Lee Hangyul konglomerat yang menginginkan keturunan tanpa terlibat status pernikahan.
Sementara Kim Sihoon pemuda yang tak biasa hidup dalam kemiskinan, menginginkan kehidupan nyaman tanpa niat berusaha keras.
Hingga satu tawaran menggiurkan menggod...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berapa kali pun Sihoon berpikir, tawaran yang diberikan Yunseong adalah satu-satunya jalan keluar yang ia miliki saat ini. Katakanlah Sihoon gila harta, tapi sekali lagi bukan kah ia bilang jika hidup itu butuh uang? Dan Yunseong akan memberikannya jika ia bekerja dengan pria tampan tersebut.
Namun ada setitik keraguan disana mana kala Minhee mengatakan sesuatu yang membuat hatinya tak tenang.
'Yunseong-hyung memang terlihat baik hati. Tapi hyung-- ketahuilah seseorang yang kekasihku layani nyatanya tak se-baik yang ada dalam pikiranmu. Aku tak mencoba mempengaruhimu okay? Sebagai teman, aku hanya memperingati hyung untuk lebih berhati-hati.' Bahkan dengan Yunseong-hyung sekalipun. Tambahnya dalam hati.
Lagi pula Sihoon sudah berada diujung tanduk. Rumahnya akan lenyap dalam hitungan hari, dan ia belum memiliki tempat tinggal baru. Jadi-- tak ada salahnya kan untuk menerima tawaran Yunseong?
'Yunseong-ssi, ini Kim Sihoon. Mari bertemu, aku setuju dengan tawaranmu.'
010-1290-xxx
'Akan ku kirimkan alamatnya. Datanglah sendiri, jangan bawa Minhee bersamamu.'
Keputusan Sihoon sudah bulat.
Smiling flower
Sihoon tak menyangka jika alamat yang dikirimkan Yunseong membawanya menuju private room salah satu bar yang masyhur di kawasan elit kota.
Hampir saja ia tak mengenali sosok pria yang sangat berbeda dari yang pertama Sihoon temui. Jujur, Yunseong berkali lebih tampan dalam busana kasual ditambah rambutnya yang jatuh menutup dahi serta kaki-kaki panjangnya dibalut dengan ripped jeans. Sekali lagi Sihoon berteriak iri kepada si bocah Kang.
"Duduklah, ingin minum sesuatu?"
"Kurasa wine tak masalah, jika boleh." Sahut Sihoon. Omong-omong toleransinya terhadap alkohol lumayan bagus dibandingkan salah satu temannya-- Hyungseob.
Yunseong tersenyum tipis begitu pelayan membawa baki berisikan satu botol wine dan dua gelas kosong. Lagi-lagi Sihoon dibuat terperangah ketika Yunseong menyelipkan selembar uang dengan nominal besar untuk pelayan tadi. Selain tampan, Yunseong pun royal memberikan tip. Batin Sihoon.
"Bisa kita mulai? Kau bisa membaca dan mempelajarinya lebih dulu Sihoon-ssi. Jika ada sesuatu yang tak dimengerti bisa tanyakan padaku."
