Bab 25

5K 402 25
                                    

*
*
*
*
*
*
*

~happy reading~


Taehyung keluar dari kamarnya ketika sudah terhitung lebih dari dua puluh menit dirinya mengurung diri di dalamnya.

Ketika pintu kamarnya mulai terbuka, maniknya membola sempurna. Pandangannya sontak langsung teralihkan ke arah bawah, tempat tungkainya berpijak.

Sedangkan objek yang membuatnya bertingkah seperti itu tak menyadari akan kehadirannya. Setia menunduk sembari tangannya menutupi bagian wajahnya sendiri.

Taehyung melangkah semakin mendekatkan diri pada sosok itu, berjongkok menyamakan tinggi tubuhnya pada sosok pemuda Jeon.

Tangannya terulur pasti menyentuh pelan pundak bergetar milik Jungkook, menghasilkan atensi siempunya terpusat penuh padanya.

Dengan bibirnya yang bergetar hebat sosok rapuh si Jeon muda itu berucap, "maaf," begitu lirih terdengar, menyapu keseluruhan rungu milik sosok manis Taehyung.

Taehyung mengulas senyum tipisnya, raut wajahnya yang tak kalah kalut dari pada Jungkook sendiri terlihat jelas menyiratkan penuhnya luka yang ditampungnya.

Masih dengan seulas senyum yang terpatri ia menjawab pelan, "aku memaafkanmu, Jung."

Jungkook ikut menyungging senyum di wajah tampan miliknya, dan membawa tubuh yang lebih kecil darinya itu untuk dipeluknya erat.

"Maafkan aku Tae, maaf," gumamnya berulang, walau suaranya lirih nan parau namun mampu didengar oleh sosok Taehyung yang berada didekapan miliknya.

Taehyung menanggapinya dengan anggukan kepala dan dehaman singkat, isak tangis yang tadi ditahannya kembali hadir mengudara. Membalas pelukan yang diberikan oleh pemuda Jeon dengan tak kalah erat. Mau bagaimanapun untuk saat ini, Taehyung benar-benar membutuhkan sebuah sandaran dan penguat.

Jungkook merenggangkan sedikit pelukan tangannya pada tubuh ramping milik si tunangan, kemudian bangkit berdiri masih dengan sosok manis itu di dalam dekapannya.

Membawa tubuh itu bersamanya untuk kembali memasuki area kamar milik sosok manis Kim itu.

Setelahnya mendudukkan diri pada bibir ranjang, dengan posisi bersampingan dan saling menghadap satu sama lain.

Jungkook lah yang pertama kali membuka suaranya, "yang kau katakan beberapa waktu lalu, bisakah kau tarik kembali Tae?" katanya, tangan kekar itu perlahan meraih kedua telapak hangat milik sosok di hadapannya, lalu merematnya pelan.

Taehyung menatap nanar sosok pemuda Jeon tepat pada onyx kelam miliknya.

Dengan sadar, membalas rematan pada telapaknya itu, "maaf, aku tak bisa" ucapnya.

Jungkook menggelengkan kepalanya pelan dengan rematan yang semakin dirasa pada telapak tangan Taehyung. "Tolong Taehyung, kumohon." lirihnya.

Pada akhirnya harapan pemuda Jeon tak akan pernah menjadi nyata, hanya semu yang didapatinya.

"Jungkook biarkan aku berpikir jernih terlebih dulu, tolong tinggalkan aku sendiri. Kepalaku terasa akan pecah, kumohon," kalimat dari sosok manis Taehyung bermakna ganda untuk pemuda Jeon. Namun, belum mampu membuat sosok Jungkook berhenti.

"Tidak, aku akan tetap disini sampai kau mau menarik kalimatmu tentang berakhirnya hubungan kita," katanya, "lagipula, keputusan ini bukan aku ataupun dirimu yang memutuskan Tae. Hubungan kita adalah kuasa dari Orangtua kita." Jungkook beralibi dengan kalimatnya. Karena pada awalnya, hubungan yang terjalin diantara mereka mutlak berdasar pada keinginan Taehyung. Orangtua hanyalah perantara.

Make You Mine (KookV) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang