Peringatan!
Disini ada adegan berbahaya.• • •
Elisha pov
"Apa yang ingin anda katakan tadi," Elisha
"Sshh jadi begini, pertama, aku tidak suka kamu berbicara formal saat kita sedang berdua saja," Aldric
nih orang emang ga waras kayak nya
Aku sudah menahan diri, orang ini tidak bisa dibiarkan. Apapun yang ada dipikiran nya saat ini pasti sesuatu yang buruk tentangku. Mungkin hari ini aku akan membunuh orang lagi. Padahal aku sedang malas menggali tanah atau menyeret mayat.
"Dan yang kedua, apa kamu sering kedatangan tamu laki-laki saat malam begini? Ini pertanyaan yg harus kamu jawab dengan jujur," Aldric
Dasar muka datar aku mulai mengambil pisau dapur kuletakkan di meja dan aku ikut duduk didepan nya.
"Tidak, hanya Dave dan anda," jawabku singkat sambil memainkan pisau tadi.
Tanpa disangka-sangka ia mengambil pisau tadi dengan cepat membuatku tidak sempat melawan dan di arahkan balik kepadaku.
"Aku sudah bilang, jangan berbicara formal saat kita sedang berdua," dingin Aldric.
Dari caranya merebut pisau ditanganku sudah bisa ketebak kalau dia memang bukan orang biasa, aku rasa aku berhadapan dengan orang yang salah. Tapi aku tidak takut.
"Terserah,"
"Aku tidak suka kamu terlalu dekat dengan pria lain," ucap Aldric sambil bangkit dari duduknya. Ia memainkan pisau itu memutar-mutarkannya seolah ia sudah terbiasa dengan benda-benda tajam.
"Ya terserah aku dong, mau dekat dengan siapa aja, toh kamu bukan siapa-siapaku,"
ucapku ketus dan memalingkan wajah ke arah lain, entahlah aku rada ngeri melihat wajahnya yang terus melayangkan tatapan marah. Padahal aku tidak melakukan apapun. Ralat, belum melakukan apapun.
Tiba-tiba aldric menarik rambutku kasar membuatku mendongak keatas. Sakit, kulit kepalaku terasa panas dan perih. Aku meringis menahan rasa sakit yang timbul, Tapi aku pernah mengalami hal yang lebih buruk dulu.
"Dengarkan aku!" Aldric berbisik tepat dibelakang telingaku membuat darahku berdesir saat hembusan nafasnya mengenai kulit bagian belakang ku.
Dia sama sekali tidak main-main, pisau itu diarahkan pada leherku membuat benda pipih itu sedikit menggores permukaan kulit leherku. Perih, mungkin akan meninggalkan bekas merah atau malah sudah berdarah.
Memang sengaja sih aku selalu menajamkan semua pisau ku agar lebih mudah saat sedang menghadapi bajingan. Tapi sekarang malah pisau itu juga yang melukaiku.
Aku mencoba meraih tangan nya untuk memberontak tapi jambakan dan sentuhan pisau itu semakin dalam menghujam.
"Jangan membantah, aku tau semua tentang dirimu termasuk ... masa lalumu ... sayang," ucap aldric kembali berbisik dengan nada suara yang semakin berat.
Sebenarnya aku ini sedang berhadapan dengan siapa. Sedangkan stalker sialan itu terlalu takut untuk menampakkan wajahnya, jadi tidak mungkin Aldric adalah stalker itu.
Kenapa banyak orang gila disekitarku.
"Siapa kamu sebenarnya?" ucapku lirih
Cup!
Aldric malah menjawab pertanyaanku dengan mencium leher bagian samping tepat disebelah ia menggores leherku. Kalau biasanya adegan seperti ini kelihatan romantis tapi di aku malah kelihatan horor.
Apalagi rasanya ada yg mengalir dari luka ini. Darah. Sial dari pada disiksa begini lebih baik aku langsung mati saja.
Aldric melepaskan cengramannya pada rambutku dan menarik pisau itu dari leherku. Aku langsung memegangi leherku yg terluka untuk menghentikan pendarahan nya. Luka nya tidak terlalu dalam tapi mengeluarkan banyak darah.
Sial penglihatanku mulai kabur. Tubuhku melemas sulit untuk ku kendalikan. Mungkin efek dari aku lama tidak berkelahi membuat fisikku jadi lemah begini.
Sebelum semuanya menjadi gelap hal terakhir yang aku lihat adalah wajah aldric yang terlihat panik.
Keesokan harinya
Author bakal up lagi, secepatnya. Maaf klo gantung, di draf udh banyak kok tinggal up tapi pen kasih gambar biar ad gambaran yg mereka berdua lakukan.
Tapi cari gambar yg sesuai ternyata susah😭. Tar klo up dan ternyata ga ad gambarnya silakan maki author ya, hehehe.
Dan votenya gaes jan lupa dan makasih untuk dukungan kalian walaupun dikit tapi setia it yg penting 😊. Uwu😘
* Oh ya outhor lupa kasih keterangan jadi selama aldric melakukan "itu" wajahnya datar terus gaes, cuma pas Elisha pingsang dia baru panik.
See you next ...

KAMU SEDANG MEMBACA
He's a Psychopath ✓
Random"Aku akan membunuh siapapun yg mengusik ketenanganku dan milikku," ucap Aldric "Kenapa banyak orang gila disekitarku." Batin Elisha menggerutu • • • Ia adalah pria kejam yang tidak memiliki perasaan dan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa...