Kantung mata, rambut berantakan, wajah kusut sudah menghiasi pagi Elisha hari ini. Semalaman ia tidak bisa tidur memikirkan mengenai kelakuan Aldric.
Entah ia harus senang atau sedih ia bingung sendiri. Senang karena Aldric memperlakukannya seperti dulu, sedih karena ingatan pria itu belum pulih dan agak jengkel dengan Aldric yang ternyata sifat bar-bar dan mesumnya menjadi lebih parah.
"Kenapa lu pagi-pagi muka udah kusut aja."
Elisha tidak menggubris Jimy yang sudah menghujaninya dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat muka nya makin kusut. Tidak mendapat jawaban Jimy mengacak-acak rambut Elisha membuat singa yang ada di dalam diri gadis itu terbangun. Dengan cepat Elisha meraih tangan Jimy yang berada diatas kepalanya, mencengkram nya kuat dan memelintir tangan itu kebelakang membuat Jimy yang belum siap langsung memekik kesakitan.
"Oy sakit oy lepasin!"
Bukanya melepaskan tangan Jimy Elisha malah semakin memelintir tangan itu, membuat meja makan semakin gaduh dengan teriakan histeris Jimy.
Mendengar kegaduhan di arah dapur, William segera menghampiri ruangan tersebut. Dan yang ia lihat cukup mengejutkan.
"Deeeeeek."
Tanpa melihat pun Elisha tau suara siapa itu, ia segera melepaskan tangan Jimy dengan agak kasar.
Tangan mulus gueeeee :'(
"Kenapa kak."
William mendekati dua orang manusia yang tidak pernah akur itu.
"Jalan-jalan Mauk?."
"Maukk, beneran."
"Iyaa, gih siap-siap dulu."
"Ashiap."
Wajah murung Elisha menjadi bersinar seketika. Ia segera berlari ke kamar untuk bersiap-siap.
"Kenapa kok elu suka banget jalan bareng tu cewek."
Ucap Jimy yang masih memegangi tangannya yang serasa mau patah sambil menjatuhkan bokongnya di kursi meja makan dan yang ditanya hanya mengedikkan bahunya.
"Dulu aku tidak pernah punya waktu untuk menemani adikku jalan-jalan."
Datar bat dah kek tembok_-
Jimy hanya mengangguk, bagaimanapun kejadian itu pasti membuat William sangat terpuruk bahkan sampai sekarang masih meninggalkan bekas yang dalam.
Kali ini ia akan meluangkan waktunya sebisa mungkin untuk membahagiakan Elisha, Tuhan sudah memberinya kesempatan kedua untuk memiliki seorang adik ia tidak akan membiarkan kejadian yang dulu terulang kembali.
"Aldric gimana?"
"Tuan lah yang menyuruh ku untuk pulang dan menjaga Elisha."
"Jagain sambil jalan-jalan eeeaaa."
William hanya menampilkan wajah datar, selera humor nya benar-benar kacau. Jimy tidak habis pikir dengan orang-orang disekitarnya yang tidak ada yang normal.
Mulai dari sahabatnya yang psikopat, rekanya yang selalu datar dan formal dan satu lagi cewe gila kekerasan, disini hanya dirinya lah yang normal.
Beberapa saat kemudian dua manusia itu memperbincangkan masalah Aldric dan rencana untuk memberitahu tentang beberapa masalalu nya yang Aldric lupakan. Sampai Elisha datang mengejutkan dari arah belakang.
"Ayo kaakk."
William bangkit dari duduknya dan menyambar kunci mobil, Elisha sudah berubah sedikit dari gadis yang cuek, judes dan irit bicara menjadi gadis yang lebih aktif sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
He's a Psychopath ✓
Diversos"Aku akan membunuh siapapun yg mengusik ketenanganku dan milikku," ucap Aldric "Kenapa banyak orang gila disekitarku." Batin Elisha menggerutu • • • Ia adalah pria kejam yang tidak memiliki perasaan dan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa...