"Atas dasar apa kau memerintahku?"
"Karena aku mencintaimu."
"Hmm, cinta!!" Jin tersenyum kecut.
"Jin, kembalilah padaku?"
"Sudahlah Yura, aku muak dengan kata-katamu."
Yura meraih tangan Jin, lalu menggenggamnya.
"Lepaskan tanganku!" Jin mencoba menarik tangannya. Namun, Yura tetap bersikeras untuk menahannya.
"Jin, apakah kau sudah tidak mencintaiku lagi?"
Jin terlihat kebingungan saat mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaan Yura kali ini. Tapi ia tidak munafik.
"Aku tidak tau." sembari memalingkan wajah.
Yura mengernyitkan kening, "Aku yakin kau masih mencintaiku?"
"Mengapa kau begitu yakin, setelah apa yang kau lakukan padaku?!" Seok Jin beranjak dari duduknya, berjalan beberapa langkah ke depan dengan tangan di pinggang, lalu ia memasang wajah angkuhnya.
"Kau tau? ITU JUGA AKU LAKUKAN KARENA KAU!!"
Tanpa mengubah posisi, Jin sedikit mengarahkan telinganya ke arah Yura.
"Apa maksudmu?"
Yura bernapas kasar karena menahan tangis,"Kau terlalu sibuk dengan duniamu, bahkan kau tidak pernah memperhatikan aku."
"Lalu, itu yang kau jadikan alasan untuk mengkhianatiku?" Jin berbalik badan. Terlihat dari raut wajahnya, bahwa Jin sedikit geram dengan perkataan Yura yang menurutnya, terus menyalahkan dirinya tanpa merasa bersalah.
"Aku hanya ingin tau, kau mencemburuinya atau tidak? Karena aku ragu pada perasaanmu. Sebab, kau terlalu dingin padaku."
"Bermesraan dengan laki-laki lain dan itu yang kau sebut hanya ingin tau tentang perasaanku?" ia kembali memalingkan wajah dari Yura.
"Bahkan kau tidak pernah mau mendengar penjelasan dariku."
"Penjelasan apa lagi?"
"Aku sangat mencintaimu, Jin. Aku sempat gila setelah mendengar kabar bahwa kau sudah menikah," tangis Yura memecah, "Apa kau masih ingat dengan janjimu sendiri? Kau berjanji akan menikahiku dan hanya aku wanita satu-satunya yang akan kau nikahi!"
Seok Jin paling tidak bisa melihat wanita sang pujaan hatinya menangis. Ia meraih kedua pundak wanita yang kini ada di hadapannya, "Jangan menangis." sembari ia mengusap air matanya.
"Aku tidak ingin kehilanganmu." Yura memeluk Jin, dan kali ini ia mendapat balasan dari Jin.
Mereka berdua kini sedang duduk santai dengan beberapa makanan ringan di hadapannya.
"Jin."
"Hmm..."
"Kau masih mencintaiku 'kan?"
Jin mengangguk menanggapi, sambil menyumpal mulutnya dengan camilan yang ada di hadapannya.
"Apa kau juga mencintai istrimu?"
Jin menggeleng cepat.
"Aku ingin kita segera menikah." Yura menyunggingkan senyum dengan tatapan penuh harap. Beda dengan Jin yang tersedak setelah mendengarnya. Jin menyeruput minuman di genggamannya.
"Kau kenapa?" Yura mengernyit.
"Tidak apa-apa."
"Lalu bagaimana?"
"Aku punya istri."
"Ceraikan dia!"
Seok Jin berpikir sejenak, "Tidak semudah itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Is Worldwide Handsome [END/1]
Fanfiction@Ji_Cyna.22619 (Belum direvisi) "Secepatnya ceraikan aku. Dan berbahagialah bersama wanita yang kau cintai." Warning! Cerita ini sangat bar-bar dan garing. _________________________________________