HAPPY READING
🍁🍁🍁🍁🍁
*********
"K_ka"
"Bangun, ikut dengan ku sekarang!" Ucap Abil pelan sangat pelan tetapi terdengar menyeramkan di telinga yang mendengar langsung.
"Enyaaaak..... Anak gadis mu takuuut. Tolong enyaaak"
*******
Mobil mewah BMW Hitam keluaran 2018 itu melaju dengan kecepatan rata-rata, membela kota Jakarta yang selalu padat akan kendaraan berlalu lalang di jalanan. Didalam mobil mewah itu hanya ada sebuah keheningan yang tercipta di antara dua mahkluk berbeda jenis.
Alina sedari ia merasa tidak tenang dengan situasi yang terjadi di antara ia dengan pria tampan yang saat ini hanya fokus mengemudi mobilnya dengan tatapan datar sedatar-datarnya yang pernah ia lihat waktu pertama kali dirinya bertemu di jaman SMA dulu.
Alina melirik takut kearah pria tampan yang sedari hanya diam tanpa suara setelah pria itu membawanya kedalam mobil dan membawanya entah mau kemana saat ini. Jari-jari gembulnya sedari tadi sudah meremas ujung kemeja yang ia pakai saat ini, salah satu sifat dimana ia merasa canggung atau takut pada situasi yang membuatnya tidak nyaman.
Gadis itu sedari tadi hanya membuang pandangannya keluar jendela, ia belum berani melihat mata tajam itu apa lagi setelah mendengar perkataan tajam padanya waktu di kantin tadi. Menarik tangannya dengan kuat yang membuat dirinya menjadi pusat perhatian para penghuni Kampus yang dengan rasa penasaran mereka melihatnya seperti seorang tersangka karena melihat tangan pria tampan itu menggandeng tanpa rasa canggung sama sekali.
Bukan, bukan Alina tak memberontak atas aksi yang di lakukan pria dingin yang sialnya ia cintai sampai gagal move on itu untuk melepaskan tangannya apa lagi tatapan orang-orang padanya membuatnya takut. Tetapi rasa takut Alina jauh lebih besar pada Abil yang menatapnya dengan ekspresi dingin yang sudah lama ia tak melihatnya dari wajah pria itu.
Abil sebenarnya ia tau, kalo wanita yang ada di sampingnya saat ini merasa tak nyaman. Sungguh demi apapun ia tak bermaksud menakuti gadisnya, hanya saja dengan bodohnya ia lepas kontrol yang bukan sifatnya sekali.
BUUG...
Alina terlonjat kaget karena suara pintu mobil yang tertutup dengan sangat keras yang membuatnya sadar, bahwa mobil yang di Kendari sudah berhenti yang entah dimana saat ini ia sekarang.
Gadis itu takut-takut saat Abil membukakan pintu untuknya dan mengulurkan tangannya agar gadis itu menerima uluran tangannya saat ini.
"Lin, keluar" singkat padat masih dengan wajah datarnya yang membuat gadis Tambun itu dengan cepat menarima tangan besar itu menariknya dalam genggaman hangat yang di berikan oleh tangan besar Abil.
"K_kak kita mau kemana?" Tanya Alina pelan takut-takut kalo pria yang jalan disampingnya ini menatapnya dengan tatapan yang ia tak suka.
Alina menghembuskan napasnya, karena tidak mendapatkan jawaban dari Abil. Pria itu hanya diam menatap lurus memasuki gedung tinggi yang Alina tebak ini salah satu apertemen mewah yang ada di daerah ibu kota ini.
"Mampus dahh lu Lin! Ngapain kak Abil bawa gue ke apertemen! Enyak babeh anak mu mau di perkosa"
Alina menggeleng kepalanya membuat pemikiran konyol di otaknya saat ini. Sampai ia tak sadar bahwa pintu lift yang ia naiki telah sampai entah di lantai berapa karena ia tak sempat melihatnya tadi karena sibuk dengan opini-opini yang ada di otaknya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA YANG SAMA
FantasyWarning!!!! 18+++ Eehh... Busyeett. Mampus mampus lu Lin. Kenapa dia ada disini? Ko dia bisa disini sih? Makin ganteng pula tuh tuyul.. Gimana mau move on kalo begini caranya. Iyaa... Tuhan, dia bukan Abil yang cungkring kering tinggi kaya tiang lis...