Author mau curhat nih, sedih. Sedih banget. Jadi Tadi...Vote dululah vote dulu takut lupa.
Soalnya kata lupa selalu jadi alasan pembaca.Jadi gitu ceritanya...
.
.
.
________________________________________________Malam hari. Jalan cukup sepi, y/n mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi. Karena apa? Ya karena sudah malam. Ia terburu-buru ingin cepat sampai rumah dan istirahat.
SREEETTTTT...
Y/n menginjak pedal rem, hampir saja ia menabrak seseorang yang sudah tergeletak di depan sana. Segera y/n turun dari mobil, niatnya untuk menolong orang di sana.
"Tuan, bangun, Tuan." Y/n menepuk-nepuk pipinya, ia mencium bau alkohol yang sangat menyengat dari tubuhnya. Karena tetap tidak ada jawaban, akhirnya y/n mengambil dompet di saku celananya. Di sana ada kartu pengenal yang tertera nama Kim Seok Jin dan alamat juga yang pasti.
Dalam hidup y/n, ini sudah keberapa kalinya ia berhadapan Jin yang tengah mabuk ya?
Dengan susah payah y/n membawanya ke mobil dan mengantarkan ke alamat rumahnya. Karena tadi y/n sempat menemukan kunci dalam saku pria mabuk itu, langsung saja y/n membawanya masuk dan membaringkan Jin di sofa. Menunggu sekitar dua puluh menit, melihat Jin belum juga sadar, dan ini waktu sudah malam. Y/n mengeluarkan buku tulis dari dalam tas. Ia tulis pesan singkat untuknya, meletakkannya di atas meja, lalu beranjak pergi.
"Y/n..." Suaranya lemah. Y/n menoleh ke arahnya, pria berjawah tampan itu menahan tangan y/n sebelum ia kembali memejamkan mata. Y/n menarik kasar tangannya, karena pria itu menggenggam tangan y/n sangatlah erat.
*
*Jin membuka mata karena silau akibat sinar matahari yang masuk melewati jendela rumahnya. Ia duduk dan masih menyesuaikan pandangan, tapi manik matanya melihat selembar kertas di atas buku kecil tebal berwarna ungu. Ia meraihnya.
'Tuan, maaf aku tidak bisa menunggumu bangun karena ini sudah sangat malam. Aku menemukanmu di jalan. Dariku Kim Somii.' Isi pesan singkat tersebut.
"Kim Somii?! Sepertinya aku pernah mendengar nama itu? Tapi di mana?" Jin mengingat-ingat. "Ya, wanita bertopeng itu."
Jin kembali meletakkan kertas yang ia genggam. Tapi lagi-lagi buku kecil itu menarik perhatiannya. Ia raih buku kecil berwarna ungu itu, ia pandang dengan serius.
"Diary?" Gumamnya sembari membukanya.
*Dear Diary.
Namaku Kim Somii. Aku adalah seorang wanita yang dilanda kebingungan.
Aku hamil...!! Tapi aku tidak tahu harus berbahagia atau bersedih. Bahagiaku karena sebentar lagi aku akan memiliki seorang bayi, tapi sedihku karena aku belum tahu siapa Ayah dari calon bayiku.
Aku ... Hilang ingatan!!
~~~~
Jin menutup dan meletakkan kembali bukunya, ia beranjak untuk mengambil ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Is Worldwide Handsome [END/1]
Fanfic@Ji_Cyna.22619 (Belum direvisi) "Secepatnya ceraikan aku. Dan berbahagialah bersama wanita yang kau cintai." Warning! Cerita ini sangat bar-bar dan garing. _________________________________________