TIGA BELAS

104 27 6
                                        

Malam ini, Alex berada di taman sebelah rumahnya, tempat favorit Alex dari seluruh bagian yang ada rumahnya, Alex merasa nyaman. Dari taman, Alex bisa melihat bintang-bintang dengan sangat jelas. Alex mengangkat kepalanya melihat awan putih dibalik langit yang gelap bahkan bulan malam ini begitu terang. Alex termenung, perasaan di hati Alex bercampur aduk, ia mensalah artikan perhatian yang diberikan Brilian, Alex berfikir bahwa Brilian mencintainya ternyata Alex salah! Brilian hanya mempermainkan dirinya.

"Bintang, lo tahu ga, hati gue sakit, Apa gue terlalu serakah? kalo gue berharap perasaan dia sama kayak gue?"ujarnya, air matanya pun jatuh di pipi Alex

Saat Alex larut dalam kesedihannya, ada yang memegang bahunya, dan mengelus pelan bahunya. Alex kontan menoleh ke belakang dan dilihatnya seseorang bertubuh tinggi dengan memakai baju lengan panjang warna biru dongker bergaris, ia tidak tahu siapa gerangan orang itu karena wajahnya tertutup oleh cahaya lampu.

"Apa hobby kamu nangis?" tanya lelaki itu sambil duduk di samping Alex

"Kak Andre.." kaget Alex

"Sorry saya menganggu, kata mama kamu, kamu ada di taman, saya disuruh langsung ke taman" ucap Kak Andre

"Ga pa-pa Kak, lo sama sekali ga ganggu"

"Hobby kamu nangis ya?" tanya Andre kedua kalinya

"Apa'an sie kak, sok tau?" jawab Alex sambil memalingkan mukanya

"Lha itu..." tunjuk Andre "Saya bilangin ya, kamu kalo nangis jelek, ingus kamu dimana-mana, mata kamu bisa gedhe kayak telor ceplok, terus suara kamu bisa cempreng kayak burung Beo..."

"Hahaha" tawa Alex, ia membayangkan perkataan Andre

"Lha sekarang malah ketawa, apa obat kamu habis?"

"Apa'an sie kak, receh banget, but thanks kak" ucap Alex di sela tawanya

Kak Andre mengangguk

Mereka menatap langit sambil terlarut dalam pikiran masing-masing. Alex berpikir dalam beberapa hari banyak kejadian yang sulit untuk di cerna, pengkhianatan, persahabatan, sakit hati yang bercampur jadi satu dalam waktu singkat. Selanjutnya, Bagaimana Alex akan melalui masa SMA-nya? Alex tidak tahu dan tidak mau ambil pusing. Alex hanya gadis remaja yang ingin menikmati masa SMA-nya dengan bahagia.

"Bagi lo cinta itu apa sie kak?" Tanya Alex memecah keheningan

"Kalo kamu tanya tentang cinta, saya tidak tahu" jawab Andre "tapi ada satu kutipan yang saya suka dari Fiersa Besari, beberapa rasa memang harus dibiarkan menjadi rahasia, bukan untuk diutarakan"

"Hanya untuk disyukuri keberadaannya" ucap mereka berbarengan

"Kamu tau, Lex"

"Gue tau kak, kak Fiersa salah satu penulis favorit ku, banyak motivasi yang di dapat dari bukunya"

"Bener kata kamu, ada satu kutipan lagi yang saya suka dari Fiersa Besari, Cinta bukan melepas tapi merelakan, bukan menyerah tapi mengikhlaskan"

"Bukan merantai tapi memberi sayap" ucap mereka serempak

Mereka tertawa bersama.

"Akhirnya kamu senyum juga"

"Thanks kak"

"Udah malam Lex, saya pulang dulu" kata Andre sambil melihat arlojinya

"Iya kak, gue anter ke depan"

Mereka berjalan bersama sambil mengobrol kan tentang karya Fiersa Besari. Penulis Favorit mereka, bahkan lagu yang mereka suka sama. Waktu yang salah. Mungkin Alex berada di waktu yang salah dalam mencintai seseorang, tidak seharusnya Alex semudah itu move on bahkan dalam waktu sesingkat itu.

ALEXSANDRA [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang