DUA PULUH DUA

67 22 2
                                        

"Pagi Lex..." sapa Steven

"Pagi..."

"Gimana jadi jemput kakak lo??"

"Jadi, gue ga jemput, kepala gue digorok" jawab Alex sambil tersenyum tipis, tetapi wajah Alex tampak kusut

"Lo kenapa??"

"Gue ga pa-pa"

"Yakin??"

"Iya...gue Yakin! Tenang aja"

TEET...TEEETTT...

"Udah bel tuch! Mending kita masuk kelas!"

"Oke ayo!!!"

Steven dan Alex yang tadinya ada di depan pintu pun kembali ke tempat duduk mereka. Selang beberapa menit, Pak Imam datang dan pelajaran di mulai.

***

Siang ini, Alex sudah berada di bandara, Alex dan Steven sedang menunggu ke datangan Kak Rio, kakak Alex tercinta. Dua jam lebih mereka menunggu hingga akhirnya ada seseorang yang menghampiri mereka.

"Hallo...How are you??" sapa orang itu

"Who??" tanya Alex, dahinya mengkerut tanda kebingungan

"Sumpah, tega lo lupa sama Kakak sendiri??"

"Lo ini kakak gue? Gue kira orang asing"

"Hmmmt, suka banget ya ngejek kakak lo sendiri"

"Hehehe" cengir Alex

"Hi how are you, Ven?? when came from american? why don't inform me?"

"I'm fine!!Sorry, I forget don't inform you! I came from american one week ago!" jawab Steven

"Ada angin apa lo pulang ke Indo?"

"angin apa ya?? angin musson mungkin yang membuat aku kesini!!hehehe" canda Steven

"hahaha...bisa aja kamu...."

"Lo kapan balik ke Amrik"lanjutnya

"Gue stay di sini bang!"

"Maksud lo?"

"Gue tinggal di sini sampai lulus SMA, baru balik lagi ke Amrik!"

"Ouh, emang lo sekolah dimana?"

"gue satu sekolah sama Alex!"

"Oh...hubungan lo sama Alex? masih melanjut?" bisik Kakak Alex ke telinga Steven

"we break up and there isn't longer my story with your sister"

"why?"

"STOP...kalian curang!!" seru Alex

"Why??" tanya Kak Rio

"Lo tau kan kak, bhs inggris gue pas-pas an, masa lo tega makai bahasa yang gue ga ngerti?"

"Hehe...maaf gue lupa!"

"I are annoyed!"desis Alex

"Udah jangan ngambek, gue kan jauh-jauh dari Jerman masa disambut sama cemberut lo!!" kata kakaknya "Maafin gue ya?"

"gue ga marah sama lo Cuma gue sebel sama kalian berdua, udah tahu gue ga pandai makai bahasa inggris, tapi lo berdua malah seenaknya makai bahasa planet!huh"

"Iya, iya maafin kakak ya dik?? Adik cantik og!!" rayu Kak Rio

"Iya Alex maafin kakak og!! welcome in Surabaya" kata Alex menyambut kedatangan kakaknya

"Thank you dek!" ucap Kak Rio, sambil membalas pelukan Adiknya "Ya udah dek, kita sekarang mendingan pulang ke rumah yuk!! Gue capek nich!" ajak Kak Rio

"Ya udah ayo kita pulang!" kata Steven

***

"Hmm...gue tinggal ke atas dulu ya!" ucap Alex setelah sampai di rumah

"Silakan!"

"gue tanya sama lo, kenapa lo bisa putus sama Alex? gue ingin lo jujur" Kak Rio membuka percakapan

"Because..."

"Why??"

"Gue selingkuhin Alex dan gue diputusin! Gue sadar gue salah! gue akuin gue bodoh dalam hal ini, gue mencoba untuk memperbaiki apa yang ada tapi semua terlambat, Alex udah ga mau lagi sama gue, ya ini emang nasib gue, lo tau lah nasi udah jadi bubur!" papar Steven

"I know, kepercayaan itu seharusnya lo jaga bukan lo khianati!" sesal Rio

"Aku tahu aku salah, tapi aku ingin dia berada disisiku kembali kak, bantu aku?" mohon Steven

"Sorry gue ga bisa bantu, kalo Adik gue udah ngambil keputusan, ya berarti itu udah keputusan final dia, sorry ven!"

"Iya ga papa kak!"

"Gue ga akan nyerah tentang lo lex, gue akan ngelakuin apapun agar lo balik sama gue, gue ga mau lo jadi milik orang lain!" ucap Steven dalam hati

"Hai lagi ngomongin apa'an sich kok serius banget?" tanya Alex saat tiba di ruang tamu

"Ga lagi ngomong apa-apa! Kakak Cuma Tanya Steven soal sekolahnya di amrik! Iya'kan Ven?"

"Iya kok!"

"Oh...oh ya makan siang udah siap! Ayo makan!"

"Ayo... Ven, kita makan sama – sama!!!" ajak Rio sambil menuju ruang makan

"Iya kak"

***

Tiba juga Matahari berganti bulan, bulan malam ini begitu indah untuk di lihat, begitu juga Alex, Alex sangat senang dengan ke datangan Kakaknya. Alex sedang termenung sendiri di pekarangan sebelah rumahnya.

"Hayo... what do you think?"

"Ga mikir apa – apa kok!!"

"Really?"

"Sungguh!"

"Ga usah bohong sama Kakak! Gue udah kenal lo bahkan sejak lo dalam kandungan, gue udah hafal gelagat lo"

"Ah... lo kak selalu aja bisa nebak gue"

"Lex, kita besar bareng jelas gue tau lo kyk apa, apalagi gue kakak lo"

"Lo tahukan gue udah putus sama Steven? Dia sempet khianati gue sama sahabat gue, gue emang sakit hati tapi gue sadar ga ada yang sempurna di dunia ini!"

"Terus kenapa lo ga mau beri kesempatan dia lagi?"

"Ya bagi gue Steven lembaran buku yang harus gue tutup, dia perjalanan indah gue saat gue beranjak dewasa, dan gue sadar Steven bukan takdir yang ditentukan Tuhan oleh gue, karena jika emang Steven belahan jiwa gue, gue ga akan merasakan jatuh cinta yang sangat besar pada orang lain!"

"Maksud lo dek?"

"Hati gue terjebak kak tapi bukan sama Steven!"

"Oh ya, terus??"

"Setelah gue putus ama Steven, gue dekat sama orang ini, entah kenapa gue terjebak olehnya bahkan hati gue ga bisa bohong bahwa orang ini membuat gue terperangkap, mata kesedihan itu ingin rasanya gue hilangin, gue kira cinta gue bertepuk sebelah tangan tapi nyatanya ga kak"papar Alex

"Terus kenapa lo galau?"

"Iya sie kita udah ngakuin hati kita tapi kita belum resmi jadian, gengsi kak kalo minta kepastian sama dia, masa cewek tanya gitu, nanti dikira gue cewek gampangan lagi!"

"Kalo lo penasaran langsung tanya ke dia tentang status hubungan kalian, ga pa-pa kali, kan udah zamannya emansipasi wanita!!"

"tapi gue bingung kak"

"Bingung apa lagi? Udah ikuti aja kata hati lo, gue dukung apapun keputusan lo"

"Thanks ya kak, gue sayang banget sama lo, kak!" kata Alex sambil memeluk kakaknya

"Gue juga sayang sama lo, dek!"

ALEXSANDRA [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang