LIMA

138 29 18
                                        

Waktu menunjukkan jam enam pagi, hari ini Alex sengaja berangkat pagi karena hari ini jadwal ia piket. Saat Alex melangkahkan kakinya memasuki kelas, Alex melihat bangku-bangku yang masih kosong dan sepi, Alex merasa bulu kuduknya berdiri, ia takut jika tiba-tiba ada hantu yang muncul di depannya.

"Kalo tiba-tiba hantunya nongol gimana?" Kata Alex takut "Buang pikiran itu jauh-jauh, lex"

Saat Alex di sibukkan oleh kegiatan menyapu. Langkah kaki terdengar, seseorang memasuki kelas, Alex sempat merasa senang akhirnya ada temen yang datang tapi hanya sesaat. Saat Alex mengangkat wajahnya untuk melihat sumber langkah barusan membuatnya seketika badmood.

"Kenapa harus dia? sepi lagi" sesal Alex dalam hati

"Lo ngapain pagi-pagi udah nongol?" tanya Alex galak

"Emang kenapa?" tanyanya balik dengan cuek

"Ya ga boleh aja" balas Alex

"Emang ada Undang-undang yang mengatakan kalo gue ga boleh berangkat pagi? Coba jelasin ke gue!"

Alex terdiam

"Ga adakan! Jadi it's okey, gue mau berangkat kapan aja, mau pergi kapan aja, itu semuakan urusan gue!!" tandas Brilian

"Ya ga ada, tapikan..."

"Tapi apa? Oh I see, jangan-jangan lo takut sama gue?" tuduh Brilian datar, ia pun mendekati Alex

"Ngapain deket-deket? jangan macem-macem, ntar gue tonjok lho!" ancam Alex kalang kabut, ia berusaha menguasai dirinya agar tidak terlihat ketakutan di depan lawannnya, Alex pun mengepal tangannya rapat-rapat

Walau tangannya sudah mengepal tetapi ia takut juga dengan Brilian, Alex mundur beberapa langkah kebelakang hingga terpojok, Alex tak tahu harus berbuat apa, aura cowok itu sungguh menyeramkan. Dan ini pertama kalinya Alex takut sama cowok.

"Lo takut?" tanya Brilian, wajahnya mendekat ke wajah Alex

"Ga, gue ga takut!!" Alex berusaha sok berani, ia tak ingin Brilian mengetahui ketakutannya

Alex berusaha mengendalikan dirinya dan meyakinkan dirinya untuk berani melawan si Cool Man, ia pun mengangkat tangannya yang dari tadi mengepal dan mengarahkannya kepada lawan yang ada di depannya tapi sayang ternyata Brilian bisa menangkap pukulannya.

"Berani juga!!" sinis Brilian sambil mendekatkan wajahnya kepada Alex

"Ngapain lo??" Alex memejamkan mata

Wajah Brilian pun makin mendekat, Alex tak bisa menghindar lagi, posisinya sudah terkunci oleh tubuh Brilian, ia hanya bisa pasrah dengan posisinya sekarang, lebih tepatnya ia merasa beku, ia merasa tak punya kekuatan saat berada di dekat Brilian, kekuatan yang tadi sempat dikumpulkannya sekarang lenyap entah kemana.

Wajah Brilian semakin dekat, hanya terpaut lima centi di depan wajahnya, Alex bisa merasakan nafas cowok itu, sungguh sangat membuatnya terbuai dan entah kenapa jantung Alex berdebar-debar karenanya. Brilian makin mendekat dan mendekat hingga bibirnya bersentuhan dengan bibir Alex, Alex tampak terkejut dengan tindakan Brilian tapi entah kenapa ia tak mengelak sama sekali atas tindakan Brilian. Dua menit bibir mereka menempel hingga Brilian menarik bibirnya dari bibir Alex. Alex yang mulai sadar meluncurkan tangannya ke pipi Brilian.

PAAAKKKK........

"Lo brengsek Ian, Itu first kiss gue" Jerit Alex dengan nada yang super tinggi

Air mata yang ditahannya, akhirnya tak dapat terbendung lagi, ia menangis dan berlari keluar kelas meninggalkan cowok itu, Brilian hanya terpaku di tempat sambil melihat kepergian Alex.

ALEXSANDRA [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang