4 : Mading

124 15 0
                                    

Berhenti deketin gue. Sebelum lo nyesel dikemudian hari!

•••••

"Daddy nggak pernah ngajarin kamu buat terlambat masuk sekolah. Nggak ada sejarahnya keluarga kita telat, Steva!"

Sejak 15 menit yang lalu. Gabriel, Daddy Vanny terus menceramahinya. Itu semua karena Bu Kyanti melaporkan kejadian tadi pagi pada Daddy-nya.

"Udah sih, Riel ... kasihan Vanny," bujuk Yana, Mommy Vanny.

"Nggak, sayang. Vanny udah kelewatan. Kalau misalkan dia cuma telat, itu bisa ditolerir. Tapi ini? Dia udah berani pacaran dan di gudang pula! Mau jadi apa kamu?!" Gabriel menunjuk-nunjuk Vanny kesal.

Vanny menunduk. "Maaf, Dad."

Gabriel menghela napas kasar. "Kali ini kamu Daddy maafkan. Awas aja kalau kamu berbuat kayak gitu lagi! Daddy nggak akan segan-segan hukum kamu!" ancam Gabriel kemudian ia pergi ke ruang kerjanya.

Yana mendekati putrinya dan memeluknya. "Maafin Daddy kamu. Mommy yakin kamu nggak ngapa-ngapain."

Vanny tersenyum dan memeluk Mommy-nya. "Makasih, Mommy emang selalu ngertiin aku."

"Ekhem! Ada orang lain lho di sini."

Yana dan Vanny melepaskan pelukan mereka. Menatap lelaki seusia Vanny yang tengah asyik memainkan ponselnya.

Vanno. Atau lebih tepatnya Stevanno. Kakak kembar Vanny yang suka sekali main game. Tapi, otaknya cerdas nggak ketulungan. Suka maksa Vanny panggil dia Kakak. Dan Vanny menurut kalau ada maunya. 

Yana tersenyum dan menarik Vanny untuk duduk di dekat Vanno. "Anak Mommy cemburu?" goda Yana.

"Cieee ... Vanno cemburu, ciee...," goda Vanny.

"Apasih, Mom, Van? Vanno nggak cemburu. Udah Mommy masak aja, Vanno laper," elak Vanno.

"Kamu nyuruh Mommy, Vanno? Uang jajan kamu Mommy potong!" Yana bangkit dari duduknya dan berjalan menuju dapur.

Vanno mematung. Tak percaya Mommy-nya menjadi seserius ini. Sedangkan adiknya, tertawa puas di sampingnya.

"Sabar ya, Van. Palingan dipotong lima puluh ribu," ujar Vanny di tengah-tengah tawanya.

Vanno menatap kesal adik kembarnya. "Uang jajan gue dipotong, siapa yang mau traktir lo makan es krim?"

Vanny menghentikan tawanya. Tersadar. Benar juga, kalau uang jajan Vanno dipotong, artinya Vanny tak bisa meminta Vanno membelikannya es krim.

Vanny berdiri. "Mommy!" dan langsung berlari menuju Mommy-nya.

Vanno tersenyum senang. Vanny itu polos. Dan dia tertawa mendengar Vanny merengek pada Mommy mereka untuk tidak memotong uang jajan Vanno.

🌹🌹🌹

"Vanny! Vanny!"

Vanny terpaksa menghentikan kegiatan membacanya saat tiba-tiba Fie datang dan berteriak heboh di sampingnya.

"Apa?" hanya itu yang terlontar dari mulut Vanny.

"Lo udah liat mading, belum?" tanya Fie menggebu-gebu.

Vanny menggeleng. "Belum, kenapa?"

"Ikut gue!" Fie menarik lengan Vanny dan membawanya ke mading.

S [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang