HAPPY READING
🍁🍁🍁🍁🍁
*******
Abil melirik kearah kekasihnya, dengan pelan ia melepaskan genggaman tangannya yang membuat Alina mengangkat wajahnya melihat kearah pria tampan yang saat ini tersenyum hangat padanya. Lalu dengan erat tangan kokoh itu merangkul pinggang berisi Alina, dan melanjutkan jalannya kembali.
Pria itu seperti ingin menunjukkan bahwa gadis yang sedang jalan disisinya ini adalah orang yang spesial.
"CK, bucin" gumam Bima melihat tingkah sahabatnya itu.
******
Abil membawa Alina ketempat favorit keduanya, duduk diatas bangku kayu sambil menghadap danau yang ada di depan mereka. Entah kenapa, keduanya memang sangat tertarik dengan yang namanya air.
"Kamu tau, kenapa kakak Sangat suka dengan jenis apapun yang bersangkutan sama air?" Ucap Abil sambil melihat air danau yang tenang terlihat damai didasar sana.
Alina, gadis itu melihat sebentar kearah kekasihnya yang berada di sampingnya. Wajah tampan kekasihnya terlihat damai saat ini. Yang entah kenapa radar ketampanan pria itu semakin meningkat.
Alina melihat danau disana, persis yang di lakukan oleh orang yang disampingnya. "Mungkin karna air adalah sumber kehidupan" jawab Alina sambil terus melihat sekitar danau yang saat ini cukup ramai banyak muda mudi atau keluarga kecil yang bermain atau duduk seperti mereka berdua lakukan.
Sebuah senyum terbit diwajah tampannya, menggenggam, mengelus punggung tangan kekasihnya dengan lembut "Iya, sama seperti kamu" ucap Abil sambil melihat kearah kekasihnya yang saat ini langsung menghadap kearahnya setelah mendengar perkataannya.
Wajah bingung diwajah bulat itu terlihat dengan jelas, gadis tambun itu sedikit tak paham dengan arah pembicaraan pria yang ada di sampingnya ini.
"Maksudnya" tanya Alina sambil melihat kekasihnya yang malah semakin lebar senyum diwajah tampannya itu.
"Air adalah sumber kehidupan bagi mahkluk hidup di dunia ini, sama kaya kamu bagi aku. Bagi ku kamu adalah sumber kehidupan ku saat ini dan insyaallah sampai suatu saat nanti. Kamu adalah hidup ku" ucap Abil mantap sambil menatap mata bulat gadis tambun yang malah terbengong mendengar perkataannya tadi.
" Tetapi, ada satu yang kakak ngga suka kamu disamain dengan air"
" A_apa itu?" Tanya Alina terbata karna jantungnya saat ini benar-benar tidak baik untuk berdekatan dengan pria itu.
Abil menyunggingkan bibirnya kecil, menatap dalam pada kekasihnya yang masih menunggu jawaban darinya. "Air itu dibagi-bagi untuk mahkluk hidup, kamu harus tau, kakak ngga suka bagi-bagi" Alina samakin tidak paham dengan perkataan kekasihnya itu. Alis tebalnya semakin mengerut tanda ia belum paham apa maksud dari kekasih tampannya.
"Maksud kakak apa sih, jangan muter-muter dong kan Alin bingung ini" Abil mendengus menarik hidup Bangir kecil milik gadis itu dengan gemas.
"Iiihh.... Kakak sakit tau!"
"Kamu tuh iya, kakak udah coba romantis malah ngga paham" ucap Abil sambil memegangi kedua pipi chubby kekasih yang memerah secara alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA YANG SAMA
FantasyWarning!!!! 18+++ Eehh... Busyeett. Mampus mampus lu Lin. Kenapa dia ada disini? Ko dia bisa disini sih? Makin ganteng pula tuh tuyul.. Gimana mau move on kalo begini caranya. Iyaa... Tuhan, dia bukan Abil yang cungkring kering tinggi kaya tiang lis...