DUA

4.4K 249 26
                                    

Surprise buat para pugi-pugi tercinta.
Aku double update nihh😂🤣

Perubahan tak membuat perasaan ini menjadi buta, karena ia tau
Siapa sang pemilik hati.

HAPPY READING

🍀☘️🍀☘️🍀

"Kamu kembali"

******

Dua kata yang pria itu tulis dibuku lembarnya membuat gadis tambun itu uring-uringan tak jelas didalam kamar, dengan posisi yang selalu muter-muter dikasur yang kadang balik kanan, balik kiri, putar kanan, putar kiri, tengkurep, telentang lagi dan seterusnya seperti itu mengacak-acak rambut panjangnya beberapa kali membuatnya nampak berantakan.

"Uhuhu... Move on gue gagal" ucapnya setelah ia bangun dari telentangnya.

"Nape harus satu kampus sih, elaaahh... Nape gue uring-uringan gini. Gue harus kuat, yah harus kuat" ucapnya pada diri sendiri.

"Uwaahhhh.. tapi dia makin cakep Nyak babeh, hati hayati kan lemah uhuhu" teriak Alina kembali ia benar-benar merasa bimbang pada perasaannya.

Disatu sisi ia ingin sekali melupakan tentang semua yang bersangkutan dengan pria itu, disisi lain kenyataan memang lebih pahit dengan mudahnya semesta mempertemukan ia kembali dengan cinta pertamanya.

"Lin, nape lu? Teriak manggil-manggil Nyak ma Babeh elu. Itu lagi anak prawan ko kamarnye berantakan begono rapiin kaga! Terus keluar nyak mau minta tolong beliin minyak didepan Sono" ucap enyak Alina dengan logat Betawinya yang kental.

"Iye nyak iye" saut Alina sambil membereskan tempat tidurnya yang seperti kapal pecah.

"Heran gue, punya anak atu-atunya susah bener diaturnya" gerutu enyak Alina sambil jalan kedepan teras rumahnya suaminya berada.

"Ada ape? Sore-sore malah ngomel Mulu elu?" Tanya babeh Alina sambil menyeruput kopinya.

"Sih Abang, kaya kaga tau aja kelakuan anak elu bang" babeh Adam hanya terkekeh melihat istrinya yang selalu ngomel tentang anak satu-satunya mereka.

Memang Alina, anaknya itu sudah banyak sekali perubahan semenjak dua tahun lalu ketika ia meminta pindah sekolah sewaktu SMA dulu. Babeh Adam hanya berpikir maklum karena memang saat itu Alina putrinya sedang masa pertumbuhan jadi ia tak mau ambil pusing tentang perubahan anaknya itu.

"Nyak mana, katanya mau beli minyak" Alina menyodorkan tangannya meminta uang belanja yang katanya untuk beli minyak itu.

Enyak Alis memberikan selembar uang warna hijau pada anaknya, alina mengerutkan dahinya mana cukup ia juga mau beli jajan kalo dikasihnya yang dua puluh ribuan.

"Mana cukup nyak"

"Itu cukup alin, udah sana pegi beli minyak. Jangan lama-lama yeh bentar lagi mau magrib enyak kudu masak, elu pade mau makan ape kalo enyak kaya masak" Alina menghentak-hentakkan kakinya kesal, tapi tetap aja ia jalan meninggalkan rumah khas Betawi itu walau sudah terlihat sedikit modern.

******

Sementara dikediaman keluarga Caesar, Abil baru saja pulang dari kampusnya lalu duduk disoffa ruang tamu yang tidak ada orang sama sekali. Ia menyenderkan punggungnya pada soffa memejamkan matanya sejenak sampai ketika ia mendengar suara orang yang amat ia cintai datang menghampirinya.

RASA YANG SAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang