"Elisha, nama yang bagus."
Gadis ini sangat mirip dengan yang ada di dalam mimpi Aldric. Hanya saja di dalam mimpi wajah gadis itu terlihat lebih pucat.
Sedangkan Elisha masih setia menunjukkan senyuman meski rasa kecewa masih menyerang hatinya.
"Kau sudah makan."
Aldric hanya menggeleng. Elisha mendengus ia memanggil seorang suster untuk membawakan makanan untuk Aldric.
Aldric masih memperhatikan wajah Elisha dari ujung rambut sampai ujung dagu, ia merasa pernah melihat gadis ini sebelumnya, namun dimana?.
Elisha yang merasa di perhatikan merasa risih dan mulai kembali ke awal menjadi orang yang nyolot telah bangkit :v.
"Ngapain liat-liat kek gitu."
"Ga papa."
Aldric hampir mengumpat, gadis yang terlihat baik-baik dan polos seperti itu ternyata adalah orang yang sangat tidak santuy.
Elisha yang mood nya sedang naik turun karena efek bulanan menjadi agak jengkel dan membalikan badannya membelakangi Aldric sambil memainkan hp nya.
Dan Aldric yang merasa di cuekin hanya bisa menatap punggung gadis itu, tanpa sengaja matanya menatap kearah paha dan kaki Elisha.
Mulus putih lagi....
Aldric menggelengkan kepalanya mengapa tiba-tiba pikirannya jadi kotor seperti ini.
Colek aaaaa......
"Kyaaaa....!!!"
Wih lembut bat dah.....
Elisha berteriak saat tiba-tiba tangan besar Aldric menyentuh kakinya dan Aldric hanya terbengong seperti idiot yang tidak tau apapun.
Tanpa ba-bi-bu Elisha mengambil bantal sofa dan menghantam tubuh Aldric berulangkali dengan benda itu, ya walaupun tidak ngefek sama Aldric namun Elisha tetap semangat untuk memukuli Aldric.
"Apa yang lakukan dosen cabul!!."
"Dasar dosen beku."
Kepala Aldric menjadi sakit mendengar kata-kata Elisha. Dosen? Sebenarnya seberapa banyak yang ia lupakan. Aldric meremas kepalanya berusaha untuk mengurangi sakit tapi hantaman demi hantaman yang mengganggu dari Elisha membuat nya semakin frustasi.
"Hei hentikan."
"Gak."
Aldric merampas kasar bantal yang dipegang Elisha dan membuangnya ke segala arah. Elisha terkejut pastinya, Aldric kemudian menarik tangan Elisha membuat gadis itu terhempas diatas tubuh Aldric.
Posisi Elisha yang berada di atas Aldric mereka hanya terdiam beberapa detik dan detik berikutnya Aldric memeluk tubuh kecil Elisha seperti guling. Membuat Elisha membeku ditempat, ia ingin memberontak, tapi ini begitu hangat dan nyaman, ia ingin berteriak tapi bibirnya terasa kaku.
Aldric menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Elisha, mencium aroma khas tubuh gadis itu dalam-dalam. Ia merasa seperti pernah melakukan hal ini sebelumnya tapi dengan siapa. Seingat Aldric ia tidak pernah sedekat ini dengan seorang gadis manapun termasuk pacarnya.
Bagaimana keadaan wanita itu sekarang ya?
Aldric memperdalam pelukannya membuat Elisha kesulitan untuk bernafas. Dengan berani Elisha mengigit leher Aldric agar pelukan pria itu terlepas, dan benar saja Aldric langsung melepaskan pelukannya. Ia meraba lehernya yg terasa perih, tidak berdarah tapi berbekas.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's a Psychopath ✓
Random"Aku akan membunuh siapapun yg mengusik ketenanganku dan milikku," ucap Aldric "Kenapa banyak orang gila disekitarku." Batin Elisha menggerutu • • • Ia adalah pria kejam yang tidak memiliki perasaan dan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa...