sembilan

2.9K 502 151
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Jika menginginkan sesuatu, katakan saja pada paman Kwon."

Sihoon mengangguk meski ia tahu Hangyul di seberang sana tak dapat melihat respon yang ia beri. "Aku mengerti."

Memasuki pekan ketiga Hangyul kembali ke rutinitasnya di ibu kota, meninggalkan Sihoon dengan calon bayi mereka yang kini memasuki bulan ke dua. Meski begitu Hangyul tak pernah absen menghubungi Sihoon lewat sambungan telepon disela-sela kesibukannya.

"Sihoon."

Yang dipanggil namanya mengulum bibir menunggu Hangyul meneruskan ucapannya.

"Aku akan kesana begitu urusan kantor cukup lenggang. Barang kali kau merindukanku?"

Wajahnya tiba-tiba saja panas. Sihoon buru-buru mengipasinya dengan tangan. Hangyul itu benar-benar tak bisa berbasa basi ya?

"Uh-- tak perlu memaksakan jika kau memang sangat sibuk. A-aku dan baby baik-baik saja."

Tidak tahu saja jika saat ini Hangyul berusaha tak terdengar kecewa begitu mendapat jawaban si manis yang diam-diam meruntuki diri. Mungkin saja Hangyul marah sebab ucapannya tadi.

"Tapi-- datanglah.. aku akan memasak sup kimchi jika kau mau." Cicit si pemuda yang tengah mengusap perutnya lembut.

Kekehan tipis dijadikan Hangyul sebagai jawaban. "Ku tutup, Yunseong mulai cerewet di sini. Sampai nanti malam Sihoon."

Sihoon nyaris menjerit senang tatkala Hangyul memberikan kode jika pria tampan itu akan pulang nanti malam. Namun buru-buru menepuk pipi gembilnya. "Sadarkan dirimu Kim Sihoon!"

Meski begitu rona merah dipipinya tak hilang dengan cepat.

Seungyoun merapikan peralatan yang ia bawa. Mengukir senyuman ketika si manis menatapinya penasaran ketika tak sengaja melihat gambar layar ponsel miliknya.

"Penasaran sekali huh?"

Sihoon tertawa salah tingkah dibuatnya. Meski sekilas, Sihoon dapat menebak jika potret seseorang yang Seungyoun jadikan tampilan ponselnya itu kemungkinan besar kekasih si dokter, atau mungkin istri? Siapa yang tahu?

"Istri hyung?" Tebak Sihoon penasaran.

Seungyoun menggeleng. "Kekasih? Ah-- atau mungkin mantan kekasih? Entahlah."

Si surai navy mengerut bingung. Jawaban yang diberikan Seungyoun terdengar abu-abu.

"Namanya Sejin. Tubuhnya pendek, senyumannya lucu dan matanya bundar seperti kelereng. Terakhir kulihat, warna rambutnya merah muda seperti permen kapas. Kami seumuran, meski begitu terkadang Sejin bisa lebih dewasa dibanding aku atau kebalikannya. Aku yang seperti seorang pedofilia yang mengencani bocah sekolah menengah."

Smiling Flower ; Lee Hangyul + Kim Sihoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang