5.ALASAN BERSAMA EVAN

329 25 0
                                    

"Berat ringan setiap ujian
Akan ada titik akhir sebagai pelajaran"

"Keluargaku memang bukan keluarga yang ta'at dan kental dengan agama, kamu tahu sendiri bahkan Mama enggan untuk mengenakan hijab. Alasannya___..."ujarnya gantung kemudian menghembuskan nafas kasar untuk melanjutkan ceritanya.

"Mama sedikit trauma dengan hijab, pasalnya Mama adalah wanita karir, dimana perusahaannya tidak meberikan kebebasan bagi karyawan untuk memakai hijab. Waktu itu ayah sering jatuh sakit dan meminta Mama untuk memakai hijab, tapi mama menolaknya karena alasan pekerjaan. Mama berfikir jika ia keluar dari pekerjaannya maka siapa yang akan membiayai hidup kita. Ayah sering jatuh sakit dan Putri? Semenjak umurnya menginjak tiga tahun dia sudah diponis menderita kanker otak. Adik kecilku yang malang memang. Lalu disaat Mama sedang menjalani perannya sebagai tulang punggung keluarga oma berontak karena tidak rela melihat putrinya kerja keras sedngkan ayah terbaring lemah, Oma memang memiliki sifat yang arogan dan egois. Perdebatan itu terdengar oleh Oma hulur__Ibu dari ayah, mereka saling membela anaknya masing-masing. Oma hulur bilang Mama juga tidak becus sebagi seorang istri karena tidak ada waktu untuk melayani suami dan anaknya___"jelasnya dengan mata yang mulai memerah, apa Kak Evan akan menangis?

"Lalu apa perdebatan itu berakhir damai?"tanyaku waswas

"Samasekali tidak, Dis. Lambat laun Ayah ketahuan bermain asmara dengan mantan kekasihnya di Boyolali melalui gawai, tapi Oma hulur malah mendukung Ayah dan berniat menjodohkan mereka dan meminta Ayah untuk segera menceraikan Mama, menurut Oma hulur mantannya itu akan lebih pandai menjaga Ayah karena pakaiannya yang tertutup. Tapi apa artinya tertutup jika  lakunya berani melayani suami orang lain yang bahkan sudah memiliki dua orang anak. Dari sanalah Mama punya prinsip untuk tidak akan  pernah memakai hijab. Pertama karena urusan pekerjaan, kedua karena trauma dimasalalu dengan gadis berhijab" jelasnya diakhiri helaan Nafas kasar.

Aku hanya menatap Kak Evan dengan tatapan nanar, bagaimana mungkin semua ini bisa terjadi.

"Dis.."

"E.. eh iya Kak?"

"Ada lagi cerita yang masih aku anggap beban"ujarnya kembali pilu

"Apa Kak?"

"Aku telah membuat sahabatku koma selama  satu bulan lebih"

"Ma.. maksudnya, Kak?"tanyaku kebingungan tak mampu mencerna apa yang dikatakan Kak Evan.

"Alfian..  dia terbaring koma gara-gara aku.. Tiga bulan yang lalu aku pernah dikhianati olehnya, dia menusukku dari belakang, lebih tepatnya berhubungan dengan Raisa yang saat itu sudah jelas adalah kekasihku. Tapi aku sadar disini Raisa juga ikut slaah karena tidak menjaga kesetiaannya.. lalu duabulan setelahnya aku mencoba membuka akun sosial media Raisa yang masih dipegang olehku. Disana bekitu terkejutnya aku membaca pesan dari Alfian yang mengajak Raisa untuk menyewa sebuah villa di puncak. Aku akui mereka memang selalu terlihat mesra dan bahkan keduanya  jarang sekali mengikis jarak kapanpun dimanapun, jadi wajar saja jika mereka khilaf. Aku yang saat itu syok malah langsung memberitahu Tante Riri, Mamanya Raisa. Darisana mungkin mereka menyusul Raisa, tapi yang ditakutkan telah terjadi, kamu tahulah apa yang aku maksud. Pada saat itu Ayah Raisa yang syok langsung menyeret Raisa untuk pulang dan melaporkan semuanya pada orangtua Alfian, pada saat mendengar kabar yang disampaikan oleh keluarga Raisa, Ayah Alfian sangat murka dan menghajar Alfian, tidak tahu apa yang akan terjadi jika pada saat itu Mama Alfian tidak menahan Ayahnya. Yang jelas setelah itu Alfian keluar mengendarai motornya dengan keadaan kalut, mungkin karena kecepatan laju motornya melebihi batas dan juga kekalutannya sehingga membuat Alfian mengalami sebuah kecelakaan tunggal dan menyebabkan dirinya terbaring koma selama satu bulan lebih ini" jelasnya panjang lebar

ADISA( ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang