27 : Pacaran?!

64 5 0
                                    

Tok.. Tok..

Cklek

"Ven, gue bawain lo makanan," Vanny melangkahkan kakinya menuju kasur tempat dimana Steve berbaring.

Ia meletakkan piring berisi Mie goreng itu kemudian duduk dipinggiran kasur.

"Ven, lo makan dulu tuh," Vanny menyentuh lengan Steve. 

Steve membuka matanya dan duduk menghadap Vanny. "Aku marah!" Steve mengerucutkan bibirnya.

Vanny terkejut saat Steve menggunakan kata aku. Apa ini karena dirinya juga? Ntahlah. "Kenapa?"

"Aku cemburu sama Samudera!"

"Samudera? Kenapa harus cemburu?"

"Dia bisa deket sama kamu dan nyanyi bareng!"

Vanny ragu menggunakan aku-kamu lagi. "Tapi Vaa lebih deket sama Ven ...  Vaa lebih terbuka sama Ven, dia cuma partner aja," Vanny tersenyum tulus.

Steve menatap Vanny intens. "Vaa, tadi dijalan gue sempet nanya ini, tapi lo malah tidur."

"Nanya apa?"

"Uhm.. Lo.. Lo mau nggak jadi pacar gue?"

Vanny diam. Sejujurnya, Vanny tak bisa menahan senyumnya. Dan sejujurnya, Vanny mendengar kalimat yang sama saat di mobil tadi.

"Vaa? Will you be mine?" ulang Steve.

"Yes, i do," jawab Vanny sambil menunduk menutupi raut wajah malu-malunya.

Steve tak percaya Vanny menerima cintanya. Ia langsung memeluk Vanny erat. "Thank you!"

Vanny membalas pelukan itu. Kemudian ia melepaskan pelukannya. "Makan?"

Steve mengangguk. Vanny mengambil piring itu dan menyodorkannya pada Steve.

"Suapin," pinta Steve imut.

Vanny mengambil sedikit Mie dan memasukannya pada mulut Steve.

"Kamu juga makan," Steve merebut piring itu dan menyodorkan sesendok Mie pada Vanny.

Vanny menjauhkan wajahnya. "No! Aku nggak laper."

"Sedikit, aja," paksa Steve.

"Nggak, Ven. Aku kenyang."

"Udah, buka mulutnya," Vanny membuka mulutnya ragu. Dan saat mulutnya terbuka, Steve langsung memasukan isi sendok itu kemulut Vanny.

Melihat Vanny mengunyah makanan itu, Steve tersenyum puas. "Mau lagi?" Vanny menggeleng cepat.

"Nggak. Kamu makan aja. Aku ke kamar dulu. See you!" Vanny berlari keluar kamar meningggalkan tanda tanya besar dikepala Steve.

"Vanny kenapa ya?" namun ia tetap melanjutkan makan, dan akan bertanya nanti.

🌹🌹🌹

Vanny segera berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan apa yang baru saja dimakannya.

Tubuhnya lemas seketika. Napasnya bergemuruh. Detak jantungnya berdetak lebih cepat. Dan keringat dingin membasahi dirinya.

Vanny menghampiri laci nakasnya dan mengambil sesuatu dari sana. Sebuah pil yang langsung di telannya bersama air mineral.

Kepalanya berdenyut dan matanya berkunang-kunang. Vanny akhirnya memutuskan untuk tidur lebih cepat dan melewatkan susu coklatnya.

Di ruang keluarga..

S [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang