Vote & bacodan kalian berharga bagi author gaes.
Pengen rasanya tiap kali ada yg komen, pengen author kasih permen..
Hehe.. Oke oke..
.
.
.
.
.
..
...
.....____________________________________________
"Aku merasa bahwa dia adalah y/n." Ucap Jin sembari mengepalkan tangannya di atas meja.
"Apa yang membuatmu yakin?" Tanya Jungkook sambil menyumpal mulutnya dengan buah apel.
"Cincin!"
"Haah? Cincin? Model cincin bisa saja sama, kau pikir hanya y/n yang punya?"
"Itu cincin pernikahanku dengan y/n bukan cincin sembarangan. Ibuku yang memesannya dengan desain sendiri." Jin meyakinkan Jungkook.
"Aku akan menyelidiki siapa dia sebenarnya. Tapi kau jangan bilang pada Yura, aku takut dia menggagalkan semuanya." Lanjutnya.
"SIAP!" Tegas Jungkook sambil meletakkan tangan di atas alisnya. Hormat.
:
Jin mengajak Yura ke lokasi syuting, karena memang ia tidak biasa sendiri dalam mengerjakan kegiatannya sebagai seorang aktor. Di sana Namjoon yang memang sudah menunggunya sejak tadi. Jin duduk di sebelahnya sambil membicarakan pesta dua hari lalu.
Namjoon angkat bicara. "Aku dengar setelah aku pulang, katanya ada salah satu wanita dari tamuku yang terkunci di toilet. Dan, menurut saksi mata, itu adalah perbuatan orang yang tak bertanggung jawab." Jelasnya sambil meminum air mineral.
"Oh ya? Jahat sekali orang yang telah melakukan hal keji seperti itu,"
"Ya, jika ditemukan pelakunya, aku ingin menuntutnya." Ungkap Namjoon. Jin manggut-manggut.
Yura diam mendengar obrolan mereka berdua. Matanya mengerling ke sana-kemari, jari tangannya mengetuk-ngetuk meja tak menentu, ia sedikit gelisah saat ini. Tapi jika ia khawatir dengan ancaman Namjoon yang belum tentu Yura ketahuan akan perbuatan liciknya, bukan Yura namanya.
"Yura. Aku sudah lama sekali tidak melihat temanmu Taehyung, ke mana dia?" Ujar namjon.
"Beberapa bulan lalu dia menyusul ayahnya ke Jerman." Sahut Yura seadanya. Namjoon mengangguk paham.
Syuting telah selesai, kini Jin dan Yura tengah perjalanan pulang. Karena waktu juga masih sore, mereka pun memutuskan untuk jalan-jalan, mampir ke sebuah restoran untuk mengisi perut kosong mereka, dan diakhiri ke mall menemani Yura belanja dengan berbagai macam baju mewah.
***
Malam ini y/n tidak bisa tidur, ia mengubah posisi menelungkup, meraih buku paling atas dari tumpukannya di atas nakas. Ia mencurahkan seluruh isi hati di atas kertas putih dengan cairan tinta berwarna hitam.
Selesai dengan acara curhatnya, ia kembali telentang dan bersiap tidur. "Selamat malam, Sayang!" Ucapnya sembari membelai lembut perut ratanya.
:
Dari sela-sela jendela sinar matahari tampak berhasil membangunkan y/n dari mimpi indahnya. Pasang mata bulat itu mengerjap-ngerjap menyesuaikan pandangannya. Tak lupa juga ia menyapa calon bayi di perut ratanya.
Y/n mengendus aroma wangi yang berhasil membuatnya lapar. Ya, aroma itu berasal dari dapur. Tampak sekali jika pria tampan sang pemilik rumah itu mahir sekali dalam memasak. Buktinya sepagi ini ia sudah memasak dengan bau aroma yang menggoda, ya meskipun belum tahu pasti apa yang dimasak.
"Jimin, kau masak apa?" Tanya Y/n sesampai di dapur.
"Somii. Kau sudah bangun?" Jimin tersenyum pada y/n sambil memperlihatkan hasil masakannya. "Lihatlah aku memasak apa?"
"Sup ayam, ramen, sama telur." Jawab y/n seadanya sesuai dengan apa yang ia lihat.
Jimin terkekeh sambil mengangguk. "Ya. Kau pintar sekali. Ayo kita makan," ajak Jimin diakhir kalimat.
Y/n menarik kursi meja makan lalu duduk di sana. Ia memakannya dengan lahap, namun acara makannya harus terputus ketika sang calon bayi berkata lain.
Ueekk... Ueekkk....
Lagi, Y/n mual dan tidak bisa memakan makanan lezat yang ada di hadapannya.
Jimin bingung harus apa dia, ia hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kemudian menyusul y/n dan membantu memijit tengkuk y/n yang dipercaya bisa meredahkan rasa mual.
Y/n yang merasa tenaganya terkuras habis, ia duduk meringkuk di lantai. Jimin berjongkok seraya menatap y/n dan menanyai keadaannya.
"Bagaimana?" Tanya Jimin memastikan.Y/n menggeleng. "Sudah mendingan."
"Baik. Jika begitu, ayo kita keluar."
Jimin membantu y/n berdiri dan menuntunnya keluar.
__________________________________________
Udah dulu ah.. Mau ngasih makan suamiku si Taehyung. Kalian tau kenapa si Taehyung lama gak muncul di ff ini?.. Ternyata dia pulang ke sini gaeess.. Kangen ktanya ama anak istri... Hhhhhhh...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Is Worldwide Handsome [END/1]
Fanfic@Ji_Cyna.22619 (Belum direvisi) "Secepatnya ceraikan aku. Dan berbahagialah bersama wanita yang kau cintai." Warning! Cerita ini sangat bar-bar dan garing. _________________________________________