HAPPY READING
🍁🍁🍁🍁🍁
*******
Abil menghirup udara kampus yang sangat ia rindukan, sudah sekitar dua Minggu ia tak pernah datang ke kampus lagi. Dia bukan absen tugasnya masih ia kerjakan dirumah, tetapi karena kakinya saat ini sudah bisa di ajak jalan jauh walau harus memakai tongkat satu untuk membantunya berjalan.
Sekarang pria itu sedang ada di ruangan BEM dengan beberapa temannya juga yang terlibat di organisasi ini. Saat ini pria itu masih sibuk membicarakan tentang apa saja yang telah ia lewatkan untuk beberapa Minggu kemaren.
"Terus masalah ijin udah dapet belum Bim?" Tanya Abil pada sahabat yang duduk dengan tenang disana.
"Sudah, beberapa hari lalu gue yang datang langsung sesuai perintah dari elu dan yah.. dapat juga ternyata" Abil manggut-manggut lalu ia menulis sesuatu di HP-nya dengan senyum kecil terlihat jelas disana.
Dewi, gadis itu sedari tadi duduk tempat disamping pria itu dengan catatan yang sedia di pangkuannya. Matanya gadis cantik itu tak henti-hentinya menata pria tampan yang saat ini sedang asik dengan hpnya itu.
Bima berdecak, yang ia kenal Abil pria itu tidak akan bermain hp atau membalas pesan yang masuk kalo pria itu sedang melakukan pembicaraan seperti saat ini. Tapi lihat, pria tampan itu bahkan tersenyum kecil kearah hpnya yang tak pernah ia lihat tetapi akhir-akhir ini ia melihat kejadian itu setelah beberapa hari lalu.
"Ok, kalo begitu cukup sampai disini aja. Thanks udah pada hadir kalian boleh pergi" ucap Abil setelah ia mengirim pesan dan melihat kepada seluruh teman-teman yang ada disana.
"Wi, tolong kamu buat salinannya iya gue minta satu. Takut ada yang salah" pintah Abil pada Dewi yang di anggukin cewek itu dengan senyum lebarnya.
"Thanks" ucapnya lalu mengambil tongkatnya yang ada disampingnya.
"Kemana bil?" Tanya Bima yang melihat sahabatnya berdiri dari duduknya.
"Kantin" ucapnya datar lalu berlalu begitu saja tanpa ada kata lagi yang keluar dari mulut pria itu.
Bima mau tak mau ia mengikuti langkah sahabatnya yang saat ini berjalan memakai satu tongkat itu, "kaki elu beneran kaga papa tuh bil?" Tanya Bima karena melihat Abil jalan tanpa rasa sakit gitu.
"Ngga biasa aja kali"
Setelah sampai di kantin fakultasnya kedua pria itu mengedarkan penglihatan ke penjuruh tempat yang ada disana, Bima yang mencari kawan-kawannya atau meja yang kosong sedangkan Abil pria itu mencari gadis tambun yang katanya sedang makan dikantin bersama kedua temannya.
"Nahh, tuh anak-anak bil. Kesana yuk" ucap Bima sambil menepuk bahu Abil dengan pelan.
Abil berjalan kearah kawan-kawannya yang ternyata sudah berkumpul, dan matanya tak jauh melihat dua meja di depannya sana ada gadis yang ia cari sedari tadi.
"Hai bil, mau makan apa? Biar gue pesenin" Abil terhentak oleh seseorang yang tau-tau duduk disampingnya sambil bertanya padanya.
"Ngga usah, elu aja duluan" ucapnya santai masih dengan kegiatannya yang melihat kearah ketiga gadis yang ada dihadapannya saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
RASA YANG SAMA
FantasyWarning!!!! 18+++ Eehh... Busyeett. Mampus mampus lu Lin. Kenapa dia ada disini? Ko dia bisa disini sih? Makin ganteng pula tuh tuyul.. Gimana mau move on kalo begini caranya. Iyaa... Tuhan, dia bukan Abil yang cungkring kering tinggi kaya tiang lis...