TIGA PULUH

71 22 2
                                        




"Ndre, gue udah dapat tanda tangan persetujuan pembongkaran makam Mang Dadang sekaligus pengautopsian tubuh Mang Dadang, semoga apa yang gue duga bener adanya!"

"Oke selanjutnya biar saya yang urus, saya berharap dengan adanya persetujuan ini, semua bisa terungkap" ucap Andre "Saya ingin orang yang melakukan kejahatan dihukum sepantasnya dan yang pasti saya ingin orangtua kamu bisa tenang di sana! Satu hal yang pasti saya ingin sepupu saya ini bisa melanjutkan hidupnya dengan tenang tanpa ada luka!"

"Thanks ya Ndre, lo selalu ada saat gue terpuruk sekalipun, gue ga tahu kalo ga ada lo, gue sangat berterimakasih Ndre sama lo! Gue beruntung punya sahabat kayak lo!"

"Your'e Welcome!" peluk Andre

"Ih.. apa an sie lo Ndre!" Brilian berusaha melepas pelukkan Andre

Mereka pun tertawa bersama.

***

            Pembongkaran Makam sudah dilakukan dan Jasad Mang Dadang sudah dibawa diruang autopsi, mereka tinggal menunggu hasil autopsi yang keluar dari pihak rumah sakit. Brilian tidak hanya diam menunggu hasil autopsi, ia juga melengkapi bukti yang ada untuk di bawa ke meja pengadilan. Brilian kesulitan untuk menemukan senjata pembunuhan itu dan sekaligus CCTV waktu kejadian karena semua barang bukti menghilang secara misterius.

"Ndre, lo bisa bantu gue!"

"Emang kamu mau minta bantuan apa dari saya?"

"Lo tau kan kalo gue susah untuk nyari barang bukti itu dan Lo juga tahu waktu kejadian rekaman CCTV rumah gue mendadak lenyap!"

"Hmmmt, iya terus?"

"Bantu gue untuk nemuin barang bukti itu dan rekaman CCTV, gue yakin masih ada barang buktinya masih ada"

"Seberapa kamu yakin? Terus saya harus cari kemana?"

"Gue yakin Ndre, 100 bahkan 1000 persen, hmmmt" Brilian mulai berpikir

"Gue tahu lo harus mulai darimana! Lo bisa mulai dari rumah Om Yusuf adik bokap gue" tandas Brilian

"Oke, saya bakal suruh anak buah saya untuk mencari barang bukti!"

"Thanks ya, kabari gue terus Ndre!"

"Pasti"

***

"Gimana kamu sudah dapat buktinya?"

"Belum bos, saya dan beberapa rekan saya sudah coba mencari di ruang kerjanya tapi nihil, Cuma saya curiga kayak ada ruang rahasia di sana bos!"

"Lha terus kenapa kamu ga ke ruang rahasia itu!"

"Waduch bos, keburu orang rumahnya datang bos! Jadi saya dan yang lain belum sempat menemukan pintu masuknya bos" cengir Didot salah satu anak buah Andre

"Hmmmt, saya kira kamu sudah tahu tempat rahasia itu!"

"Sorry Bos, apa perlu saya balik lagi ke sana bos?"

"Untuk sementara jangan, walau saya dan yang lain udah memanipulasi CCTV, saya yakin dalam waktu dekat mereka tahu bahwa rumah mereka sudah dimasuki orang!"

"Terus saya harus ngapain bos?"

"Kamu, saya tugaskan kamu mengawasi orang ini, orang yang punya rumah itu!"

"Oke laksanakan bos!"

"Oke, saya tunggu perkembangan laporan dari kamu"

***

"Bril, sorry anak buah saya belum dapat bukti yang kita perlu kan!" sesal Andre

"Ga pa-pa, gue ada kabar buat lo bahwa hasil autopsi bakal keluar hari ini!"

ALEXSANDRA [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang