Part 17

1.6K 217 2
                                    

Vote duluuuu📢

.
.
.

.
.
.
.

Dilarang pelit.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pembaca gelap, aku santet kao😠

_________________________________________

Setelah beberapa minggu, suasana di rumah Seok Jin masih hangat dengan hilangnya y/n. Tak peduli dengan adanya Jungkook dan Suga di rumahnya, Jin tetap menyendiri di halaman belakang. Ia bingung harus percaya atau tidak, dengan kabar kematian y/n. Saking banyaknya masalah yang ia pikirkan sekarang ini, hingga ia tidak menyadari dengan kedatangan Yura.

"Jin, aku turut berduka cita." Yura menghampirinya. Sementara Jin hanya memandangnya sekilas.

"Kau makan dulu." Yura memberikan sebuah rantang susun yang ia tenteng sedari tadi.

"Aku tidak berselera makan." Jin beranjak, ia berjalan beberapa langkah lalu ia meletakkan tangannya di saku celana.

"Bukannya kau tidak menyukai y/n? Lalu mengapa kau sampai seperti ini? Bukannya dengan kematian y/n, kita bisa dengan cepat akan menikah?" dahi Jin mengerut mendengar ucapan Yura. Ia memandang Yura lalu tersenyum sinis.

"Seburuk itu kah hatimu, hingga kau tidak memedulikan keadaan orang lain? Ingat, aku tidak suka wanita seperti itu, Sayang!" ucap Jin sambil mengacak rambut Yura, lalu ia meninggalkannya sendiri. Yura menyusul Jin ke ruang tengah. Jin, Jungkook, Suga, dan Yura duduk bersamaan.

"Jin, Suga, ayo makan." Ajak Jungkook yang sudah menenteng rantang milik Yura.

"Aku tidak berselera."

"Sudahlah, Jin, ayo makan kasihan pada Yura sudah susah-susah membawanya." Akhirnya mereka bertiga makan di meja makan yang letaknya tidak jauh dari ruang tengah.

Melihat Jin yang dengan lahapnya memakan makanan yang Yura bawakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melihat Jin yang dengan lahapnya memakan makanan yang Yura bawakan. Ia berdecih. "Tadi kau bilang tidak berselerah, tapi sekarang semua makanan kau makan." Protes Jungkook di tengah-tengah makannya.

"Aku lapar," sahut Jin singkat.

Yura menyalakan tv, sesaat matanya membulat, ketika menonton acara di layar tv. Ia menonton acara yang kebetulan y/n sedang di wawancara.


TV.

"Namaku Kim Somii. Aku sangat berterima kasih kepada sahabatku, berkat bantuan dia aku bisa seperti ini."

~~~~

Yura mematikan tv nya. Ia tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Tangannya mengepal remot kuat-kuat, pandangannya menatap ke luar seolah mengancam.

"Tidak tidak. Y/n sudah mati. Lagi pula dia seorang model dan namanya Kim Somii bukan Park y/n." Yura berpikir dengan adanya y/n, maka hubungannya dengan Jin akan terhambat. Ia khawatir sendiri.

Bagaimana tidak?! Baru beberapa hari ini y/n dikabarkan sudah tewas, tapi apa yang ia lihat barusan? Yura melihat y/n baik-baik saja, bahkan y/n sekarang menjadi model dan style nya pun berubah drastis. Dalam waktu yang singkat, y/n sudah seperti habis disulap. Dulu yang kampungan, tidak pandai bergaya, bahkan bodoh, tapi sekarang? Bisa membuat orang pangling melihatnya.

"Kenapa kau matikan tv nya, dan memilih untuk melamun?" timpal Jungkook sembari menyeruput minuman di hadapannya.

"Aku mau pulang!"

"Hei, mau kemana kau?" tanya Jungkook sambil mengangkat tangannya.

"Sudah, biarkan saja. Kita sudah kenyang." Suga mengusap-usap perutnya sendiri. Sedangkan Jin hanya memandangi punggung Yura yang semakin jauh dan menghilang, ia masih fokus dengan makanannya.

"Aku yakin dia y/n, dan aku tidak akan membiarkannya hidup damai begitu saja." Gumam Yura berjalan mengarah mobil.

Jungkook melihat Yura sudah menjauh, ia kembali berujar. "Kau benar akan menikahi Yura, Jin?" Jin hanya mengangguk menanggapi.

"Dulu kau bilang tidak akan menikah dengan Yura,"

Jin berhenti sejenak. "Aku juga tidak tahu mengapa aku tidak bisa menolaknya." Sambil mengangkat bahunya.

"Kau percaya dengan kabar kematian Y/n?"

"Percaya dan tidak. Percyanya, itu bisa saja kan memang terjadi, tapi tidaknya mayat itu tidak jelas." Tukas Jin mengelap bibir dari tisu.

Jungkook manggut-manggut. "Ya. Kau benar juga."

__________________________________________________

Udah vote belum?
Oh, udah ya,,, makasih🤗

?

Apa! Belum?! Ya vote dulu dong🤨





My Boss Is Worldwide Handsome [END/1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang