°°°
Karena ciuman itu, Sakura merasa canggung untuk memberi Jungkook pelukan. Akibatnya sekarang, dirinya hanya menarik ujung kaos yang dikenakan oleh teman prianya sebagai pegangan agar ia tidak jatuh karena Jungkook benar-benar mengemudikan sepedanya dengan laju kencang. "Kenapa tidak memeluk?" Jungkook yang sadar akan itupun memberanikan diri untuk bertanya, sedangkan Sakura merasa kelabakan untuk menjawab. Si wanita diam sejenak guna memikirkan jawaban terbaik yang akan ia degungkan. Hingga akhirnya, Sakura benar-benar tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut dan mulai semakin mengeratkan tarikannya pada ujung kaos yang berada dalam genggamannya.
Sakura benar-benar terdiam dan kehilangan pikirannya saat salah satu tangan Jungkook mulai mengusap punggung tangan sebelah kirinya. Diraihnya dan kemudian dituntunnya kedua tangan Sakuraㅡ satu persatuㅡ untuk memberinya sebuah pelukan hangat pada area perutnya. Pria itu tersenyum saat menyadari jika kedua tangan Sakura mulai mengerat, menekam perutnya seakan tak ingin melepaskan. "Maaf," Sakura menggumamkan sebuah kata yang tidak Jungkook mengerti maknanya.
"Untuk apa?" Si pria menanggapinya dengan pertanyaan, dan segera disahuti oleh Sakura. "Karena telah merasa canggung karena ituㅡ" jawabnya, dengan menyamarkan kata ciuman menjadi itu. Mendengar itu, Jungkook merasa jika perutnya digelitiki oleh kupu-kupu kecil yang nakal. "Itu? Itu apa?" Tanyanya dengan aksen menggoda si wanita, dan seketika langsung mendapat cubitan pada lemak perutnya, membuat erangan pelannya merembes keluar dari birai tipisnya.
"Aish, Jeon Jungkook! Kau benar-benar menyebalkan!" Pekik Sakura, wajahnya sudah merah matang, seperti kepiting rebus yang sudah siap santap. Paling tak suka jika Jungkook menggodanya, ia benci terlihat malu di hadapan Jungkook. Sontak, si pria langsung tertawa pelan guna menanggapi rengekan yang selalu ia rindukan dari Sakura. Tak bisa dipungkiri, Sakura benar-benar punya tempat spesial di hatinya. Disaat Jungkook hendak menanggapi, seperti memberikan godaan yang kedua kalinya, tiba-tiba saja rem sepeda langsung ia tekan saat merasa jika ponselnya berdering.
Dirogohnya saku jeans kebesaran kepunyaan ayahnya yang sudah menjadi hak miliknya. Di layar ponselnya, tertera nama Jung Hoseokㅡ teman kerjanya di cafe.
"Haㅡ"
Jeon Jungkook, kau cari mati? Ini sudah lewat satu jam dari waktu kerjamu, dan kau belum datang? Manager sudah marah-marah karena batang hidungmu tak nampak!
"Oh, Ya Tuhan! Aku akan sampai ke sana dalam waktu tiga puluh menit. Hoseok, tolong berikan alasan logis agar Manager tidak memecatku. Kau satu-satunya yang bisa kumintai tolong," celetuk Jungkook, dan langsung diiyai dengan tidak ikhlas oleh Hoseok. Temannya itu sudah bosan berbohong, katanya berteman dengan Jungkook hanya menimbun dosa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
LO(ST)VE
Fanfiction[ COMPLETED ] Ada tiga pria yang mengelilingi Sakura; 1. Jeon Jungkook, sahabat seperjuangannya 2. Kim Namjoon, gebetannya 3. Kim Seokjin, suaminya Pada dasarnya, Sakura tak menyangka jika si dosen galak membuat kesepakatan dengannya, seperti; "Jika...