Part 6

30.7K 1.4K 40
                                    

Author pov

       Dave sejak tadi hanya memainkan sendok nya, tidak berniat lagi untuk menikmati makanan yang selalu ia rindukan dari dulu. Kini nafsu makan nya hilang saat bertambah satu lagi orang yang duduk di meja makan.

"Silakan pak," seru Elisha sambil menaruh segelas air putih untuk dosen nya.

"Terimakasih," datar Aldric 

       Ya memang mengejutkan ternyata yang datang malam malam begini adalah si dosen beku. Ia datang hanya untuk mengambil berkas nya yg tidak sengaja terbawa pulang oleh asisten barunya yaitu Elisha. Atau mungkin memang Aldric sengaja menaruh berkas itu di tas elisha agar dia punya alasan untuk menemuinya malam ini. Entahlah yang pasti Aldric itu licik.

       Namun kedatangan nya juga telah mengganggu ketenangan makhluk lain maksudnya temannya Elisha. Dave berulang kali menghembuskan nafas panjang sedang kan si dosen beku di samping nya dengan damainya menyantab hidangan sederhana dihadapan nya tapi entah mengapa begitu menggugah selera makan Aldric.

       Suasana di ruangan ini begitu tegang, Elisha hanya duduk diam memandangi laki-laki di hadapan nya bergantian. Sedang kan deve ingin melayangkan tatapan menusuk nya pada dosen beku tapi tetap ia tahan, karena setatusnya yang masih seorang mahasiswa yang dosen nya juga numpang makan di rumah siswi nya.

       Dan Aldric menampilkan mimik wajah seperti biasa datar dan dingin namun ia tetap berkonsentrasi dengan makanan nya.

Emang ujian Pake konsentrasi segala :v

       Aldric selesai dengan makanan nya berbeda dengan dave yg masih menyisakan banyak di piring nya. Suasana nya begitu canggung membuat Elisha merasa tidak nyaman ingin sekali ia menghilang dari sini dan ingin segera pergi ke pulau kapuk.

Aldric lantas memecah keheningan

"Kau tidak ingin menghabiskan nya dave."

       Dave terkejut bukan karena si dosen killer mengajak nya bicara namun karena si dosen mengetahui nama nya padahal mereka baru dua kali bertemu di kampus dan sekarang.

"A a saya sudah kenyang," Dave

       Dalam hati Dave melemparkan bebagai sumpah serapah dan umpatan  pada Aldric. Ia sampai merasa sangat gugup saat menjawab pertanyaan si dosen beku. Ingatan si dosen killer ini sangat baik ia masih mengingat nama Dave saat ia menyuruhnya maju kedepan pagi tadi.

"Kalau sudah selesai sebaiknya kamu cepat pulang, cowok ngga baik malam-malam main kerumah cewek," Aldric

       Dave dan Elisha dibuat bingung dengan kata-kata si beku. Mereka saling melempar pandangan.

"Ni dosen beku sejak kapan ngomong nya jadi sok akrab gini," Elisha

"Wah minta dirukyah ni orang, pake ngatur-ngatur segala lagi, emangnya situ bukan cowo juga," Dave

       Dave hanya mengangguk kikuk menjawab perkataan dosen nya. Mungkin bila statusnya sama Dave akan langsung memaki dan meneriaki aldric. Mungkin malah ngajak gelud secara Dave sedikit ga waras.

"Hufftt" Elisha mendengus, suasana disini sangat sesak baginya apa lagi sikap aneh si dosen beku yang makin menjadi-jadi padahal dia baru mengenal lelaki itu namun ia sudah berani datang kerumah nya.

"Ingin sekali aku menusuknya dan membuang jasadnya ke jurang, si beku ini lebih menyusahkan dari pada si kamvret dave," batin Elisha menggerutu.

       Elisha bukan gadis bodoh yang dengan mudahnya percaya dengan tingkah dosen nya yang berpura-pura meletakkan dokumen nya dgn sengaja agar bisa mengunjungi tempat tinggal kecil nya. Sejak awal Elisha memang merasa ada yg aneh dengan orang ini. Untungnya ada Dave disini setidaknya dia tidak perlu mengeluarkan pisau lipat kesayangan nya.

       Dave ingin beranjak dari kursinya ingin segera lari dari situasi yang mencekam bagi nya namun langsung disemprot oleh kata-kata Elisha.

"Woi bantuin bersin dong," Elisha

"Ish masih inget aja lu," Dave

"Mau bantuin ga," Elisha

"iya-iya, dasar bawel," Dave

       Dave mulai merapikan piring-piring kotor dan membawa nya ke tempat nya untuk dicuci.

"Maaf pak sebaiknya anda pulang saja," Elisha

"Apa kau sedang mengusirku," Aldric

Iya pergi sono yg jauh :v

Elisha tetap membisu ia benar-benar muak dengan tingkah si dosen beku.

"Aku ingin membicarakan hal penting denganmu," Aldric

"Anda bisa mengatakan nya sekarang," Elisha

"Ya setelah temanmu pulang," Aldric

       Elisha hanya mendengus ia melanjutkan mengelap meja yang berantakan akibat ulah Dave tadi.

"Udah gue cuciin tuh piring," ucap Dave dari belakang dengan tiba²

"Udah mau balik ya," Elisha

"Iya lah masa mau tidur disini, tapi kalo boleh sih gue mau wkwkw," Dave

"Engga!" Elisha langsung menghujani cubitan cubitan kecil di bagian tubuh Dave membuat yang empunya malah merasa kegelian.

Kalo bisa sih bukan cuma cubitan tapi juga ditikam.

"Aaawww sakit hahaha," Dave

       Mereka terus bercanda sampai sebuah suara deheman dari Aldric membuat mereka harus menyudahi candaan nya.

"Gue balik dulu ya, sama ati-ati sama tu dosen killer, klo dia kesambet cepet hubungi gue," ucap dave dengan berbisik dan sedikit menunduk agar suaranya tidak terdengar oleh aldric.

       Aldric yang sedari tadi menonton dua sejoli ini mulai menatap tajam pemuda dihadapannya, seolah dia tau apa yg baru saja Dave bisikan kepada Elisha.

       Dave yang merasa ditatap nyalang oleh orang didepan nya mulai mengambil ancang-ancang untuk kabur.

"Baiklah pak dosen saya pulang duluan," Dave

       Tanpa permisi lagi Dave langsung berjalan cepat keluar rumah atau lebih tepatnya berlari kencang.

       Sekarang hanya ada Elisha dan Aldric dirumah sederhana milik gadis yang rambutnya dikuncir kuda itu. Mereka masih membisu beberapa menit kemudian Elisha mulai mencairkan suasana.

"Apa yang ingin anda katakan tadi?" Elisha

"Sshh jadi begini, pertama, aku tidak suka kamu berbicara formal saat kita sedang  berdua saja," Aldric

nih orang emang ga waras kayak nya




• • •

Disini menurut kalian siapa yg ga waras sih 😏

Oh ya vote nya gaes tambahin, itu yg bikin author semangat nulis 😂

Maaf kan jg typo-typo






See you next ...

He's a Psychopath ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang