SEPULUH

117 27 8
                                    

Alex bangun dengan wajah yang kusut, dirinya baru tidur jam 3 pagi, namun, Alex tetap semangat untuk pergi ke sekolah, ia ingin segera bertemu dengan cowok yang beberapa hari ini membuat hidupnya lebih berwarna.

"gue ga sabar ketemu lo, Ian" gumam Alex senyum sendiri

"Ih apa'an sie lo lex geli" monolog Alex

Alex bergegas memasuki kamar mandinya, selang beberapa menit ia sudah berada di depan cerminnya, seperti biasa hanya memakai Suncreen, bedak dan liptint.

"Gue siap...." mantap Alex sambil melihat ke cermin

Alex berjalan keluar dari kamarnya dan menuruni tangga, di bawah, Bu Rosa dan Pak Hermawan sudah duduk diruang makan.

"Pagi Ma, Pa"

"Sayang, sarapan dulu"

"Ga ma, Alex langsung aja berangkat" kata Alex

"Lho kenapa ga sarapan?"

"Kesiangan ma" ucap Alex "Alex berangkat dulu, ma, pa" pamit Alex sambil cium pipi mama dan papanya

"Dah...ma...Dah pa.."

"Hati - hati sayang"

Alex berjalan cepat meninggalkan ruang makan. Di luar, Pak Hendra barusan selesai memanasi mesin mobil.

"Ada apa non?"

"Pak, ayo berangkat, Alex telat" ucap Alex

"Siap Non"

Alex pun memasuki mobil, sedangkan Pak Hendra membuka pagar, setelah itu Pak Hendra masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobil, selanjutnya mobil meninggalkan perkarangan rumah Alex.

***

Alex turun dari mobilnya, secepat mungkin Alex berlari untuk memasuki gerbang tapi sayang saat Alex tiba di depan gerbang, pintu gerbang sudah tertutup rapat-rapat. Alex dan teman-temannya yang telat meminta satpam untuk membukakan pintu gerbang tapi gagal. Alex berpikir sejenak hingga ia mundur dari kerumunan dan berjalan cepat ke belakang sekolah.

"Ga terlalu tinggi" gumam Alex

Alex mengamati sekitar, "Nah itu" ucap Alex sambil menunjuk sesuatu

Alex berjalan mendekati tong sampah itu, ia berusaha menaiki tong sampah itu, setelahnya Alex berusaha menaiki pagar sekolahnya. Di atas pagar sekolah, Alex meloncat ke bawah.

"Aduch" pekik Alex lirih

"Lo bisa nakal juga" komentar seseorang

"Ian?"

"Hmmt"

"Lo ngapain di sini?"

"Biasa" jawab Brilian sambil memegang rokok

"Ayo, keburu kating datang" ucap Alex sambil menarik tangan Brilian

"Tunggu" ucap Brilian

Brilian menghisap rokoknya untuk terakhir kalinya, rasa tak rela Brilian rasakan. Brilian diam sejenak sebelum membuang putung rokok dan menginjaknya. Setelah itu, Brilian ikut Alex pergi, Alex membawanya lari menuju kelas. Beruntung Dewi fortuna masih berpihak kepada mereka, lorong kelas masih sepi, pertanda bel baru saja berbunyi.

"Gue masuk dulu" ucap Alex di bawah tangga

"Hmmmt"

Alex melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju lantai 2. Saat tiba di depan kelas, Alex melangkahkan kakinya memasuki kelas.

ALEXSANDRA [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang