Part 3

2.7K 180 14
                                    


"Terserah kau saja."

Aku tersenyum lalu mengangguk.

Hari ini aku di jemput oleh Taehyung. Aku senang sekali. Aku jalan-jalan  mengelilingi  kota.

"Kau lapar?" Taehyung menanyakan sesuatu yang aku tunggu-tunggu dari tadi.  Tentu saja aku mengangguk.

Dia menepikan mobilnya, di depan  restoran. Tak lupa juga dia  membukakan pintu mobil untukku.

"Ayo." Taehyung mengulurkan tangan. Aku menjabatnya.

"Kau mau makan apa?" dia tersenyum manis padaku.

"Terserah."

Dia memesan makanan dan minuman. Entah apa itu aku juga tidak tau. Aku canggung. Ini adalah pertama kalinya bagiku, jalan dengan pria tanpa ada urusan yang menyangkut pekerjaan.

Dia terus memandangiku, tersenyum, dan jari tangannya menelusup ke tanganku.

"Tae?"

"Hmm...?" dia menatapku dengan tatapan yang penuh arti.  Aku memalingkan wajahku.

"Kenapa jantungku berdetak tak karuan" batinku.

"Y/n"

"Iya?"

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu"

"Apa"

"Coba kau tatap dulu mataku"

Aku menatapnya. Wahh ... Sungguh tatapan tajam menusuk jangtungku.

Dia menggigit bibir bawahnya, "Aku ... Aku ingin menjadi kekasihmu."

Wah ... Jantungku seperti mau copot. Merah jambu menghampiri pipiku. Tanganku bergetar sedang tanganku yang lain menekan-nekan dadaku untuk menormalkan detak jantung. Aku memalingkan wajahku.

"Mengapa tanganmu gemetar? Apa kau tidak menyukainya?"

"Tidak! Maksudku aku tidak apa-apa"

"Lalu kenapa kau memalingkan wajah dariku?"

Aku diam saja.

"Lihatlah aku"

"Tidak!"

"Kenapa?"

"Malu!"

"Kenapa malu?"

"Kau masih bertanya 'kenapa' sedangkan kau sendiri yang membuat aku ketar ketir."

Taehyung terkekeh. Tangannya meraih daguku dan mengangkatnya hingga aku bertemu tatap dengannya.

"Bagaimana?"

"Apanya yang bagaimana?!"

"Apa kau mau?"

Aku tersenyum malu. Apa yang harus aku katakan? Aku malu! Tapi mau! Hihihi.

"Aku tidak bisa menjawabnya sekarang"

"Tapi aku mau jawaban sekarang." lirihnya. Aku menelan ludahku kuat-kuat.

"Baiklah, jika kau malu. Kau cukup mengangguk jika kau menerimaku. Dan kau cukup menggeleng jika kau menolakku. Sekarang apa jawabanmu?"

Aku mengangguk. Malu.

"Terima kasih, kau telah menjawabku."

Aku mengangguk lagi.

Pelayan datang dan menyuguhkan makanan beserta minuman untuk kami. Aku menyantapnya.

Di tengah-tengah aku makan, aku mendapatkan pesan masuk dari tuan Jin.

Tuan Jin.

"Cepat pulang, aku lapar!"

My Boss Is Worldwide Handsome [END/1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang