*
*
*
*
*
*
*~happy reading~
Hari semakin gelap, jam digital juga sudah tunjukkan pukul tujuh malam.
Suhu tubuh pemuda Jeon masih cukup panas walaupun tidak sepanas tadi pagi.
Sudah makan malam; hanya di kamar. Sekarang keduanya hanya sibuk saling tukar pandang satu sama lain. Dengan posisi saling berhadapan, baringkan tubuh dengan nyaman pada ranjang.
Jungkook pasang senyum manis kemudian ucap, "Kamu manis sekali, Tae."
Sukses hadirkan gurat merah menjalar pasti pada pipi berisi sang tunangan.
"Dasar pembual," desis Taehyung sembari kerucutkan bibir meronanya.
Hasilkan kekehan renyah dari labium milik pemuda Jeon.
Jungkook genggam tangan kosong milik pemuda Kim, lalu labuhkan kecupan pada punggung tangan halus itu. "Aku sama sekali tak membual."
Kemudian hening, manik Jungkook berkilat samar. Kalau boleh jujur, sebenarnya pemuda Jeon sedang mati-matian tahan hormon sialannya.
Coba atur pikiran positif, lakukab tindakan manis agar kesadarannya masih dalam tahap aman. Walau sebenarnya percuma.
Kala semakin lama Jungkook tatap hazel lembut itu, semakin kuat pula gejolak rasa dalam tubuhnya.
Dekatkan posisi pada pemuda manis di hadapannya.
Hingga hanya terpaut jarak tak lebih dari 8 sentimeter, Jungkook lepas seutas senyum. Paham dengan jawaban tak langsung milik Taehyung. Ketika kelopak itu mulai menutup, Jungkook raih manis dari plum di hadapannya; manis.
Pelan dan sarat akan afeksi, meski hormonnya sedang bergejolak ribut. Pemuda Jeon tetap pasang akal sehat, agar tak rusak miliknya ini sebelum waktu yang pas.
Sedikit meraaa puas dengan plum tersebut, Jungkook alihkan bibir tipisnya untuk jelajah ke arah leher terbuka milik sang tunangan. Labuhkan kecupan selembut mungkin, sebelum julurkan lidah panjangnya untuk berikan sapuan panas pada leher Taehyung.
"Ugh!" suara lenguhan tadi berhasil keluar dari labium bengkak milik Taehyung. Sedikit hancurkan tembok kokoh yang Jungkook buat agar tetap dalam batas.
Kembali beralih ke bibir merona sang pujaan hati, Jungkook labuhkan lumatan sedikit tergesa di sana.
Tampilan pemuda Kim sudah sangat berantakan, bagian leher dan tulang selangka tersemat tanda cinta dari Jungkook.
Kecipak basah terdengar absolut di dalam ruang tersebut. Sebelum semuanya lepas kendali, Jungkook hentikan kegiatannya memadu kasih dengan diakhiri hisapan lembut pada belah bibir sang tunangan.
"Hah, kalau aku ketularan bagaimana Jung?" Taehyung merengut sembari pasang raut super polosnya, berbanding terbalik dengan penampakan wajahnya yang erotis tadi.
Jungkook sendiri hanya berika senyum tampan sebelum berujar, "Kalau kau sakit, gantian aku yang rawat kamu sayang."
"Benar, ya?" Taehyung memaku tatap onyx kelam Jungkook menunggu kepastian.
"Tentu, Tae." Jungkook rengkuh tubuh ramping sang pujaan hati.
Berniat sambut mimpi lebih awal, mengelus teratur surai karamel sang tunangan. Total abaikan ereksinya yang panas.
"Besok kita akan kembali ke Seoul, Tae. Maaf ya, aku mengajakmu berlibur, tapi yang terjadi malah kau harus rawat aku yang sakit," lirih Jungkook. Mendengar deru napas teratur milik kekasih hatinya, Jungkook jadi ikut dijemput kantuk.
Beberapa menit kemudian sosok pemuda Jeon telah berhasil susul si manis dalam lelap.
Tbc...
Pendek pendek saja ya, yang penting updated ☺
Saya merasa buntu dengan cerita ini, ingin cepat selesaikan biar gak ada hutang😳 cerita yang Ex... BoyF mungkin akan update juga, tapi jangan banyak taruh harap, belum tentu saya update.
Di tengah pandemic covid-19 ini, selalu jaga kesehatan ya, taati aturan pemerintah. Semoga pandemic ini cepat berlalu, aamiin💜
![](https://img.wattpad.com/cover/191170700-288-k797918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine (KookV)
Fanfiction[SEMI-BAKU] Tentang Taehyung yang menginginkan Jungkook menjadi miliknya, dan Jungkook yang selalu mendorongnya menjauh. BxB Yaoi! JANGAN SALAH LAPAK PLEASE!