Bab 3

3.9K 390 16
                                    

*
*
*
*
*
*
*

~happy reading~

Taehyung lebih memilih untuk duduk santai di sofa omong-omong daripada mengerjakan tugasnya yang lumayan menumpuk itu.

Berdendang asik tanpa memedulikan sekitarnya, Jimin yang tadi masih betah di sana memilih untuk segera pergi karena ada urusan penting.

Jadi tinggallah Taehyung yang sedang bersantai dengan Jungkook yang masih asik mematut atensi pada layar Laptop nya.

"Berhenti menyanyi tidak jelas Kim, suaramu itu tidak ada bagus-bagusnya. Diam lebih baik," ucap Jungkook yang sudah jengah dengan nyanyian tidak jelas milik simanis Kim.

Sedangkan Taehyung sendiri memilih acuh, namun tak selang berapa lama dia kembali beraksi.

Beranjak dari acara duduk santainya pada satu sofa, membawa tungkainya untuk melangkah lebih dekat dengan sosok tampan sang atasan.

Mendudukan bokong berisinya pada paha kekar pemuda Jeon, posisi miring. Total menghalau pandangan Jungkook pada layar didepannya.

"Bisakah jangan duduk disini? Urusi pekerjaanmu!" Tegasnya, namun Taehyung itu terlampau bebal, alhasil dia tetap bergeming pada tempatnya duduk, bahkan lebih mempernyaman dirinya.

Jungkook geram ditempat lebih memilih untuk mematikan perangkat lunaknya itu.

Membawa tangan kekarnya untuk menggeser tubuh Taehyung dari pangkuannya.

"Urusi pekerjaanmu Kim, aku akan benar-benar memecatmu jika kerjamu tidak becus." Jungkook kembali memperingati, namun Taehyung tetap pada pendirian.

"Ayolah Kook, bersantai sebentar saja. Toh, lagipula aku ini Tunanganmu, tidak jadi masalah bukan?" Jawabnya acuh, sembari kembali mendudukan diri pada pangkuan pemuda Jeon.

"Turun dari pangkuanku," ucapnya dengan nada rendah.

"Tidak mau," jawab Taehyung.

"Kim Taehyung!" Gertaknya, namun Taehyung tetap saja geming.

Pintu ruangan itu terbuka menampilkan sosok perempuan cantik dengan rambut sebahunya, "Maaf, mengganggu. Saya hanya ingin memberikan hasil laporan yang sudah saya kerjakan sebelumnya dan perlu tanda tangan anda Sajangnim," ujarnya sopan, walaupun manik seindah boneka itu menatap tak suka keadaan didepannya.

"Baiklah Eunha-ssi, taruh saja pada meja." Ucap Jungkook, lantas segera sang pemilik nama tadi meletakkan sebuah map hasil laporannya.

Menatap nyalang pada presensi Taehyung yang masih asik duduk pada paha kekar pemuda Jeon, "Maaf, Tuan Taehyung. Tidakkah anda merasa bahwa hal yang dilakukan itu kurang ajar?" Ucapnya.

Sedangkan Taehyung sendiri hanya tersenyum pongah pada ucapan sarat nada sindiran tadi.

"Jungkook saja biasa menanggapinya, lantas kau punya hak apa mengomentari kelakuanku? Sudahlah, pergi dari ruangan ini." Jawabnya kemudian, Eunha sendiri membungkuk hormat pada pemuda Jeon setelahnya, terlalu enggan dipermalukan lebih lama oleh Taehyung.

Setelah sosok cantik Eunha pergi dari ruangan itu, Taehyung semakin melancarkan aksinya.

"Jung, ayolah. Aku ingin sekali kita berkencan secara normal, seperti pasangan-pasangan umum," ucapnya setengah merengek.

Jungkook sendiri terlalu acuh untuk menanggapi hal tidak penting yang keluar dari mulut pemuda yang kini tengah duduk dipangkuannya itu.

"Jung, aku ingin mengumumkan pada seluruh pegawai Kantor ini bahwa aku ini sebenarnya tunanganmu, kita lihat apa yang akan terjadi setelahnya?" Maka, dengan berakhirnya kalimat yang terlontar tadi. Secepat itulah Jungkook berdiri dari duduknya, membuat sosok Taehyung terantuk kaki meja saat merosot jatuh.

"Aww," ringisnya, saat dirasa keningnya sedikit kuat terantuk tadi.

Jungkook sendiri menatap nyalang presensi Taehyung yang kini telah berdiri dari jatuhnya tadi, masih memegang keningnya yang bisa dipastikan berubah warna karena memar.

"Jangan. Pernah. Melakukan. Hal. Itu." Tekannya pada setiap kata terlontar.

Taehyung sendiri menyeringai sinis, "Sampai kapan?" Ujarnya sinis, namun senyum miris terpatri samar di bibir berisinya.

Jungkook geming ditempat, terlampau lumrah dengan keadaan seperti ini.

"Ingin ke mana?" Tanya pemuda Jeon.

Namun Taehyung hanya menggeleng, suasana hatinya sedang tidak stabil.

"Ingin ke mana?" Tanyanya sekali lagi.

Jungkook bawa tangan kanannya untuk menyingkirkan tangan kurus Taehyung yang bersarang pada keningnya.

"Sakit?" Katanya, sedikit suaranya dapat dia kontrol dengan baik. Tidak terkesan sedingin tadi.

"Aku ingin pulang," maka, dengan itu Taehyung tak butuh jawaban sepatah katapun dari pemuda Jeon.

Jungkook sendiri mengusak surai jelaganya kasar, menyeringai penuh setelah presensi Taehyung hilang dari pandangan.




















Tbc...

Ada yang nunggu cerita ini gak sih? 🌚

Ini tambahan preview nya🌚

Updatenya nanti setelah JD selesai

Make You Mine (KookV) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang