10 : Tawa

91 9 0
                                    

Steve tak bisa fokus menyetir saat ini. Kejadian beberapa menit yang lalu terus berputar dikepalanya.

Flashback on..

"Hai, Van!"

"Samudera?"

Samudera tersenyum melihat gadis pujaannya itu. "Apa kabar, kamu?"

"Baik."

"Kamu ngapain disini?" Samudera mengelus lembut kepala Vanny.

"Nunggu Steve." Vanny kembali acuh dan melanjutkan kegiatannya bermain game tadi.

Samudera mengernyitkan keningnya. "Steve?"

"Hm."

Tak ambil pusing, Samudera merubah topik pembicaraan mereka. "Kamu nggak kangen?"

"Nggak."

Samudera cemberut. "Yaa.. Padahal aku kangen banget sama kamu,"

Di tengah lapangan, Sam menyentuh bahu Steve. "Steve! Liat!" ujarnya sambil menunjuk tempat dimana Vanny dan Samudera duduk.

Steve mengikuti arah telunjuk Sam. "Samudera?"

"Steve, gue baru inget, Samudera pulang dari kejuaraan nya hari ini. Itu artinya dia datang kesekolah ini. Otomatis, dia bakalan nemuin Vanny."

Steve diam. Mematung. Melihat tangan Samudera yang bergerak membelai rambut Vanny tanpa Vanny tolak.

"Mending lo udahan aja. Sebelum Samudera...,"

Tanpa mendengar lanjutan dari perkataan Sam, Steve langsung berlari keluar lapangan.

"Besok kita jalan, yuk!" ajak Samudera.

"Nggak bisa!" ujar Steve.

Vanny mendongak. Ia dapat dengan jelas melihat raut marah Steve.

"Ayo, pulang!" ajak Steve dingin.

Vanny mengangguk lalu berdiri mengikuti Steve. "Gue duluan." pamit Vanny dengan nada dingin.

Samudera tersenyum singkat. Ia bisa dengan jelas melihat Vanny begitu dekat dengan Steve. Berpegangan tangan, dan cara menatap nya pun berbeda.

Flashback end..

Vanny menoleh pada Steve yang sedari tadi diam. Berbeda sekali dengan yang sebelumnya.

"Ven, lo kenapa, dah?"

Steve diam. Dan kebungkaman mulut Steve membuat Vanny mendesah kesal. Lalu kembali memfokuskan dirinya dengan game yang sedang dimainkannya.

"Lo suka sama Samudera?" tanya Steve tiba-tiba.

Vanny menoleh dengan kening berkerut. "Maksud, lo?"

Steve menghentikan mobilnya. Kemudian menoleh sepenuhnya pada Vanny. "Lo suka sama Samudera?" ulang Steve.

"Nggak. Kenapa?"

"Kok lo mau aja sih di sentuh-sentuh sama dia!? Lo juga kenapa mau dideketin dia!?"

Vanny memundurkan wajahnya saat semakin lama wajah Steve semakin maju seiring semakin keras nya nada ia bicara.

Tiba-tiba tawa Vanny pecah melihat wajah cemburu Steve. Tawa yang tak pernah ia tunjukan didepan cowok lain selain Vanno dan Daddy nya.

Steve memundurkan wajahnya bingung mengapa Vanny tiba-tiba tertawa. "Kok lo malah ketawa, sih!"

Vanny berusaha menghentikan tawanya. "Ternyata kayak gini ya, muka-muka orang cemburu," ledek Vanny masih dengan tawa yang tersisa.

"Vanny!" geram Steve.

S [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang