Part 9

1.7K 178 1
                                    

Vote

Vote

Vote

*
*
*
*

Lagi dan lagi, aku terkena marah Tuan Jin karena bangun kesiangan. Dia memang sangat hobi sekali memarahiku. Anggap saja ini sarapan pagi bagiku yang tak pernah terlewatkan dan harus aku telan. Memang, sangat menyebalkan punya majikan seperti dia, tapi mau bagaimana lagi? Dunia ini memang sepertinya lebih memihak kepada Tuan Jin dari pada diriku.

"Tuan. Bisakah kau tidak memarahiku sehari saja?"

"Tidak memarahimu, itu sama saja susahnya denganmu bangun pagi. Mengerti!" kata Tuan Jin. Aku mengangguk paham.

Hah! Untuk apa aku mengangguk? Dasar bodoh!

Saat ini aku duduk di kursi kecil sembari menunggu Tuan Jin syuting. Adegannya romansa, aku suka. Sebenarnya aku juga sering nonton film Tuan Jin yang bergenre romansa seperti ini.

Tapi ... Sebentar! Setiap kali aku menunggu Tuan Jin syuting, biasanya aku ditemani Taehyung. Tapi, sekarang kemana dia? Mengapa aku tidak melihatnya?

Dan, jika kuingat-ingat mungkin sudah seminggu lebih ia tidak menghubungiku. Apa mungkin ia jadwalnya sepadat itu? Hingga tak sempat atau lupa menghubungiku? Sudahlah, nanti biar kuhubungi atau kutemui saja langsung.

Selesai syuting, Tuan Jin mampir ke restoran yang biasa ia kunjungi. Aku sebagai asisten yang setia, pastinya ikut serta di belakang Tuan untuk mengisi perut.

"Y/n. Pesan saja makanan yang kau mau," suruhnya padaku. Aku mengangguk.

"Aku pesan teok, kimbap dan jus apel."

Sambil mrnunggu pesanan datang, aku memainkan poselku dulu, dan ada pesan masuk. Ya ... Benar sekali, Taehyung lah yang megirim pesan padaku, aku senang. Tapi anehnya ia mengirim pesan sangat singkat. Singkat sekali.

Taehyung.

"Sore ini, kita bertemu."

"Ada apa?"

"Ada yang penting."

"Ya."

Di sebuah taman yang di tengah-tengahnya terdapat kolam ikan. Indah sekali. Hijaunya pepohonan juga menghias indah memagari taman. Tapi bagiku ada yang lebih indah dari itu. Ya, ketika aku menangkap bayangan seseorang di seberang sana, melalui bayangan dari air di kolam. Aku menghampirinya dari belakang, ia terlihat gagah sekali.

"Hai,"

Taehyung membalikkan badan. Aku bisa melihat mata elang yang menatap tajam ke arahku. "PEMBOHONG!!!"

Mataku seketika memanas. Mendengarnya. Mengapa ia mengatakan bahwa aku pembohong, apa Taehyung sudah tau yang sebenarnya?

"Apa maksudmu?"

"Aku sudah mengetahui semua kebohonganmu!"

"Dengarkan penjelasanku du-....,"

"DIAM!!!" bentak Taehyung. Baru kali ini aku di bentak olehnya.

Diam seribu bahasa, dengan bulir-bulir kepedihan yang sudah tak bisa dibendung lagi. Seluruh tubuhku seolah bergetar. Kenapa secepat ini aku akan kehilangannya.

"Mengapa kau tega melakukan itu padaku, huh?"

"Mengapa kau mengkhianatiku?"

"Apakah ketulusanku tidak cukup bagimu? Hmm."

My Boss Is Worldwide Handsome [END/1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang