TUJUH

133 28 20
                                    

Hawa disekitar rumah Alex terasa begitu mencekam terutama di kamarnya, ia merasa bulu-bulu ditubuhnya berdiri, tapi bukan karena ketakutan, namun, karena Alex merasa jijik pada dirinya, ia merasa dengan mudah ia menyerahkan ciuman pertamanya kepada orang yang baru ia kenal. Setengah mati ia kesal kepada Ian, segala kutukan dari mulut cewek itu keluar. Ingin rasanya Alex membunuh Ian, kalo ga ada hukum di Indonesia, ga ada pengadilan, ga ada penjara, dan ga ada undang-undang. Detik itu juga Alex pastikan mencekik Ian.

"Ciuman pertama gue kenapa harus lo?" seru Alex kesal, matanya pun berkaca-kaca, ia mulai meneteskan air matanya

"Maafin gue Ven" batin Alex

Alex membenamkan wajahnya ke bantal untuk beberapa saat, setelah hatinya tenang, ia berfikir untuk menghubungi kekasihnya berharap setelah berbicara dengan kekasihnya, hatinya bisa tenang. Apalagi Steven beberapa hari ini sangat sulit untuk dihubungi.

"Gue rindu lo!" ucap Alex sambil mengusap air matanya, ia mencari-cari nama Steven di kontak handphonenya

소중한

tuttt...tuttt...

"Hallo..."jawab orang disebrang

Terdengar suara cewek yang familiar di telinga Alex.

"Hallo" ulang orang di sebrang

"Diana?? Lo dianakan?" Alex tampak terkejut, ia sangat mengenali suara tersebut

"A...Lex!" kata Diana tak kala terkejutnya, ia melihat nama yang tertera di ponsel

Diseberang sana, Diana memaki dirinya karena kecerobohannya.

"Lo, kenapa lo? Steven dimana? Kenapa lo di Amerika?? Bukannya lo lagi ada di Ban...!!Wait?" cerocos Alex tak beraturan

"Shit, ini alasan dia kenapa susah dihubungi" maki Alex

"Lex tenang gue bisa jelasin semuanya!" seru Diana

"Jelasin?? Gue tahu, lo mau bilang kalo ini hanya kebetulan, lo mau bilang kalau gue salah paham, basi lo Di! Gue ga bego Di, gue bukan cewek bego yang bisa lo sama Steven kelabui dengan begitu aja dan gue juga bukan orang yang dengan mudah percaya dengan alasan kayak gitu! Kalo lo selingkuh bilang aja selingkuh! munafik" Geram Alex "Gue kenal lo bukan satu dua hari Di" imbuh Alex

"Gue ga nyangka lo nusuk gue dari belakang! Makasih Di" tandas Alex, air matanya yang tadi sudah mulai kering pun mengalir kembali

Beberapa menit suasana menjadi hening, mereka berkutik dengan pikiran masing-masing hingga akhirnya Diana pun membuka suara.

"Lex, gue salah! gue emang pacaran ama Steven tapi itu semua di luar kendali gue! gue..."ucap Diana "Gue udah dari dulu suka sama Steven, bahkan sebelum lo kenal Steven, tapi Steven suka sama lo, gue ngerelain hati gue sakit, demi kebahagiaan orang yang gue cintai, sampai beberapa bulan yang lalu Steven nembak gue dan gue ga bisa ngebohongi perasaan gue kalo gue masih sayang, bahkan gue cinta sama dia!" paparnya

"Jadi lo terima dia!" tandas Alex

"Maafin gue"

"Gue anggap lo saudara, tapi lo khianati gue" desis Alex dengan keras

"Lex!Terserah Lo bilang gue apa tapi itu semua di luar kendali gue! gue ga bermaksud nusuk elo dari belakang, gue bener - bener minta maaf!"

"Padahal gue percaya sama lo tapi apa yang gue dapet?? Lo malah..." jeda Alex menghela nafas "lo tega sama gue!" teriak Alex disela - sela isak tangisannya

"Di, persahabatan kita putus, satu lagi bilang Steven kalo gue udah ga mau lihat muka dia, kita putus"

"Tapi Lex..."

ALEXSANDRA [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang