EMPAT BELAS

2.8K 162 4
                                    


HAPPY READING

🍀☘️🍀☘️

******

"Iya Tuhan, otak gue bisa hancur lama-lama kalo terus begini" keluh gadis kurus tinggi itu, Ajurah.

"Jangan ngeluh terus, bisa-bisa otak aku yang hancur dengerin ocehan kamu rah" ucap Delisa yang sesekali ia melihat catatan yang ia pegang.

Ajurah, gadis itu mencebikan bibirnya kesal. Iya ampun, ia tak menyangka bahwa kuliah itu tidak seenak yang ia lihat di film maupun sinetron yang sering ia lihat di tv.

Alina tak perduli dengan ocehan kedua sahabatnya, hatinya mulai sedikit merasa lega karena ketakutan yang ia kira akan di habisi oleh para fans pria itu ternyata tidak ada sama sekali.

Dalam hati ia mengucap syukur bahwa senior-senior nya tidak menyebar luaskan kejadian kemaren.

"Kita mau kekantin kan, cepatan jalannya dong lama amat dah" ucap Alina kepada kedua temannya yang masih pada ngoceh tak jelas.

"Iya iya Bu bos" ucap Ajurah sambil jalan lebih cepat menjajarkan langkahnya dengan kedua temannya.

"Heran gue, badan elu besar gitu tapi kalo jalan udah kaya kuda aja elu lin" ucap Ajurah pada Alina.

Perkataan Ajurah memang tak pernah di saring dan Alina memang sudah tau sifat Ajurah, karena itu mereka bertiga ngga akan pernah sakit hati karena perkataan yang sering mereka lontarkan.

"Karena gue bukan pemalas" ucap Alina sambil tersenyum.

"Gue juga ngga males kali" ucap Ajurah kembali. Bukannya menangkapi perkataan Ajurah, yang gadis Tambun itu lakukan malah balik bertanya kepada Delisa yang sedari tadi berjalan di sampingnya.

"Masa? Gue ngga percaya deh, elu percaya ngga Del?" Tanya Alina dengan mengejek dan di dukung oleh gelengan Delisa yang membuat Ajurah mengumpat pada keduanya sambil berjalan mendahului mereka.

Kedua gadis itu tertawa melihat wajah bete Ajurah yang memang gadis itu gampang kesal dan akan gampang juga untuk tidak marah lagi.

Kantin kampus memang akan selalu ramai oleh mahasiswa/i tempat paling cocok untuk menggosip sekedar perkumpul sambil mengisi perut mereka yang sudah terkuras habis karena materi yang dosen berikan sangat membutuhkan banyak energi.

Ketiga gadis itu sudah duduk dengan tenang sambil menikmati makanan yang telah mereka pesan sambil berbicara materi yang baru saja mereka pelajari dan harus membuat tugas kelompok.

"Ehh.. Gaes, kalian ngga ada niatan gitu buat jenguk ka Abil?" Ucap Ajurah pada keduanya.

Alina mengurungkan niatnya untuk memasukkan baso kedalam mulutnya, gadis tambun itu melihat Ajurah yang ada didepannya.

"Kasihan tau, dia kan salah satu senior yang baik. Ya kali senior baik plus cakep gitu kita ngga jengukin iya ngga sih" lanjut Ajurah kepada kedua temannya.

Delisa gadis berkacamata itu hanya mengangguk sambil memakan basonya kembali, beda dengan Delisa. Gadis tambun yang Duduk disampingnya hanya terdiam bingung harus menanggapi seperti apa.

RASA YANG SAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang