Derap langkah besar menyusuri koridor rumah sakit yang ramai tak pelak mengundang banyak tanya dari orang-orang yang ia lewati. Beberapa kali menyenggol bahkan nyaris saja menabrak pasien sudah Hangyul lakukan, sesekali mendapat teguran hingga sumpah serapah orang-orang yang terganggu dengan keributan yang ia ciptakan.
Namun Hangyul tak peduli, ia abai dengan segalanya lantas memilih mencari bangsal rawat dimana Sihoonnya berada.
Peluh menetes diiringi napas terengah ketika Hangyul memasuki kamar rawat dimana Sihoon terbaring lemah dengan infus ditangannya. Di sana ada Seungyoun dan paman Kwon yang mungkin saja tengah bersiap menghadapi ledakan kemarahan si taipan.
"Tenangkan dirimu dan dengarkan aku lebih dulu. Kodisinya cukup baik, tak ada yang dapat dikatakan fatal. Baik Sihoon maupun bayinya, keduanya selamat. Terlebih janinnya, jika saja paman Jang terlambat membawanya mungkin akan lain cerita. Beruntung aku sedang berada di Gyeongju."
Hangyul tak menyahut, memilih melangkah mendekati Sihoon yang terpejam menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Apa yang terjadi?"
Paman Kwon melangkah mendekat ke sisi tuannya. "Maafkan kelalaian saya tak bisa menjaga Sihoon-nim sesuai dengan keinginan anda--"
"Langsung saja pada intinya." Titahnya dingin.
Pria berusia senja tersebut mengangguk kecil. "Nona Han-- datang berkunjung. Sihoon-nim lepas dari pengawasan saya, hingga beberapa saat setelah nona Han pergi saya melihat Sihoon-nim jatuh terduduk."
"Sihoon pendarahan, ah tidak mungkin bisa dikatakan hampir keguguran? Ku tebak wanitamu itu mencampur obat peluruh kandungan dalam minuman atau makanan yang ia bawa." Timpal Seungyoun.
Hangyul tak bisa lagi bersikap baik pada wanita sinting itu. Cepat atau lambat ia akan membuat perhitungan juga pembalasan setimpal dengan apa yang ia lakukan kepada Sihoon-nya.
"Minta seluruh pekerja untuk memperketat penjagaan disekitar rumah. Dan buang semua baik makanan maupun minuman yang berasal dari luar. Satu lagi-- aku tak ingin Han Yeri menginjakan kakinya selangkahpun kedalam rumahku."
▪️ smiling flower ▪️
"Sihoonie!"
Si pemilik nama mau tak mau menoleh ke sumber suara lantas tersenyum lebar hingga cekungan cantik dipipinya terlihat. "Yeri-ssi! Kau datang berkunjung?"
Wanita bersurai panjang bergelombang tersebut tersenyum sembari mengangguk semangat. "Aiguu~ uri Sihoonie lihat bagaimana pipi ini semakin berisi! Kau nampak sehat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Smiling Flower ; Lee Hangyul + Kim Sihoon ✔
FanfictionLee Hangyul konglomerat yang menginginkan keturunan tanpa terlibat status pernikahan. Sementara Kim Sihoon pemuda yang tak biasa hidup dalam kemiskinan, menginginkan kehidupan nyaman tanpa niat berusaha keras. Hingga satu tawaran menggiurkan menggod...