Sinar matahari pagi menembus jendela kamar Baekhyun. Pria Byun tersebut mulai membuka matanya perlahan. Hal pertama yang dia pikirkan adalah tindakan nekat nya semalam. Entah apa yang merasukinya sehingga dia punya keberanian untuk mengutarakan perasaan nya pada sang pujaan hati. Sayang sekali, semua itu sia-sia dan sudah sangat terlambat baginya, gadis itu sudah memiliki tambatan hatinya.
Dia mendudukan dirinya di pinggiran ranjang sebelum pergi ke kamar mandi. Bagaimanapun juga dia harus tetap berangkat ke kampus.
'Apa yang akan aku lakukan jika bertemu dengannya ? Apa aku sanggup bertemu dengan nya ? Tidak .. tidak .. aku harus bisa bersikap seperti biasa. Kau pasti bisa Byun Baekhyun.' Ucapnya bermonolog.
Dia pergi membersihkan dirinya dan bersiap-siap untuk ke kampus.
Sebuah suara ketukan pintu terdengar, tapi tak mendapat respon dari si pemilik kamar. Tanpa permisi Baekbeom membuka pintu kamar Baekhyun, namun yang dia dapati hanya kamar minimalis dengan lantai kayu berwarna coklat tanpa penghuni. Kamar yang sangat sepi akan furniture dan sederhana seperti pemiliknya.
"Baekhyun-ah .. Baek .. Ahh dia sedang mandi rupanya." Monolog Baekbeom begitu mendengar suara air dari dalam kamar mandi, kemudian dia meninggalkan kamar dan kembali turun.
30 menit berlalu dan Baekhyun turun menuju meja makan untuk sarapan bersama dengan kakak dan keluarga kecilnya.
Mereka makan dalam keheningan, sampai pada akhirnya Baekbeom memulai percakapan.
"Pakai ini untuk membeli ponsel, aku tidak yakin ponselmu masih bisa diperbaiki !!" Ujar sang kakak sesaat setelah meletakkan black card miliknya didepan Baekhyun.
Apa Baekhyun akan menerima nya ? Tentu saja jawaban nya tidak. Dia tidak membutuhkannya. Bukan black card nya, tetapi sebuah ponsel.
"Aku tidak membutuhkannya hyung. Aku masih bisa melakukan apapun tanpa ponsel."
"Jangan keras kepala, bagaimanapun kau punya orang tua yang berada jauh darimu, kau butuh ponsel untuk berkomunikasi. Tadi appa menelepon dan ingin berbicara padamu, tapi kau sedang mandi jadi aku bilang padanya untuk menelpon lagi nanti."
"Appa masih bisa menelpon ku lewat hyung."
"Baekhyun-ah, bisa kah kau tidak keras kepala ? Apa yang sebenarnya terjadi?" Bentak Baekbeom pada sang adik dan menghentikan aktifitasnya.
Ini pertama kalinya bagi Baekbeom, dia tidak pernah sekalipun memarahi bahkan sampai membentak Baekhyun. Apalagi didepan istri dan kedua anaknya.
"Yeobo .."
"Appa .."
Ucap sang istri dan kedua anaknya berbarengan.
"Yeobo, tenangkan dirimu."
"Arraseo, aku akan membelinya hyung." Baekhyun menekankan kata-katanya sembari mengambil dan memperlihatkan black card nya pada Baekbeom. Menegaskan bahwa dia akan membeli ponsel dengan kartu tersebut.
YOU ARE READING
I'm Not A Loser (BaekIU)
Fanfiction[COMPLETE] . . . "Seharusnya kau berusaha untuk tetap hidup, karena kau berhutang penjelasan padaku." Ujar Baekhyun bermonolog. . . . . ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Cover By : @Bubblebaek27