9 : Pacar?

95 8 0
                                    

Vanny memasuki kelas dengan senyuman mengembang. Sampai, setiap orang yang menyapanya, baik cewek atau cowok, Vanny terus tersenyum.

"Pagi, Vanny!" sapa Rico-ketua kelas XII Business 1.

"Pagi!" balas Vanny sambil tersenyum.

Mata Rico melebar melihat senyuman itu. Rasanya itu adalah sebuah Keajaiban dunia. Ia menepuk-nepuk pipinya takut itu hanya mimpi.

"Aww!" Rico meringis saat lengan atasnya dicubit Vanny.

"Nggak Mimpi. Gue lagi seneng. Lo jangan bilang siapa-siapa kalau gue senyumin lo." bisik Vanny.

Rico mengerjapkan matanya berkali-kali. Sungguh, itu adalah kalimat terpanjang yang pernah ia dengar terlontar dari mulut Vanny.

Setelah mendapat anggukan Rico, Vanny melenggang menuju kursinya.

"Stevanny!!"

Fie masuk ke kelas sambil berteriak. Membuat beberapa anak yang ada dikelas mengumpat karena suara cempreng gadis manis itu.

Vanny hanya menatap malas sahabatnya itu.

"Demi apa lo senyumin banyak cowok!?" tanya Fie tak sabar.

"Tuhan."

"Serius!?"

"Ya."

Fie mengernyitkan dahinya. "Kok lo jadi dingin sama gue sih, Van?"

"Biasa aja."

"Vanny!" geram Fie.

Vanny melirik sekitarnya. Dikelas, hanya ada dirinya dan Fie. Kemudian ia menatap Fie lagi. Dan tawanya pecah begitu saja.

"Kok lo malah ketawa, sih?"

"Sorry, sorry," Vanny menghentikan tawanya. "Gue lagi seneng Fie, seneng banget!" ujar Vanny antusias.

Melihat sahabatnya seceria itu membuat senyum Fie terukir lebar. "Kenapa?"

Vanny menurunkan bahunya. "Nggak tau, sih. Tiba-tiba gue seneng."

"Tante Yana beliin lo novel baru?"

"Nggak."

"Om Gabriel beliin mobil baru?"

"Nggak juga."

"Vanno beliin lo coklat impor?"

"Nggak. Kemarin gue minta beliin coklat, dibeliin yang 5 ribu doang."

"Terus? Kenapa lo seneng?"

Vanny mengendikan bahunya. "Menurut lo, kalau tanda-tanda orang jatuh cinta itu kayak gimana?" tanya Vanny serius.

"Suka senyum-senyum sendiri kalau mikirin dia. Seneng aja gitu sama hal kecil yang dia lakuin. Pipi lo tiba-tiba sering blushing, maybe. Terus, lo mulai tertarik buat ceritain dia. Lo juga sering kepikiran. Dan, biasanya lebih terbuka sama orang itu."

Vanny diam. Mencerna apa yang dikatakan Fie.

"Emang kenapa? Lo jatuh cinta?"

"Eh? Nggak. Nggak tau maksudnya."

"Terus? Siapa sih? Lo mikirin siapa?"

"Uhm.. Anu.. Itu.. Siapa..,?"

"Vanny gue minta maaf soal kemarin."

Vanny dan Fie kompak menoleh. Sai. Ia berjongkok tepat dibelakang Vanny.

"Gue minta maaf. Gue nggak tahu kalau lo nggak bisa berenang. Dan gue nggak tahu, kalau ulang tahun lo masih tahun depan. Maafin gue, Van."

S [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang