Sesampainya di apartemen Aldric langsung menarik Elisha untuk masuk kedalam. Membuat jantung Elisha berdegup kencang membayangkan Aldric akan menyiksanya.
Secara Aldric sudah terlihat tidak bisa mengontrol emosinya.
Tanpa aba-aba Aldric membawa Elisha masuk kedalam kamarnya setelah memasuki apartemen nya yang berada di lantai 5. Selama tinggal di kota Aldric selalu tinggal disini mungkin tidak semewah Mension nya yang berada di tengah hutan namun apartemen ini termasuk dari golongan elit :v.
Elisha yg melihat Aldric mengunci pintu kamar dan mulai mendekati nya dengan perlahan sambil menyunggingkan senyum miring mulai merasa terancam.
Aldric mendorong Elisha sampai membentur dinding. Membuat wajah mereka sangat dekat. Elisha dapat merasakan hembusan nafas Aldric yang mengenai kulit wajahnya membuat bulu kuduk nya meremang.
"Sha aku gak suka kamu Deket sama pria lain." Bisik Aldric tepat di dekat telinga Elisha.
"Ka...kamu mau apa."
"Pertama..." Ucap Aldric sambil mulai menjauhkan tubuhnya dari tubuh Elisha.
"Panggilan sayang."
"Haaaa?!."
"Elisha sayang masa setiap ngobrol panggilnya kamu-aku kadang sampe pak segala, kan kesannya kaya kamu lagi ngobrol sama om-om."
Lah emang benerkan om-om :v
"Bapak maunya gimana? Ups." Elisha langsung menutup mulutnya dengan tangan.
"Apapun jawabannya mulai sekarang kamu adalah pacar saya dan Bayu."
"Ga bisa gitu donggg... Bentar-bentar siapa Bayu."
"Bayu adalah saudara ku, dia tinggal satu tubuh dengan ku."
"Haaaa!?"
"Pernah dengar allter ego atau kepribadian ganda?."
"Hhmm."
Elisha mulai faham, meski ia bukan gadis yang pandai namun ia pernah membaca artikel mengenai hal itu. Sejenis penyakit kejiwaan tapi bukan gila atau stress.
Gila njierrr two in one :v
Sekarang ia mengerti mengapa sikap Aldric bisa berubah-ubah secara drastis seperti bunglon. Ternyata alasannya adalah karena allter ego yang dimiliki Aldric.
"Ga ada penolakan mulai sekarang kamu kekasihku, Elisha."
"Tapi..."
"Sssttttt" Aldric menempelkan jari telunjuknya pada bibir Elisha. Ingin rasanya ia menyumpal bibir cerewet itu dengan bibirnya untuk meresmikan hubungan mereka. Namun Aldric masih menahan diri takut-takut bila Elisha malah akan membencinya.
Tanpa ba-bi-bu Aldric menarik Elisha kedalam pelukannya, pria itu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Elisha. Menikmati aroma tubuh gadisnya yang berbau seperti bedak bayi dan ada sedikit bau keringat.
Jantung Elisha terasa seperti akan keluar dari tempatnya. Jujur ia tidak menolak diperlakukan seperti ini oleh Aldric karena jauh di lubuk hati nya ia merasakan bahwa rasa 'itu' memang sudah mulai tumbuh.
"Jauhi semua cowok selain aku, termasuk Dave dan si bang*at itu."
"Tapi Dave dia temen baikku dari SMP dan Dimas ya aku emang pengen jauhin dia."
"Jangan deket-deket sama Dave, selama dia belom resmi jadian Ama cewek lain."
"Sayang." Entah keberanian dari mana Elisha memanggil dosen beku dengan panggilan 'sayang'.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's a Psychopath ✓
Acak"Aku akan membunuh siapapun yg mengusik ketenanganku dan milikku," ucap Aldric "Kenapa banyak orang gila disekitarku." Batin Elisha menggerutu • • • Ia adalah pria kejam yang tidak memiliki perasaan dan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa...