*
*
*
*
*
*
*~happy reading~
Why? Wae? Kenapa? Besok must SENIN?Dedek gak kuat kampretos😭
Malam harinya mereka berdua terlibat canggung satu sama lain.
Bagaimana tidak; saat terbangun dari tidur keduanya berposisi saling memeluk satu sama lain dalam tidurnya: dengan posisi tubuh Taehyung yang sedikit lebih rendah hingga menyebabkan tubuh kecilnya hilang tertelan dekapan milik sang tunangan.
"Masakkan aku sesuatu," mengusir atmosfir canggung, Jungkook berucap datar pada sang tunangan yang kini sibuk menggigiti bibir bawahnya risau.
Ketika pandang keduanya bersitatap, Jungkook sedikit terhenyak dan terhanyut dalam hangatnya tatapan milik si tunangan. Maniknya itu berkilat lembut nan polos; seperti seorang yang tak memiliki salah sedikitpun. Manik bayi, jika boleh Jungkook berasumsi.
Sedetik kemudian, Jungkook memutus paksa kontak matanya.
"Kenapa kau diam saja, sana cepat masakkan aku sesuatu!" intonasi suaranya sedikit bertambah volume membuat sosok manis tunangannya itu terlonjak karena terkejut.
"Jung, aku tidak pandai memasak," suaranya semakin mengecil pada akhir kalimat. Membuat pemuda Jeon sontak menaikkan satu alisnya cepat.
"Wah, kau lucu sekali Taehyung. Masak saja kau tidak bisa? Kalau begitu buang jauh-jauh mimpimu itu untuk dapat menikah denganku!" Jungkook berkata sarkas, bertunangan saja dia dipaksa habis-habisan oleh Orangtuanya, ditambah lagi sosok yang ditunangkan dengannya malah tidak bisa memasak.
Apakah ini sebuah lelucon?
"Maaf, tapi aku akan berusaha memasak makanan untukmu." Setelahnya sosok manis itu beranjak dari ranjang, melangkah keluar kamar dan memasuki area dapur.
Sosok Jungkook mengikuti dari belakang, memilih untuk dudukkan diri pada kursi makan yang tersedia dirinya mau tak mau fokus terhadap kegiatan memasak Taehyung.
Dapat jelas terlihat olehnya, jika sosok Taehyung tengah kesusahan memasak.
"Kau sebenarnya ingin memasakkanku apa Kim? Kenapa dari tadi kulihat kerjaanmu hanya mondar-mandir di sana." Jungkook berseru keras, jengah berlama-lama melihat kelakukan tunangannya itu.
Taehyung menatap dengan raut wajah memelasnya pada Jungkook, "Jung, sepertinya aku benar-benar tidak bisa memasak. Bagaimana kalau aku buatkan kau ramen saja?" ujarnya ragu, maniknya semakin membola tak kala menangkap respon dari sosok tunangannya.
"Benar-benar tidak berguna, bisanya apa si dia?!" bangkit dari posisi duduk santainya, Jungkook menggerakkan tungkainya konstan kearah Taehyung berada.
Semakin mendekatkan diri pada sosok itu, tepat dihadapannya ia berbisik lirih.
"Dengan pekerjaan sampahmu ini, kau jangan pernah berpikir untuk bisa sepadan bersanding denganku Taehyung." setelah berucap seperti itu dirinya lantas bergerak lihai untuk memasak di dapur mewahnya.
Dengan gerakan lincah tangannya mengiris dan memotong bahan olahan masakannya, memasak dengan cepat setelahnya.
Taehyung diam-diam mengutuk diri sendiri, dalam fokusnya melihat kearah si tunangan yang terlihat begitu lihai memasak, ia merasa begitu tak berguna.
Benar juga apa yang dikatakan oleh sosok Jungkook, kalau dirinya tidak cukup pantas dengan sosok sesempurna tunangannya itu. Memasak saja dirinya tidak bisa.
"Jung, biar kubantu menata piring saja ya," bergegas mengambil beberapa piring makanan.
Karena saking semangatnya sampai tidak sengaja menjatuhkan piring yang dibawanya, menyebabkan suara pekak timbul dari benturan yang terjadi pada lantai marmer.
Jungkook sontak menoleh kearah sumber kebisingan, dan total dibuat geram setengah mati karena sikap ceroboh tunangannya itu.
"Kau ini bisanya apa sih Taehyung!" serunya kencang, membuat sosok Taehyung yang tadi sempat bergeming karena terkejut terlonjak.
Sosok manis itu dengan segera meraih pecahan piring tadi untuk dibereskan, sialnya karena sikap cerobohnya, ia harus merasakan sakit pada jemari tangannya yang terkena goresan tajam pecahan itu.
Meringis perih manakala luka yang timbul terlihat cukup dalam dan berdarah, maniknya mengembun dan memanas.
"Ceroboh!" Jungkook lagi-lagi berseru, setelah mematikan kompor api ia langsung bergegas meraih telapak tangan yang jemarinya mengeluarkan darah segar tersebut.
Membawanya ke arah wastafel kemudian segera membasuh luka itu dengan air yang mengalir, sembari mulutnya melontarkan kalimat penuh cacian pada sikap ceroboh si tunangan.
Dan, lagi-lagi apa yang dilakukan tak sejalan dengan isi kepala pintarnya yang mendorongnya untuk acuh, berbanding terbalik dengan reflek tubuhnya yang malah mendukung kelakukannya itu.
Perasaannya seperti tersentak hebat dan tak keruan manakala melihat darah mengucur dari jemari kanan milik si tunangan, membuatnya cepat mengambil tindakan yang seharusnya tak dilakukan. Karena seharusnya ia tetap acuh dan tak peduli, bukan seperti yang dilakukannya kini.
Pada akhirnya Jungkook merutuk pada dirinya sendiri yang seolah hilang kendali hanya karena melihat luka di tangan Taehyung, gila.
Tbc...
Jadi sebenarnya Jk itu jahat gak sih?
Dan Taehyung itu kenapa sebenarnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine (KookV)
Fanfiction[SEMI-BAKU] Tentang Taehyung yang menginginkan Jungkook menjadi miliknya, dan Jungkook yang selalu mendorongnya menjauh. BxB Yaoi! JANGAN SALAH LAPAK PLEASE!