HAPPY READING
🍀☘️🍀☘️🍀
Kekonyolan yang ia ciptakan selalu
Berhasil membuat hati ini tersenyum
Dan cemas karena ulahnya.******
Ospek telah berlalu, para Maba sudah bisa bernapas sedikit lega. Yah walau mereka tau bahwa perjuangan mereka baru saja dimulai detik ini juga.
Tapi setidaknya mereka telah bisa melewati muka-muka sok garang para seniornya dan mengatur ini dan itu, sekarang para mahasiswa/i baru telah menjalankan layaknya anak perkuliahan pada umumnya.
"Ngga nyangka ya, kita bisa masuk satu jurusan pula. Aku kira kita akan berpisah setelah ospek selesai" ucap Gadis perkaca mata itu.
"Kan udah gue bilang, kita ini bakal jadi temen dan menuju ketahap sahabat iya Lin" Alina mengangguk pasrah, ia bodo amat dengan omongan Ajurah itu.
Walau sejujurnya ia bersyukur bertemu kedua teman barunya yang mau berteman dengannya seperti sekarang.
Ketiga cewek itu sedang berjalan dikoridor kampus setelah menyelesaikan jam kuliah pertama yang hanya disini dengan perkenalan serta pengurus kelas, penanggung jawab dan dilanjutkan dengan pengenalan dasar tentang kejuruan mereka.
Ketiga cewek itu cekikikan sambil berjalan menuju kantin kampus yang cukup ramai oleh para mahasiswa/i yang mungkin sedang tidak ada jam kuliah seperti mereka bertiga.
"Elu pesen apa Del? Biar gue ma alin yang pesen. Kali-kali lah nih bocah suruh ngantri" Alina mengangkat sudut bibirnya menatap Ajurah dengan sinis.
"Udah yok, pesen keburu penuh nih kantin" ucap Alina menarik lengan Ajurah setelah Delisa menyebutkan pesanannya.
Dari sudut yang berbeda tak jauh dari meja ketiga cewek itu berada, segerombolan mahasiswa yang sedang duduk-duduk santai sambil menikmati makanan atau ada juga yang dengan santainya merokok tak tau tempat.
"Wiihh... Mahasiswi tahun ini cakep-cakep yah, bolehlah pilih satu. Nah tuh yang lagi ngantri lumayan tuh, bodynya berisi menggoda iman kali aj_ aaww" perkataan pria itu berhenti ketika kepalanya diketuk pakai pemetik api oleh temannya.
"Sakit bego, ngapain elu ngetok pala gue. Nih pala gue kasih pitra tiap tahun" sungut Ahmad pria yang diketok kepalanya.
Riko menatap Ahmad dengan garang "Dia inceran gue, cari yang lain aja" ucap Riko pada Ahmad.
"Ck, sok sok'an lu. Baru juga inceran belum jadi juga. Ya kali tuh cewek mau ma kutil kuda kaya elu haha"
"Sialan elu" sekitar ada delapan orang pria duduk disana, mentertawakan tingkah para temannya atau mendengarkan perkataan mereka yang tidak pernah penting sama sekali.
Abil, pria itu memang duduk diantara delapan pria yang memang para senior serta anggota BEM yang ia pimpin sekarang.
Pria itu hanya duduk sambil melihat hpnya mengecek beberapa jadwal yang sudah ia tetapkan untuk kegiatan mereka nanti, sama sekali tak terusik dengan pembicara para temannya yang sangat berisik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA YANG SAMA
FantasyWarning!!!! 18+++ Eehh... Busyeett. Mampus mampus lu Lin. Kenapa dia ada disini? Ko dia bisa disini sih? Makin ganteng pula tuh tuyul.. Gimana mau move on kalo begini caranya. Iyaa... Tuhan, dia bukan Abil yang cungkring kering tinggi kaya tiang lis...