BAB 1

3.6K 417 34
                                    

°°°

Setelah mendapat teguran dari dosen muda yang bernama Kim Seokjin, Jungkook pun segera menarik tangan Sakura, membawa temannya menuju tempat duduk yang biasa mereka tempatiㅡ nomor dua dari belakang. Namun, Jungkook terpaksa menghentikan langkahnya dikarenakan Sakura yang tiba-tiba saja berhenti berjalan. "Sakura, ayo cepat!" Bisik Jungkook dengan penuh penekanan seraya terus menarik tangan Sakura, tapi temannya itu malah mengeraskan tubuhnya, membuat Jungkook menghela nafasnya, ia lelah. "Jung, disini saja duduknya," ajak Sakura seraya menunjuk barisan kursi yang masih kosong di bagian empat dari belakang. Saat berbicara, wanita itu tidak melihat kearah Jungkook seperti biasanya, justru bola matanya sudah terkunci pada sosok pria dengan rambut berwarna coklat muda dengan jaket levis yang melekat pada tubuhnya, menambah kesan maskulin si pria yang kini tengah mencatat materi pemberian Pak Seokjin.

Jungkook memutar bola matanya malas, membiarkan tangannya ditarik cepat oleh Sakura hingga akhirnya mereka berdua duduk di kursi barisan nomor empat dari belakang dan hanya berjarak dua kursi dari si pria maskulin dengan aroma cinnamon yang kuat, seakan menarik Sakura mendekat. "Hai," Sakura berusaha menyapa ramah namun dengan suaranya yang kecil, seperti berbisik. Sayangnya, si pria maskulin yang dikagumi Sakura tersebut tidak memberikan tanggapan, seolah tak mendengar sapaan Sakura. Sedangkan Jungkook yang kini tengah duduk di sebelah Sakura pun justru tengah mati-matian menahan tawanya, dan seketika langsung mendapat tatapan mematikan dari Sakura. Merasa dilihati, Jungkook pun segera mengalihkan pandangannya kearah depan, pura-pura tidak tahu apapun daripada ia kena tampar oleh sahabatnya ini.

Waktu rasanya berjalan begitu cepat, suara Pak Seokjin yang merdu bahkan sampai-sampai tidak digubris oleh Sakura. Entah kenapa, bagi Sakura, Pak Seokjin itu terlalu monoton jika menjelaskan, paket lengkap jika disandingkan dengan wajahnya yang selalu datar. Sampai-sampai ia menjuluki Pak Seokjin sebagai 'Dosen tampan nan jutek yang selalu memberinya nilai D'.

"Ah, tinta penaku habis, ck," Sakura langsung menoleh tatkala ia mendengar rutukan pelan Namjoon. Setelah itu, ia langsung menyenggol lengan Jungkook dengan sikunya membuat si pria merasa kesal karena bukunya jadi tercoret. "Jung, pinjami aku pena," bisiknya, dan Jungkook pun langsung mengulurkan tangannya ke dalam tas guna mengambil pena cadangannya, lalu memberikannya pada Sakura dengan pandangan yang melihat kearah depanㅡ layar yang menampilkan materi. Wanita itu segera menggumamkan kata terima kasih, mengambil alih penanya, lalu segera memberikannya pada si pria maskulin yang baru saja merutuk karena kehabisan tinta pulpen.

Pria maskulin yang diketahui bernama lengkap Kim Namjoon tersebut pun menoleh tatkala ekor matanya melihat sebuah pena yang disodorkan padanya. Ia melihat Sakura yang kini tengah tersenyum manis kearahnya, lalu segera mengambil pena tersebut dan memakainya. Mendapati jika penanyaㅡpena Jungkook maksudnyaㅡ tidak ditolak oleh Namjoon, hati Sakura pun berteriak dan iapun kembali melihat kearah depan, tak lupa tangan kanannya memangku dagu dengan senyuman yang terpatri jelas.

LO(ST)VETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang