Part 10

164 16 2
                                    

Hi gaes, maaf banget sempet stop nulis ceritanya. Karena terlalu sibuk dan juga mood buat nulis sempet hilang gitu aja. Kali ini aku up Part lanjutannya ya. Semoga suka.

Happy reading semua ... !!!!!

Matahari sudah menampakkan sinarnya, tanda hari sudah mulai pagi. Disebuah kamar minimalis terlihat seorang gadis berbalut selimut dan setengah punggungnya terekspos dengan indah membuka matanya perlahan. Senyuman indah terukir dibibirnya. Tangannya mengusap lembut wajah yang ada disampingnya sehingga membuat pria tampan berkulit putih tersebut terbangun dari tidurnya.

"Berhenti menggangguku." Ujarnya sambil menarik tangan yang sedang bergentayangan diwajahnya dan mendekapnya kembali seakan dia tidak ingin meninggalkan tempat tidur yang nyaman itu.

Wanita itupun melepaskan pelukan lelakinya dan mengecup lembut bibirnya. Ya, setidaknya untuk semalam hingga detik ini Suho adalah lelakinya.

"Tidurlah, aku akan membuatkan sarapan untukmu." Kata Joy sambil memakai baju yang beserakan dilantai kamar.

Ini bukan pertama kalinya mereka menikmati malam indah bersama. Bagi Suho, Joy adalah tempat singgah ternyaman dan tanpa dia sadari Joy telah menyimpan perasaan untuknya. Joy adalah teman dekat Suho semasa SMA, tentunya Joy tahu betul hubungan Suho dan Irene. Semenjak kandasnya Surene Couple, Joy lah yang selalu mendampingi Suho, dia selalu mendukung apapun yang Suho lakukan dan itu membuat Suho nyaman berada didekatnya.

***

Jieun terjaga sepanjang malam, dia ingin menyalakan ponsel nya tapi ragu. Dia masih gak habis pikir dengan kejadian kemarin. Dia bertanya tanya, apa yang sebenarnya ada dipikiran kekasihnya, seharusnya dia bisa menjaga kepercayaannya. Suho sudah membuatnya kecewa, padahal hubungan mereka belum lama terjalin.

Suara ketukan pintu kamar terdengar, Jieun eomma memanggil Jieun dan mengajaknya untuk sarapan tetapi Jieun menolak dengan alasan masih kenyang. Tentu saja sang ibu tidak percaya dengan apa yang putrinya katakan, tapi dia tidak mau mengganggu putri semata wayangnya itu. Meskipun dia tidak tahu apa yang sedang dialami putrinya, tapi dia tahu kalau putrinya tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja. Dia hanya bisa menghela napas dan kembali menutup pintu kamar.

"Jika kau benar-benar peduli, kau pasti akan mencariku Oppa." Rutuk Jieun dalam hati. Dia merasa dilema dengan perasaannya. Dia berharap Suho berusaha mencarinya walaupun ponselnya mati, setidaknya berusaha untuk mendatangi rumah Jieun, tapi pada kenyataannya, Baekhyun lah yang setia menemaninya. Memikirkan hal itu membuat Jieun teringat kembali dengan janjinya kepada Baekhyun bahwa tangisan semalam adalah yang terakhir kalinya.

"Aku akan mengingatnya Baek. Aku akan berusaha." Monolog Jieun dengan senyum tipis.

Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, Jong Hoon sang adik membukanya tanpa permisi membuat Jieun kaget.

"Yaaa Jong Hoon ... ketuk pintu sebelum kau masuk." Teriak Jieun.

"Mianhaeyo Noona, lain kali." Jawab Jong Hoon santai sembari memberikan ponsel miliknya kepada Jieun.

"Baekhyun hyung mencarimu." Kata terakhir Jong Hoon sebelum meninggalkan kamar Jieun.

"Nee Baekhyun-ssi. Ada apa?'

"Tidak, aku hanya mencemaskanmu karena tidak bisa mengubungimu. Apa kau baik-baik saja ?" Jawab Baekhyun cemas.

"Aku baik-baik saja Baek, kau tidak perlu mengkhawatirkanku."

"Aku senang mendengarnya. Kalau begitu aku akan mejemputmu. Sepertinya bunga dirumahku merindukanmu."

"Bisakah lain waktu saja ? Aku sedikit lelah."

I'm Not A Loser (BaekIU)Where stories live. Discover now