*
*
*
*
*
*
*~happy reading~
Sorry up malem, sebenernya rada males update karena penat banget. Hari ini sibuk sama 40 hariannya tante aku meninggalkan dunia, jadi ya maklum lah. Tapi demi kalian apa sih yang ngga😌
Keesokan harinya Taehyung berkumpul dengan teman-temannya, seperti apa yang direncanakan bersama Chanyeol beberapa hari lalu. Siang ini, mereka semua bertemu di salah satu Restoran yang tidak cukup jauh dari kediaman Taehyung.Walaupun tidak lengkap, karena ada beberapa sosok temannya yang tidak dapat hadir dalam pertemuan ini. Sekarang hanya terdapat; Chanyeol, Jaehyun, Hoseok: dia, dan kakak-beradik Jeon.
Dan, Taehyung lupa kalau pasti akan ada Jungkook juga di dalam pertemuan kali ini. Karena bagaimanapun juga sosok tampan itu juga termasuk dalam kelompok pertemanan mereka.
Dan, yang membuat Taehyung seperti orang dungu pada saat akan berangkat adalah; sepasang kakak-beradik Jeon itu datang ke Flat nya secara bersamaan. Sempat ribut kecil karena memperebutkan entitas Taehyung untuk berangkat dengan salah satu dari mereka. Awalnya sosok manis pemuda Kim memilih untuk bersama dengan Jimin, karena bagaimanapun juga ia tidak sampai hati jika harus berduaan dengan sosok Jungkook. Namun urung, karena Jungkook menahan pergelangan tangan miliknya, lalu berakhir dengan mereka bertiga berada di satu mobil yang sama.
Dan, kini dudukpun Taehyung diapit oleh dua Jeon muda tersebut.
Chanyeol dari sisi depan kanan Taehyung mengerutkan keningnya heran, pasalnya dia tahu betul bahwa hubungan Jungkook dan Taehyung tidak pernah dalam lingkup romantis walaupun mereka adalah sepasang tunangan sekalipun. Namun, sekarang? Diam-diam Chanyeol menggeram akan kedekatan mereka.
Beda lagi dengan sosok Hoseok yang terang-terangan berkata, "Jungkook sehat?" ucapnya, setelah hening yang cukup lama karena mereka masih sibuk dengan ponsel masing-masing entah karena apa.
Jungkook mendelik ke arah sumber suara, "maksudmu?" suaranya ditahan sebisa mungkin untuk tak menyalak keras pada sosok bawahannya di Kantor itu. Karena di luar jam kerja mereka adalah teman.
Pemuda Jung sendiri menyinggung seulas senyum tipis, kemudian menjawab tenang dengan ucapan menyulutnya. "Ya, aku hanya tidak habis pikir saja. Sekarang kau kelihatan sekali tak ingin lepas dari sosok Taehyung, padahal dulu Taehyung seolah hama yang harus dijauhi olehmu. Ada apa, kau sehat?"
Jungkook menggebrak meja dengan tenaga kecil, menatap nyalang pada sosok itu kemudian. "Tidak usah terlalu banyak ikut campur dengan urusan orang lain Hyung-nim." ucapnya.
Tangan kanannya segera meraih telapak hangat milik Taehyung yang berada di atas meja, lalu menggenggamnya erat.
Mengangkat tautan itu ke hadapan semua pemuda yang ada di sana, "dia milikku!" ucapnya dengan suara rendah. Mengundang decakan malas dari sosok Jimin yang sedari tadi berada di samping Taehyung.
"Jangan dengarkan kalimat dari pembual ini, karena pada nyatanya mereka sudah tidak punya hubungan apa-apa sekarang." Semua yang ada di sana lantas terkejut mendengar ucapan yang dilontarkan oleh sosok sulung Jeon tersebut.
Jaehyun yang sedari tadi bergeming di tempatnya segera menyeletuk, "benarkah?" suaranya terdengar antusias, memancing tatapan nyalang Jungkook terpusat padanya.
"Tidak benar! Aku dan Taehyung tidak pernah putus hubungan, sampai kapanpun itu!" Ujar Jungkook cepat.
Taehyung melepas paksa tautan tangan yang tak lepas sedikitpun dari tadi, kemudian ikut menimpali pembicaraan. "Benar kata Jiminie, aku sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan Jungkook."
Ucapan itu membuat Jungkook menggelatukkan giginya kuat bersamaan dengan rahangnya yang mengetat, dan kedua tangannya yang mengepal hebat.
Sedangkan yang lain tentu saja terkejut dengan pernyataan barusan oleh Taehyung.
Walaupun dalam hati mereka sama-sama memekik senang mendengarnya, hanya satu orang dari mereka yang biasa saja, namun tetap merasa lega atas putusnya hubungan menyakitkan yang dijalani oleh Taehyung sebelumnya.
"Bisa tidak jangan bahas hal itu sekarang? Kita berkumpul bukan untuk berbicara hal tidak penting seperti ini 'kan." Taehyung kembali menimpali, membuat Jungkook memainkan lidahnya kacau di dalam mulutnya, sesekali menggigitinya geram.
Dan, yang lain sontak meringis setelah mendengar kalimat milik Taehyung.
Ada baiknya juga mereka tadi mereservasi ruang VIP di dalam Restoran tersebut, karena berbicara sekeras apapun tak akan mengganggu kegiatan makan diluar ruangan. Karena fasilitas pengedap suara yang dimiliki.
Saat pesanan kudapan yang mereka pilih tadi datang, hening kentara mendominasi setelahnya karena fokus mereka terpusat pada santapan yang tersedia. Walaupun sesekali terdengar kikikan dan perilaku malu-malu menggemaskan dari sosok Taehyung yang tak ada henti digodai oleh temannya. Dan, helaan napas kasar Jungkook yang berkali-kali terdengar karena kesal.
"Makan," Jungkook berucap lembut pada sosok Taehyung, sembari tangannya menyodorkan sumpitan makanan pada mulut si tunangan.
Taehyung menanggapi hal itu dengan gelengan kikuk, menghadirkan emosi Jungkook yang sedikit naik kepermukaan.
Dan, ketegangan sontak terjadi begitu cepat tak kala Taehyung dengan tenang menerima suapan makanan dari sosok Jimin.
"Sialan!" setelahnya mereka semua dibuat terkejut dengan kejadian cepat di hadapan mereka.
Jungkook menempelkan bibirnya pada ranum milik sosok Taehyung, menahan tengkuk pemuda Kim itu dengan sebelah tangannya.
Tautan sepihak itu dilepas semenit kemudian oleh Jungkook, dengan sosok manis Taehyung yang mengaku dengan mulut yang sedikit terbuka dan bibirnya mengkilap basah. Jangan lupakan tatapan tak dapat diartikan dari pemuda lainnya di sana.
Dan, salah satu dari mereka yang menyeringai tenang.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine (KookV)
Fanfiction[SEMI-BAKU] Tentang Taehyung yang menginginkan Jungkook menjadi miliknya, dan Jungkook yang selalu mendorongnya menjauh. BxB Yaoi! JANGAN SALAH LAPAK PLEASE!