Part 30

112 12 10
                                    

HAPPY READING !!!
.
.
.

Pikiran Baekhyun kembali kacau mendengar semua penuturan ketiga sahabatnya tersebut. Dia menemui orang tua nya yang ada disebelah kamarnya.

Tookk Tookk Tookk

Baekhyun membuka pintu begitu Ibu nya mempersilahkan dia masuk.

"Eomma ... Appa ... Ada yang ingin aku sampaikan." Ujarnya dengan wajah tegang.

"Kenapa nak ?? Ada apa ?? Wajahmu pucat sekali." Ibunya segera menghampiri Baekhyun yang masih berdiri disamping pintu.

"Kenapa Baek ??" Tanya sang ayah yang langsung menutup buku yang sedari tadi dibacanya, dan meletakkannya diatas meja, lalu ikut menghampiri Baekhyun.

"Eomma ... Appa ... Baekhyun ingin pulang sekarang juga." Pinta Baekhyun.

"Kenapa Baek ?? Tapi pengobatan mu belum selesai. Sabar dulu ya." Jawab sang ayah.

"Appa, aku mohon. Kali ini saja kabulkan permintaanku. Aku janji aku akan menjalani terapiku dengan baik di Korea." Baekhyun berjanji pada ayahnya.

"Tidak Baekhyun-ah. Kita akan stay disini sampai kamu benar-benar sembuh." Tegas Tuan Byun. Tidak disangka-sangka, Baekhyun rela berlutut dihadapan kedua orang tua nya.

"Naaakk ... Apa yang kau lakukan ?? Ayo bangun." Titah sang Ibu, namun Baekhyun menolaknya dan tetap pada pendiriannya.

"Tidak eomma, sampai appa mengizinkan ku pulang." Jawabnya sembari melepaskan tangan Ibunya dari kedua bahunya.

"Percuma Baek, appa tidak setuju." Tuan Byun tetap menolak keras permintaan Baekhyun.

"Eomma ... Appa ... Apa kalian tau rasanya kehilangan orang yang kalian cintai ?? Aku tau betul rasanya kehilangan, bahkan sakitnya masih terasa meskipun waktu terus berjalan. Dimanapun aku berada, aku selalu membawa beban berat itu." Baekhyun menjeda, mengusap air matanya. "Eomma ... Appa ... Cukup bagiku kehilangan Jisso, aku tidak mau kehilangan Jieun dalam hidupku. Jieun membutuhkan ku, dia yang menyembuhkan ku, sudah saat nya aku melakukan hal yang sama untuknya." Lagi-lagi Baekhyun mengusap butiran krystal yang terus lolos dari matanya. Begitu pula Ibunya. "Aku mohon, kita pulang sekarang juga, sebelum aku menyesalinya dan kembali kehilangan kehidupanku." Isak tangis Baekhyun semakin terdengar. "Aku mohon appa, Jieun membutuhkanku, dia membutuhkan ku sekarang, aku mohon." Kata Baekhyun disela isak tangisnya. Ibunya yang tak tahan melihatnya menangis, dengan segera mendekap dan mengusap lembut punggung dan kepalanya. Sementara Tuan Byun hanya berdiri mematung.

"Yeobo ... Aku mau kita pulang sekarang. Tidak ada bantahan. Atau aku akan pulang sendiri bersama anakku." Tegas Nyonya Byun mengikuti apa kemauan Baekhyun.

"Baiklah, kita pulang besok." Mau tidak mau ayahnya pun mengiyakan.

"Tidak appa, kita tidak punya waktu lagi. Kita harus pulang hari ini."

"Kenapa harus hari ini ??"

"Jieun ... Jieun diculik eomma. Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang, tapi aku janji akan menjelaskan semuanya ketika sudah menemukan Jieun." Bujuk Baekhyun.

"Baiklah, appa akan cari penerbangan tercepat. Kalian bersiap-siaplah. Appa juga harus menghubungi Dr. Barend dan memberitahunya mengenai kepulangan kita." Ujar Tuan Byun yang kemudian merogoh saku celananya dan mengeluarkan benda persegi panjangnya. Tuan Byun segera menghubungi sekretaris nya untuk memesan tiket kepulangan untuk mereka. Beruntung Baekhyun mendapat kabar itu di siang hari waktu Belanda, itu artinya malam hari waktu Korea. Baekhyun dan Ibunya segera bersiap-siap.

I'm Not A Loser (BaekIU)Where stories live. Discover now