"Aku akan membunuh siapapun yg mengusik ketenanganku dan milikku," ucap Aldric
"Kenapa banyak orang gila disekitarku." Batin Elisha menggerutu
• • •
Ia adalah pria kejam yang tidak memiliki perasaan dan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa...
Warning!🔪 Terdapat adegan kekerasan & unsur kesadisan dalam cerita ini. karena karakter utama pada cerita ini brutal, gila, sadis, serta menggunakan bahasa tidak baku. Jadi, harap bijak dalam membaca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namanya Aldric (27th) seorang milyader sekaligus pengusaha yang terkenal karena kesuksesannya dalam berbisnis. Ia menjadi idola kaum hawa dikarenakan paras yang rupawan dengan tubuh atletis. Sayangnya ia memiliki gangguan jiwa sejak beranjak remaja dan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya karena Aldric akan membunuh orang yang mengetahui identitas sebenarnya.
Sudah tidak tahan dengan sikap wanita didepannya. Wajah itu penuh dengan air mata yang memuakkan. Emosinya kini sudah sampai ubun-ubun. Ia mengarahkan pisau tajam ke paha putih seorang wanita dihadapan nya. Siapa lagi kalau bukan Aldric.
"Aaaaarrrkkkk,"
"Aaahhkkksa-sakit."
Teriakan demi teriakkan bagaikan alunan musik ditelinga pria gila yang dengan senangnya melihat korbannya merasa kesakitan setengah mati. Senyum mengerikan tidak pernah luntur ketika mengukir mahakarya pada tubuh manusia yang sudah mulai kehabisan darah dihadapannya.
"Suara lo bagus, sayang banget lo selingkuhin kita," bisik Aldric bernada sensual.
Ia semakin menancapkan pisaunya pada paha mulus seorang wanita cantik bertubuh molek dihadapannya membuat darah segar mengotori lantai putih dibawah sana.
"Aaaarrkk sa-sakit."
"Gue suka liat darah lo. Bikin candu." Aldric kembali berbisik tepat disamping wajah wanita yang kini tangannya terikat dibelakang itu. Suara khas Aldric membuat tubuh wanita itu bergidik ngeri. Tubuhnya bergetar menahan rasa sakit.
Aldric menarik pisaunya kasar dari paha dan membuat sayatan-sayatan di seluruh bagian kaki wanita didepannya membuat darah semakin deras mengucur. Ia memandang bangga dengan hasil karyanya pada tubuh wanita yang sebenarnya adalah kekasih Aldric atau mungkin mantan.
Sebenarnya ia tidak terlalu menganggap serius hubungannya dengan wanita yang terlihat sudah lemas dihadapannya ini. Hanya saja Aldric sangat membenci penghianatan. Ia kembali membuat pisaunya menari-nari di wajah cantik mantan kekasihnya itu. Membuatnya jadi dipenuhi aliran darah.
"To-tolong ma-maafkan aku." Pinta wanita yang bernama Alena itu dengan suara yang hampir tidak terdengar. Wajahnya memancarkan ketakutan sekaligus menahan rasa sakit.
"Terlambat!!!"
Aldric menusukkan pisau kecil pada perut rata wanita didepannya. Membuat empunya mengeram menahan sakit.
"AaaaaaaaaKkk."
Kini Alena hanya bisa terkulai lemah. Ia sudah pasrah bila harus mati sekarang. Tubuhnya semakin lemah.
"Siapa suruh lo selingkuh, sayang."
Aldric kembali berbisik ditelinga mantan wanitanya dengan suara berat, lalu mengecup singkat leher jenjang itu untuk yang terakhir kalinya. Hanya sebagai tanda penghormatan terakhir.
Lantas aldric mengambil kapak berukuran sedang mengayunkannya beberapa kali didepan tubuh Alena dan langsung menebas kepalanya. Membuat kepala yg terlepas dari tubuh itu menggelinding dilantai. Darah terus mengalir dari leher Alena yg sudah terputus dari kepalanya.
Cipratan-cipratan darah mengotori dinding putih ruangan begitu pula dengan kemeja putih milik aldric yang sudah dipenuhi bercak-bercak merah.
Tangan kekar pria itu berlumuran darah yg mulai mengering dan bau anyir darah yang memenuhi ruang penyiksaan nya membuat rasa puas setelah menyiksa korban benar-benar lengkap.
Pria bertubuh tinggi itu memandangi hasil karyanya dengan puas setelah itu ia mengambil ponselnya untuk menelfon seseorang.
"Bereskan tempatku."
"Baik tuan."
Aldric segera mematikan sambungan telfonnya setelah mendapat jawaban. Sebenarnya ia masih ingin menghirup bau anyir darah yg menurutnya sangat wangi tapi tubuhnya sudah meminta diistirahatkan.
Hari ini aldric benar benar merasa lelah sebelumnya ia bertengkar hebat dengan wanita yang sekarang sudah tidak bernyawa itu.
Setelah beberapa saat dikamar mandi aldric keluar dengan penampilan yang sudah rapi bau anyir darah yg sebelumnya menempel padanya berubah menjadi bau maskulin yg memabukkan.
Ia langsung merebahkan tubuhnya yg lelah keranjang berukuran king size miliknya. Kegiatannya hari ini cukup menguras tenaga dan waktu.
Dan besok ia masih harus pergi ke kampus. Bukan untuk kuliah tapi untuk mengajar. Yap aldric menjadi dosen di salah satu universitas terkenal di dunia.
Selain sebagai penyamaran ia juga menjadi lebih mudah untuk menemukan mangsa lainnya. Tidak perlu khawatir dengan urusan kantor karena rekan sekaligus teman masa kecilnya yg bernama wiliam sudah seperti saudaranya telah mengurus semua usahanya.
Wiliam juga mengetahui penyakit jiwa aldric dan aldric pun tidak merasa keberatan karena wiliam merupakan orang kepercayaannya sejak mereka berteman.
Karena wiliam pernah berhutang nyawa pada Aldric ia memutuskan untuk selalu berada disisinya apapun yg terjadi. Sering kali William lah yg mencarikan korban untuk Aldric ketika ia merasa malas. Hal seperti ini sudah biasa bagi wiliam.
Wiliam bahkan pernah menonton secara langsung kegiatan Aldric menyiksa korbannya sampai mati.
Ia memang dikenal orang sebagai pengusaha muda sukes dengan perilaku yang berubah ubah-ubah sesuai dengan keadaan.
Walau ia selalu terlihat ramah dan hangat bila berada diluar tapi, sebenarnya, Aldric adalah pria berhati batu, kejam dan tidak memiliki perasaan. Semua hanya kamuflase untuk menyembunyikan gangguan jiwanya pada dunia. Selain itu, membodohi orang-orang yang selama ini mengira kalau ia adalah manusia biasa dengan paras rupawan dan dermawan sangat menyenangkan. Seolah tengah bermain peran setiap harinya.
Aldric lebih suka mengampuni nyawa hewan dari pada nyawa manusia. Menurutnya darah yang mengalir keluar dari tubuh manusia jauh terlihat lebih indah dibandingkan dengan darah hewan.
Bila disuruh untuk memilih membunuh sepuluh orang atau menghabisi satu hewan, maka ia akan memilih menghabisi sepuluh orang.
Tapi bukan berarti ia tidak bisa membunuh hewan, Aldric akan menghabisi semua yang menurutnya mengganggu baik itu hewan ataupun manusia selagi ia terpuaskan.
• • •
*pesan tambahan:
Sebelumnya author mau minta maaf, karena karakter Aldric itu punya gangguan jiwa dan alter ego ato kepribadian ganda.
jadi jgn bingung/salahkan author kalo tiba-tiba aksen bicara Aldric berubah karena kalian udah tau penyebabnya. Alter egonya Aldric pasti lagi kumat wkwk.
sekian dulu dan jgn lupa vote koment kasih bintang Atau....... Aku bunuh kalian semua! ***********becanda*************