°°°
Sakura mengetuk-ngetukkan kaki kanannya pada keramik teras depan sebuah minimarket perempatan jalan, menimbulkan suara sedikit berisik yang mengganggu seorang bapak tua disebelahnya. Hujan masih turun dengan lebat, membuat seseorang yang ditunggunya belum kunjung menampakkan batang hidung. Sudah dua puluh menit ia berdiri di depan sini, membuat kasir minimarket menatapnya dengan curigaㅡ itu terjadi sebelum hujan lebat turun. Siapa tahu wanita yang tengah memeluk diri di depannya dengan bahasa tubuh yang gelisah memiliki niat jahat. Punya komplotan untuk membobol mesin kasir dan mencuri stok makanan disini. Tak bisa dipungkiri, setiap manusia pasti punya pikiran negatif yang menuntunnya untuk mengeluarkan persepsi-persepsi negatif.
"Kook-ah!" Sakura menegakkan tubuhnya, menghentikan hentakan gelisah yang sedari tadi menarik perhatian si bapak tua. Orang yang ia tunggu sedari tadi; Jeon Jungkook, akhirnya datang juga dengan pakaian yang tidak seluruhnya basah. Rambut hitamnya terlihat agak lepek seperti rumput laut yang baru saja dicabut dari dasar laut. Guna mengeringkan, Jungkook pun menggosok-gosokkan rambutnya dengan telapak tangan sembari memerhatikan Sakura yang kini berada tak jauh di depannya.
"Jungkook, kau basahㅡ" kata Sakura, mengambil beberapa lembar tisu dari dalam ranselnya. Jungkook tahu lembaran tisu itu tidak terlalu berguna, tapi tetap saja tangannya bergerak untuk meraih. Diusap wajah basahnya, dan setelah merasa agak kering, iapun segera membuangnya di tempat sampah terdekat.
"Demimu aku rela basah-basahan kesini. Dan juga..." Jungkook mengedarkan pandangannya, baru tersadar jika Sakura mengajaknya ketemuan di depan minimarket. "Kenapa kau minta ketemuan disini?"
Jungkook jadi banyak memikirkan alasan kenapa si wanita mengajaknya untuk bertemu di minimarket. "Kau minta ditraktir susu pisang ya?" Memiliki banyak spekulasi tentu boleh, tapi Jungkook tidak pernah berpikir negatif pada Sakura. Bagi Jungkook, Sakura adalah satu-satunya wanita terpolos yang pernah ia temui selama dua puluh tahun hidup.
Entah kenapa Sakura mulai menghela nafas lega saat mendengar tuduhan Jungkook. Setidaknya Jungkook tidak berpikiran macam-macam. Lagipula, tidak akan ada yang menyangka jika ia akan membeli itu. Ya itu, sesuatu yang membuat pikirannya selama berhari-hari bercabang.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Sakura pun segera meraih tangan Jungkook, menariknya masuk ke dalam minimarket, menuju rak-rak tempat diletakkannya bermacam makanan. "Benar 'kan, kau minta dibelikan susu pisang," ujarnya, menuju susunan susu berbagai rasa, lalu segera meraih satu susu pisang. Namun, belum sempat ia menariknya, tangannya sudah dicekal lebih dulu oleh wanita di sebelahnya.
"Bukan itu," gumamnya, menarik lengan Jungkook menuju rak lainnya. Membuat kening si pria berkerut, Sakura ini sebenarnya ingin beli apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
LO(ST)VE
Fanfiction[ COMPLETED ] Ada tiga pria yang mengelilingi Sakura; 1. Jeon Jungkook, sahabat seperjuangannya 2. Kim Namjoon, gebetannya 3. Kim Seokjin, suaminya Pada dasarnya, Sakura tak menyangka jika si dosen galak membuat kesepakatan dengannya, seperti; "Jika...