tersebut sembari memegang tangan Jimin
“Saya terima..” tiba tiba Jimin mengingat kejadian dimana orangtua dan cliennya saat bercerai
“Tidaaaak”. Jimin melepaskan tangan nya dari penghulu
Gubrakk
Suara Jimin terjatuh dari tempat tidurnya, dan semua kejadian yang menimpanya tersebut hanyalah mimpi belaka..
“bundaaa.... Ayahhh...” suara jeritan Jimin
Ibu Jimin membuka pintu dan menghampiri putra semata wayangya yang berada di bawah tempat tidur.
“Kenapa kamu Jim?”
“Bunda.. Ayah mana?”
“ayah kamu sedang berkebun, memangnya kenapa?”
“Aku tidak ingin menjadi pengacara bun”
“Memang kenapa Jim.? Jadi kamu tak ingin kuliah?”
“Iya bun, aku ingin berkebun seperti ayah saja bun”
“Alhamdulillah.. Do’a bunda terkabulkan”
End