part 42

8.8K 504 26
                                    

[ kembali ke masa sekarang ]

       Dimas mulai mengurai senyuman di bibirnya, wajahnya kini mulai terlihat serius dan itu membuat Elisha menjadi 3x lebih waspada.

"Apa kau takut padaku hmm."

"Tidak!"

       Dimas tertawa sumbang membuatnya terlihat semakin mencekam.

"Kau berbohong, aku tau itu."

"Sudahlah apa mau-mu menemui ku."

"Aku hanya ingin mengatakan bahwa kematian ibu Asih bukan sepenuhnya salahku."

"Apa maksudmu?!"

"Liat, kau jadi antusias begini."

"Jangan bercanda dim."

"Hei aku sedang serius."

     Senyuman manis Dimas kembali terlihat tetapi sorotan matanya masih mengancam. Meski begitu Elisha tau Dimas tidak akan melukainya, kemungkinan malah ia akan di culik lagi.

"Liat bodyguard mu sudah datang, sebaiknya aku pergi." Ucap Dimas sambil bangkit dari duduknya.

"Dan berhati-hatilah manis, aku tidak ingin melukaimu dalam pertarungan ini." Ucap Dimas sebelum meninggal kan Elisha sendirian dengan segala pikiran yang berkecamuk di dalam hati dan pikirannya.

       Tak beberapa lama kemudian William datang sambil membawa beberapa makanan juga French fries dan minuman. Ia terlihat memperhatikan seorang pria yang sempat mencurigakan di matanya yang berjalan menjauh dari mereka.

"Siapa itu tadi?" Tanya William

"Dimas."

     Ucapan Elisha langsung mendapatkan sorotan tajam dan hawa dingin dari William.

"Apa kau baik-baik saja, apakah laki-laki itu menyakitimu." Tanya William dengan nada khawatir.

"Tidak dia hanya menyapa saja." Jawab Elisha dengan nada yang lesu.

"Aku rasa ada sesuatu." Penasaran William.

" Yak! Aku kelaparan dan kakak lama sekali."

"Huh maaf-maaf antrian nya sangat panjang."

"Baiklah kemari Kau makanan."

     Dengan semangat Elisha menyantap dan mencoba semua makanan yang di bawa oleh William.

"Kelihatannya adekku ini benar-benar kelaparan, sepertinya aku kurang banyak membawa makanan nya ya."

"Apa kakak ingin membuat ku gendut huh."

"Gendut? Membuatmu sedikit berisi saja kelihatannya membutuhkan waktu, lihatlah kau kurus sekali."

"Hei-hei tubuh kecil ini lah yang membuat ku bisa berlari cepat."

"Iya-iya habiskan makananmu. Selanjutnya mau kemana?."

"Aku ingin melihat air."

"Air?"

"Iiihhh maksudnya aku ingin ke danau atau pantai."

"Kalau ingin ke pantai sekarang jaraknya terlalu jauh . Perjalanan darat bisa menghabiskan waktu lima sampai enam jam."

"Baiklah ke danau saja kalau gitu. Aku dengar ada danau bagus di dekat bukit pinggir kota."

"Kemungkinan kita akan kembali larut malam, bagaimana kalau besok saja."

"Aku ingin ke sana sekarang."

"Rewelnya, aku akan meminta izin dari tuan Aldric dulu."

"Meminta izinnya nanti saja aku ingin segera kesana."

He's a Psychopath ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang