DUA PULUH

6 1 1
                                    

"Bintang gue benci Ian, tapi gue ga bisa bohong kalo gue juga cinta, tapi gue udah mutusin move on"tangis Alex " Kenapa Ian lo jadi kayak gini? Kenapa lo baru ngerasa kehilangan? Kenapa ga dari dulu? Kenapa Ian lo membuat gue bimbang? Kenapa Ian?" Jeritnya

"Aku benci ama lo!"

"Benci...Benci....Benci....."

Disaat ia sedang gunda gulana dengan sikap Brilian, ia memegangi bibirnya yang terluka, "eessstt....perih" Batin Alex

Alunan lagu 'Just A Feeling-Maroon 5'. Ia malas untuk mengangkat Handphone yang ada di sampingnya, beberapa saat lagu itu tak terdengar lagi, tapi beberapa saat kemudian lagu itu terdengar kembali, berulang kali seperti itu, mau ga ia akhirnya mengangkat telepon itu. Ia sekilas melihat di layar itu tertulis nama 'Kak Andre'.

"Lo kemana aja?"

"maaf kak, Alex baru dari kamar mandi! Ada apa kak?" dusta Alex

"Nothing, but really Are you okey? gue dengar suara kamu kayak orang habis nangis! lo ga bisa bohong sama gue lex"

"Kenapa sie kak lo peka banget?"

"gue kenal lo tu ga hanya satu atau dua hari dek, gue tahu segala tentang lo, perubahan sikap lo, intinya gue tahu lo"

"Kakak kenapa baik banget sama gue?"

Hening.

"Kak?"

"Eh iya"

"why kak?"

"Harus gue jawab ya"

"Ya ga juga sie kak, Cuma Alex penasaran aja pingin tau"

"Karena lo..." Jeda Andre

"What?"

"Lo orangnya sok kuat tapi sebenarnya rapuh banget" ucap Andre "Makanya gue pingin lindungin lo"

"Speechless gue"

"hahaha...lo bisa aja" kata Andre "Lo ada masalah apa?" tanya Andre

"Sorry kak gue ga bisa cerita"

"Hmmt, gimana kalo besok kita keluar? mumpung weekend"

"Maaf kak gue ga bisa, gue ada perlu"

"Yaudah ga pa-pa, lekas tidur dek" ucap Andre "Malam Lex, Nice Dream, Bye!"

"Bye"

Tuuutttt....

"Sorry kak" ucap Alex lirih

Sementara itu di tempat Brilian, Lelaki itu sedang termenung. Ia merenung tentang hatinya yang tak bisa lagi dia kendalikan dan bisa bergejolak dengan tiba - tiba tanpa kompromi. Namun, ia takut jika ia terlalu dekat dengan Alex, akan membuat wanita itu terluka dan celaka.

"Kenapa otak gue penuh sama lo lex? Kenapa gue ga rela lo jadi milik orang lain? Apa mungkin gue mulai jatuh cinta sama lo?" monolog Brilian "Tapi gue ga mau mengkhianati janji gue untuk menemukan penyelamat hidup gue" sesal Brilian

"dan Gue ga mau lo celaka" imbuh Brilian lirih

***

Sang mentari pun menyapa dunia dengan gembira, tapi berbeda dengan suasana hati Alex, Alex tak bisa melupakan kejadian kemarin dari otaknya, bibir yang dicium oleh Brilian pun masih terasa panas dan sakit sampai sekarang. Dia malas menanti pagi ini dan dia memilih untuk tak beranjak dari tempat tidurnya.

"Alex...ayo bangun udah pagi"

"Males ah Ma!sekarangkan hari minggu, Alex masih ingin tidur!"

"Nak, kamu lupa ya ada janji ke rumah sakit"

ALEXSANDRA [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang