9.JANGAN SAKITI HANIF

316 21 0
                                    

"Kamu adalah definisi luka yang terlihat,
Lalu mereka menambah luka kasat yang membuatku semakin tersayat"

*Hanif POV*

Setelah melaksanakan sholat dhuha, seperti biasa aku memberikan  makanan kiriman dari sebahian penggemarku di sekolah pada Pak Arnot untuk dibagikan pada beberapa tukang sapu bahkan penjaga sekolah. Tapi kali ini di meja Pak Arnot tampak di isi penuh oleh siswa kelas 12, dan ada satu siswa yang menatapku dengan tatapan yang tak dapat diartikan, dia adalah Evandi Bimaskara sang kapten basket. Aku masih bingung kenapa bisa  seperti ini, tetapi ya sudahlah.
Pak Arnot yang mengerti kedatanganku langsung mengambil alih beberapa kotak makanan iti dari tanganku.

Setelah itu aku  bergegas duduk di bangku paling pojok sembari mengambil buku ensikolopedia untuk dibaca.

"Hei, Bro" sapa Kak Vandi dan duduk di sampingku

"Ya?"sahutku dengan alis yang berkerut

"Lo yang kasih cup cake sama Adisa?"tanyanya to the point. Aku sih sudah tahu Kak Vandi tahu tentang ini darimana, dari sang penjaga perpustakaan tentunya.

"Iya, ada apa?"tanyaku senetral mungkin

"Oh jadi lo yang bikin Adisa ngejauh dari gue?"tanyanya, lebih tepatnya tuduhnya

"Ma'af maksudnya seperti apa? Saya tidak tahu apapun tentang hubungan Adisa dengan Kak Vandi"ujarku

"Lo jangan so bego ya, pasti lo'kan penyebabnya kenapa Adisa menghindar!"geretaknya

"Sekalilagi saya tidak tahu apapun tentang itu"jawabku masih dengan nada sewajarnya

"Permisi, izin mendahului"ujarku sesopan mungkin dan berlalu pergi dari kakak kelas yang hampir mengamuk ini

"Woyy!"teriaknya

"Syuttt"geram semua siswa yang berada didalam perpustakaan.

.

.....
*Author VOP*

"Bangs*t" umpat Evandi geram

"Napa bro?"tanya salahsatu siswa yang lewat dihadapannya, namun Evandi masih menatap amarah kearah Hanif.

"Ketua OSIS culun itu?"tanyanya yang hanya diangguki oleh Evandi

"Sebelumnya kenalin nama gue Valdo, gue juga kurang respec sama dia, ya gara-gara sikapnya yang soksoan itu jadi gue sering bolak balik masuk BK. Berhubung kita ini jantan, lo ngertilah maksud gue? Gue bakal bawa dua temen gue buat hajar dia ntar pulang sekolah,  kalo lo mau gabung gue tunggu di parkiran, strateginya gampang kita cukup sered aja dia ke taman belakang"

....
"Kak Disa"teriak seseorang dari arah teman belakang.

"Eh Adel, kenapa sayang?"tanya Disa pada anggota jurnalnya yang datang dengan menekuk wajah.

"Kak Disa dicariin kemana-mana juga, udahmah line aku gak dibales, untung aja ketemu Kak Hanif ngasih tahu kalo Kak Disa ada disini"gerutunya dengan bibir yang sudah sangat maju kedepan..

"Hehe ma'af ma'af hp kakak ditaro ditas so'alnya, jadi gimana Del, pulang sekolah jadi'kan kita shoot disini?"tanyaku

"iya Adel kesini justru mau bahas itu"

"Sini coba sambil duduk, nih sambil nyemil juga"ujar Adisa  sembari memberikan beberapa cemilan dan satu botol minuman pada Adel

"Jadi gini, Adel lupa kasih tahu kalo Rifki hari ini gak masuk jadi dia gak bisa ikut"

"Tapi Adel gak papa'kan kalo kita cuma berdua aja?"

"Sebenernyasih Adel agak ngeri so'alnya nanti pasti bakal sepi haha.. "

ADISA( ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang