4.EVAN'S TIME

374 24 1
                                    

*Adisa Vop*

          Aku telah siap dengan celana bahan berwarna hitam, kemeja dan kerudung pashmina berwarna milo dan slingbag kecil hitamku. Ayah telah mengizinkanku untuk pergi bersama Kak Evan. Entahlah, aku yang tadinya ingin berniat menolak ajakan Kak Evan justru malah paling semangat saat berangkat.

"Kamu gak mau pilih pilih buku?"tanya Kak Evan sambil mencari buku yang dibutuhkannya

"Nanti aja deh, Kak, aku mending bantuin Kak Evan dulu"jawabku yang daritadi hanya membuntuti lelaki berseragam SMA ini.

"Nah, udah semuanya"ujar Kak Evan sambil menyimpan buku terakhir kedalam kranjangnya yang sudah penuh.

"Yakin gak ada yang kelupaan, Kak?"tanyaku memastikan

"Sejauh ini kayaknya enggak deh.. udah gih sekarang kamu pilih buku kamu"ujarnya

"Aku tadinya pengen satu novel sih, tapi disini gak ada"jawabku terus terang

"Terus gimana dong?, mau cari ke tempat lain?"tawarnya

"Ah gak usah, Kak, mending kita langsung bayar bukunya, terus langsung cari kado buat Mama Kak Evan"

"Oke deh"

"Berapa, Mbak?" Tanya Kak Evan menanyakan jumlah total belanjaannya

"Semuanya satu juta delaparan ratus limapuluh ribu"

Kak Evanpun langsung mengeluarkan nominal uang yang disebutkan, dan membayarnya.

"Mahal banget padahal cuma enam buku"ujarku ketika sudah keluar dari pusat perbelanjaan buku tersebut

"Kan tebel-tebel, apalagi kalo nanti pas masuk smester dua pasti makin mahal, Dis"ujar Kak Evan menjelaskan.

"Eh kita mau cari kado kemana nih?"tanyaku

"Aku masih bingung mau kasih apa sama Mama"

"Mama Kak Evan sukanya apa?"tanyaku

"Mmm apa ya"

"Baju, tas, sepatu, miniatur apa aksesoris?"tanyaku mencoba menyebutkan satu persatu barang yang tidak luput dari perempuan

"Aksesoris, Dis.. Nah kita beli jam tangan aja di depan"ujarnya antusias

"Aku punya tempat khusus jam tangan gitu, Kak, mending jangan disini. Ikut aku yu!"kataku mengingat aku mengetahui salah satu tempat jam tangan dengan kualitas yang tidak diragukan.

Setibanya kami di tempat yang aku maksud, ternyata hasilnya nihil, karena toko yang aku maksud sudah pindah pemasaran.

"Bapak tau gak pindahnya kemana?"tanyaku pada salah satu pedagang

"Wah kurang tahu tuh, Neng"

"Oh gitu, yaudah makasi, Pak"kataku lalu berlalu meninggalkan tempat itu

"Gimana, Kak, mau ke tempat biasa Kak Evan aja?"tanyaku

"Akusih terserah kamu aja, Dis, bagusnya yang mana"

"Menurutku sih mending di toko biasa aku aja, Kak, tar yah aku telepon Ayah dulu"

"Mau ngapain?"

"Mau tanya nama tokonya, jadi kita bisa langsung maps"

...

"Belok kiri, Kak"kataku sedikit berteriak karena bising suara kendaraan

"Siap, Dis.. berapa menit lagi?"tanya Kak Evan

"Gimana, Kak?" Tanyaku tak begitu mendengar ucapan Kak Evan

"Berapa menit lagi?"ulangnya

"Di maps sih dua menit lagi, Kak"

ADISA( ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang