*
*
*
*
*
*
*~happy reading~
Terhitung 3/4 Mingguan ya gua kagak upO_oSowwy, bener-bener sibuk. Gua up sekali seminggu gak papalah ya, yg penting ada lanjutan dari cerita iniT_T
Seperti apa yang dirundingkan tadi malam, pagi ini ke-empatnya; Taehyung, Jungkook dan Jimin serta Ji Eun telah selesai dengan acara sarapan paginya. Duduk santai sembari mengobrol ringan, menunggu sampai waktu keberangkatan ke Busan jam 10 nanti.
Jungkook kenakan pakaian kasual yang terlihat sederhana namun berkelas, kemeja putih lengan panjang yang dua kancing teratas dibuka menampilkan pemandangan maskulin dada bidangnya, terlebih lengan bajunya yang digulung hampir mengenai kedua sikunya. Dipadukan dengan celana jeans biru pudar yang memaku sempurna pada bagian bawah tubuhnya.
Taehyung sendiri hanya memakai sweater rajut berwarna dasar cokelat dengan campuran corak putih pada kerah dan terlihat begitu pas pada tubuhnya setelah dipadukan dengan keberadaan celana bahan hitam. Jangan lupakan baret hitam yang dikenakan pada kepalanya.
"Tersisa dua jam lagi sebelum keberangkatan kita ke Busan, sebaiknya kita semua cepat bergegas ke Bandara. Kurasa semuanya juga sudah dalam perjalanan ke sana." Jimin menyeru pelan namun masih bisa di dengar bersih pada rungu mereka.
Jungkook menyanggupi hal itu dengan menganggukan kepala lantas dengan segera menarik tangan sosok tunangannya untuk berjalan ke arah Mobil.
Ji Eun berada dibelakang dengan Jimin, semua keperluan sudah lebih dulu berada di bagasi.
"Perjalanan ke Bandara bisa dikatakan sedikit memakan waktu paling lambat 30 menit, jadi jika memang ada yang masih terlupa silakan persiapkan kembali karena kalau sampai benar ada yang terlupa dan kita sudah berada di Bandara maka tidak ada kata kembali ke Mansion oke." Jungkook berkata sesaat tubuhnya telah sempurna duduk di belakang kursi kemudi bersebelahan dengan Taehyung dan Bibinya.
Ji Eun menggeleng kepala sembari tersenyum lembut, gerak bibirnya berkata tidak ada lalu direspon anggukan pelan oleh Jungkook.
Sedangkan Jimin yang duduk disamping kursi kemudi menjawab, "sudah tidak ada, lagipula aku memang sengaja tak membawa banyak barang. Karena apa gunanya aku ikut berlibur bersama kau tapi masih harus membawa banyak bawaan." diikuti kekehan renyah di akhir kalimatnya.
Jungkook sontak memutar bola matanya malas, "sialan, aku serius dengan perkataanku tadi malam kalau aku tak akan membiayaimu selama berlibur dan itu artinya tidak Hyung." katanya.
Satu cubitan kecil menyapa pinggang kokohnya, pelakunya sudah pasti Taehyung yang kini tengah menatap Jungkook dengan tatapan (tak) tajamnya.
"Jangan mengumpat, aku tak suka!" serunya geram. Dan pemuda Jeon itu menanggapinya hanya dengan cengiran kelincinya.
Sosok cantik Ji Eun hanya bisa mengalunkan tawa renyahnya melihat sosok Jungkook yang tampak bodoh sekarang.
Lalu hening menyapa, selama sisa perjalanan Taehyung hanya merapatkan dirinya pada dada Jungkook lalu mengusal gemas di sana tentu direspon hangat oleh pemuda Jeon belum lagi tambahan elusan lembut pada puncak kepalanya oleh sosok Ji Eun disampingnya. Sedari tadi memang dirinya berada di tengah-tengah pasangan Bibi dan keponakannya itu. Jimin sendiri sibuk bertukar pesan lewat ponsel pintarnya.
Selang beberapa waktu Mobil yang dikendarai mereka memasuki area luar Bandara. Ke empatnya menuruni mobil Ji Eun dan Taehyung segera menarik tas berukuran kecil lalu disampirkannya pada bahu. Sedangkan Jungkook dan Jimin harus rela membawa bawaan berat mereka yang berada pada tiga koper. Jungkook membawa satu koper besar bawaan Taehyung yang sumpah dia tak tahu sosok itu membawa apa saja. Bahkan dirinya sendiri hanya membawa tas ransel berisikan pakaiannya dan beberapa kebutuhan lainnya.
Jimin membawa dua koper sekaligus, yang semuanya milik sosok cantik Bibinya itu. Ingat saat tadi Jimin mengucap bahwa dia hanya kembawa sedikit barang? Ya, dia bahkan hanya menggunakan ransel sedang dipunggungnya.
"Noona membawa apa saja sebenarnya, dua koper ini berisi apa?" Jimin bertanya sebal.
Ji Eun tersenyum ramah lalu menjawab, "bukan urusanmu!" diakhiri dengan seringai manis dibibirnya.
Jungkook sontak menoleh ke arah Taehyung di samping Ji Eun, belum sempat menyuarakan pembicaraan sosok pemuda Kim sudah lebih dulu melotot.
"Bukan urusanmu!" dan seruan kencang pada sosok Jeon. Padahal Jungkook tidak ingin menanyakan hal seperti yang diucap Jimin Hyungnya tadi, sungguh.
Mereka menunggu kedatangan empat sosok lainnya; Hoseok, Jaehyun juga Seokjin dan Namjoon.
Hampir 10 menit menanti, ke empat sosok itu tiba. Jangan lupakan teriakan lantang Kim Seokjin yang bahkan mengundang tatapan bermacam reaksi dari orang sekitar.
"Taehyungie, ya ampun kau semakin manis saja huh!" Serunya gemas, Taehyung telak berada dalam dekapan hangatnya.
"Sudah-sudah jangan berlebihan, Jin Hyung sebaiknya lepaskan pelukanmu pada tunanganku." Jungkook segera mengurai pelukan kedua sosok itu.
"Sialan," desis Seokjin. Dia 'kan rindu sekali dengan bayi beruangnya itu.
"Bagaimana kabarmu sayang?" Namjoon bertanya.
"Selalu baik karena dia bersamaku." Lagi-lagi Jungkook mengacaunya.
Satu cubitan kembali Jungkook rasakan pada pinggang kokohnya itu. Taehyung tak main-main dalam hal mencubitnya- keras sekali.
"Tidak sopan," ucapnya pada Jungkook kemudian beralih atensi pada sosok tampan Namjoon, "aku baik, Hyung sendiri?" tanyanya dengan binar senang.
"Tentu saja Hyung sangat baik, rindu Taehyungie sekali." ucapnya, Taehyung menjawab hal yang sama. Rasanya lengkap sekali hampir semua orang terdekatnya berada bersamanya saat ini.
Tbc...
Sedikit pendek, tapi tak apa namanya juga baru memulai tulis kembali😣
Rindu daku tidak? Daku rindu kalian lho😣😚
![](https://img.wattpad.com/cover/191170700-288-k797918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine (KookV)
Fanfiction[SEMI-BAKU] Tentang Taehyung yang menginginkan Jungkook menjadi miliknya, dan Jungkook yang selalu mendorongnya menjauh. BxB Yaoi! JANGAN SALAH LAPAK PLEASE!